Kisah Kurir Harus Terbang Demi Bisa Antar Paket di Banjarnegara, Kondisi Jalannya Memprihatinkan

SURYAMALANG.COM - Beginilah kisah kurir harus terbang demi bisa antar paket di Banjar negara menjadi viral di media sosial. 

Bukan secara harfiah bisa terbang, namun kondisi jalan yang memprihatinkan membuat warga sekitar membuat papan imbauan bagi siapapun yang akan lewat. 

Bukan mengimbau untuk hati-hati, warga sekitar justru minta pengguna jalan menaiki kendaraan yang bisa terbang jika ingin bisa melewati jalan tersebut. 

Terlihat dari video yang viral, kondisi jalan memang terlihat memprihatinkan dengan kerusakan yang parah.

Curhatan sang kurir paket ini lantas viral di TikTok usai diunggah oleh akun @aripkurir, Jumat (11/8/2023) lalu.

Dalam unggahannya, kurir paket tersebut menunjukan medan jalanan tempat ia harus mengirimkan paket.

Terlihat lokasi tersebut tampaknya berada di sekitar kawasan pegunungan.

Saat dalam perjalan tampak sejumlah daun rumbia yang dijemur warga di sekitar sisi kanan dan kiri jalan.

Saat berada di ujung jalan, kurir tersebut memperlihatkan tulisan sebuah plang yang terbilang tak biasa.

Pasalnya kendaraan yang hendak melewati jalan di belakang plang tersebut dihimbau agar bisa terbang.

“Warning! Perhatikan kendaraan anda bisa terbang melewati jalan ini,” tulis plang tersebut.

Tampak di belang plang tersebut sebuah jalan setapak dengan lebar sekitar 2 Meter.

Sontak tulisan dalam plang tersebut pun membuat sang kurir bingung.

“Eh eh eit, kurir jalur langit apa ya,” ucap kurir tersebut.

Memang jalan di belakang plang tersebut tampak rusak dan berbatu.

Sebagian bahkan mengalami bolong-bolong sehingga cukup rawan mengakibatkan kecelakaan jika dilewati oleh kendaraan.

“@Lly: baut baut tolong di cek bang, mungkin ada yg lepas di perjalanan,”

“@kepompong: pulang2 harus ke bengkel,”

“@Ully Selawati: besok siap sedia baling baling nya doraemon mas,”

“@Merita's Sister: wah maap...yg badan pny lemak bisa rontok itu lemak,”

“@Rengganis03: bang nyilih awan kinton e goku, men bisa mabur,”

Komentar sejumlah warganet dalam unggahan tersebut mengutip Banjarmasinpost. 

Antarkan Paket COD, Kurir Ekspedisi di Kota Malang Justru Dianiaya Penerima Paket

Antarkan paket kiriman Cash On Delivery (COD), seorang kurir jasa ekspedisi di Kota Malang justru dianiaya penerima paket.

Dari informasi yang didapat suryamalang.com, kejadian itu terjadi pada Minggu (26/3/2023) lalu.

Korban penganiayaan, Andika (22) mengatakan, ketika itu ia mengantarkan paket berisi alas kaki dengan tujuan sebuah rumah di Jalan Arif Margono Gang I Kecamatan Klojen.

"Saya antarkan paket tersebut sesuai dengan alamatnya. Karena penerima paket sedang tidak ada, maka saya letakkan di rumahnya lalu saya tinggal. Akan tetapi hingga siang, saya tak mendapat kabar apapun terkait pembayaran paket COD tersebut," ujarnya kepada suryamalang.com, Rabu (29/3/2023).

Lalu pada sore hari, ia pun kembali mendatangi rumah penerima paket untuk menagih pembayaran.

"Sesampainya di sana, saya bertemu dengan penerima paket. Namun, dia tidak mau membayar, karena merasa tidak cocok dengan barang yang diterima," tambahnya.

Dirinya pun mengungkapkan, bahwa tanggung jawab kurir untuk menagih pembayaran, dan tidak bertanggung jawab dengan isi maupun kualitas paket.

"Saya pun tetap menagih, tetapi penerima paket tidak mau membayar. Akhirnya, dia malah memanggil suaminya,"

"Tak lama kemudian, suaminya datang dan langsung memukul serta menendang bagian kaki saya. Saya pun berteriak meminta tolong, tetapi tetangga sekitar tidak berani menolong," ungkapnya.

Tak mendapatkan pembayaran paket COD sekitar Rp 200 ribu, Andika justru pulang dengan keadaan kaki memar setelah dianiaya. Ia pun memutuskan untuk melakukan visum ke rumah sakit dan langsung membuat laporan ke Polresta Malang Kota.

"Hasil visum saya ada memar di bagian paha, tetapi saat ini kondisinya sudah membaik. Meski begitu, saya tetap melapor ke polisi dan meminta diusut supaya kejadian ini tidak terulang lagi. Sejak jadi kurir, baru pertama kali ini saya mengalami kejadian seperti ini," jelasnya.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polresta Malang Kota, Kompol Bayu Febrianto Prayoga menerangkan, bahwa pihaknya telah menerima laporan laporan dari korban. Dan saat ini, pihaknya masih melakukan penyelidikan.

"Pihak korban telah membuat laporan dan sudah kami terima. Kami masih lakukan penyelidikan atas kejsdian ini. Dan kami juga menyarankan kepada korban, untuk dapat datang kembali ke Polresta Malang Kota untuk pemeriksaan lebih lanjut," tandasnya.