Emosi Jemaah Haji Sidoarjo Gugat Kemenag Rp 1 M, Tiga Hari Tak Diberi Makan Banyak Lansia Pingsan

Emosi jemaah haji Sidoarjo gugat Kemenag Rp 1 M, tiga hari tak diberi makan banyak lansia pingsan.

Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Eko Darmoko
Tangkap layar Youtube kanal TvOneNews via TribunJabar.id/Dok. MCH 2023
Prayitno Slamet Haryono jemaah Haji Sidoarjo. Emosi jemaah haji Sidoarjo gugat Kemenag Rp 1 M, tiga hari tak diberi makan banyak lansia pingsan 

SURYAMALANG.COM, - Emosi jemaah haji Sidoarjo gugat Kemenag Rp 1 miliar setelah tiga hari tak diberi makan tak terbendung. 

Setelah mencoba bersabar selama tiga hari tak diberi makan, jemaah haji asal Sidoarjo itu sempat menganggap semuanya cuma cobaan. 

Akan tetapi pemikiran itu ditepis oleh Prayitno Slamet Haryono setelah mengalami beberapa pelayanan buruk. 

Dalam tuntutannya, Prayitno Slamet Haryono melayangkan gugatan atas pelaksanaan ibadah haji tahun 2023 ini.

Prayitno meminta Kementerian Agama (Kemenag), Kanwil Kemenag Jatim dan Kantor Kemenag Sidoarjo membayar ganti rugi masing-masing Rp 1,1 miliar. 

Pria asal Sidoarjo itu menuding Kemenag telah menelantarkan jemaah saat pelaksanaan ibadah haji.

Prayitno mengaku sudah mendaftarkan gugatan tersebut ke Pengadilan Negeri Sidoarjo, pekan lalu, dan teregister dengan nomor perkara 250/Pdt.G/2023/PN Sda. 

Prayitno merinci, ganti rugi material sebesar Rp 150 juta dan immaterial Rp 1 miliar.

"Gugatan sudah saya daftarkan pekan lalu di Pengadilan Negeri Sidoarjo," kata pria 48 tahun ini dikonfirmasi, Senin (21/8/2023) mengutip Kompas.com

Baca juga: Kisah Bopak Castello Mati Suri 3 Hari Ketemu Nyi Roro Kidul Diberi Tongkat Emas, Untung Gak Dikubur

Artikel TribunJabar 'Sosok Prayitno, Jemaah Haji Gugat Kemenag, 3 Hari Tak Dapat Jatah Makanan'.

Prayitno jemaah haji asal Sidoarjo gugat Kemenag
Prayitno jemaah haji asal Sidoarjo gugat Kemenag (Tangkap layar Youtube kanal TvOneNews)

Selain ganti rugi, dalam gugatannya Prayitno juga minta Kemenag meminta maaf kepada seluruh jemaah haji Indonesia secara terbuka melalui media massa.

Prayitno sendiri adalah jemaah haji dengan nomor kelompok terbang 17 asal Sidoarjo yang berangkat pada 29 Mei 2023 dan tiba di tanah air pada 22 Juli 2023.

Saat menjalani ibadah haji, Prayitno mengaku tiga hari tidak mendapat jatah makanan selama di Makkah.

Prayitno mengaku tidak mendapat makanan pada tanggal 26 Juni 2023, 2 Juli dan 4 Juli 2023.

Tidak cuma jemaah haji kloter 17, namun jemaah haji kloter 16 juga tidak mendapat cukup makanan saat di Makkah.

Padahal menurut Prayitno Kemenag bertanggung jawab memberikan fasilitas kepada setiap jemaah haji ketika berada di Arab Saudi seperti penginapan, makanan hingga transportasi.

Dari yang seharusnya mendapatkan tiga kali jatah makanan, Prayitno mengaku menerima makanan pada malam hari saja. 

Prayitno lantas membeberkan kronologi selama tidak mendapat jatah makanan tiga hari tersebut.

Awalnya Prayitno menceritakan menu sederhana yang didapat selama ibadah haji yang terdiri dari orek tempe, tahu dan orek telur dan terkadang nasi kuning.

Kala itu, Prayitno menganggapnya sebagai ujian dan mencoba untuk bersabar.

“Jadi di sana kita ketawa-ketawa aja, kita anggap cobaan hidup,” ujarnya, dikutip dari siaran Youtube tvOneNews, Senin (21/8/2023).

Prayitno Slamet Haryono gugat Kemenag buntut pelayanan haji 2023
Prayitno Slamet Haryono gugat Kemenag buntut pelayanan haji 2023 (Tangkap layar Youtube kanal TvOneNews)

Lalu, ketika di Makkah Prayitno mendapat pengumuman dari petugas kloter.

Petugas mewanti-wanti kalau kloternya tidak mendapatkan jatah makanan tiga hari.

Saat itu, Prayitno hanya mendapat penjelasan tidak mendapat jatah makanan dengan alasan katering sedang fokus untuk Arafah dan Mina.

Prayitno mendapat informasi itu seminggu sebelum tidak mendapatkan jatah makanan tersebut.

“Jadi cuma itu aja, gak ada penjelasan nanti kita diganti oleh katering lain atau menu roti atau menu lain,” jelasnya. 

“Jadi gak dapat jatah makan, titik, ternyata gak ada gantinya,” ungkap Prayitno lagi.

Saat di Mudzalifah rencananya mereka akan dijemput oleh panitia menuju Mina setelah salat subuh, namun kenyataannya hingga siang mereka tak kunjung dijemput.

Bahkan Prayitno dan jemaah haji lain menunggu dan tidak mendapatkan jatah makan sarapan bahkan makan siang.

Prayitno menceritakan ada banyak jemaah haji lansia pingsan, bahkan dirinya pun dehidrasi.

“Itu sampai pukul setengah 2 baru beres penjemputan ke Mina, saya sendiri mengalami dehidrasi" jelas Prayitno

"Karena pagi tidak dapat sarapan, terus sampai diangkut pukul 11 itu belum dapat jatah makan siang, sampai di Mina itu pun tidak dapat makan siang,” paparnya.

Prayitno baru mendapatkan makannya pada pukul 5 sore yang merupakan jatah makan malam.

“Jadi selama pagi sampai siang kita gak dapat jatah makanan. Akhirnya banyak yang masuk angin,” ungkapnya.

Prayitno juga mengaku sempat mengalami gangguan kesehatan saat diangkut bus.

Bahkan Prayitno hanya bisa tidur sambil berdiri di dalam bus.

Dengan alasan itulah Prayitno menggugat Kemenag atas kerugian materil dan kerugian imateril.

Update berita terbaru di Google News SURYAMALANG.com 

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved