Tiap Hari 100 Motor Mahasiswa Baru Masuk Malang, Dishub Antisipasi Kepadatan Lalu Lintas

SURYAMALANG.COM, MALANG - Kepadatan arus lalu lintas di Kota Malang diprediksi meningkat karena banyaknya mahasiswa baru (maba) untuk menempuh pendidikan.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang, Widjaja Saleh Putra mengatakan, pihaknya sudah memantau selama dua minggu terkait penerimaan Maba di seluruh universitas yang ada di Kota Malang.

Hasilnya, sekitar 100 unit sepeda motor setiap harinya dikirim melalui kargo.

Diperkirakan, motor tersebut adalah kiriman dari orang tua kepada anaknya yang menjadi Maba untuk transportasi saat berkuliah.

"Bersamaan dengan penerimaan maba, selama dua minggu saya perhatikan. Di Stasiun Kota, sepeda motor datang turun dari kargo. Hampir setiap hari, rata-rata 100 unit datang dari berbagai daerah," ujar Widjaja kepada TribunJatim.com (grup SURYAMALANG.COM, Senin (21/8/2023).

Dirinya pun memastikan, sebagian besar kendaraan yang turun dari kargo tersebut milik dari maba.

"Saya pastikan itu adalah kendaraan maba. Kemarin, maba UB saja 15 ribu lebih. Sekarang, memang musim maba," tambahnya.

Melihat hal tersebut, itu menjadi suatu indikator bahwa Kota Malang memiliki daya tarik yang luar biasa.

Selain menjadi tempat destinasi wisata, Kota Malang juga dikenal sebagai kota pendidikan.

"Ini suatu indikator, bahwa Kota Malang menarik untuk didatangi. Udaranya dingin, makanannya enak, tempat kongkow-kongkow banyak dan menjadi tempat pendidikan," terangnya.

Ia pun tak memungkiri, akibat hal tersebut, tentunya berdampak kepada arus lalu lintas akan semakin padat.

Setidaknya, ada 8 titik kemacetan yang terjadi di Kota Malang.

Salah satunya area yang berada dekat dengan kampus, yakni Jalan Raya Sumbersari, Jalan Veteran hingga Jalan Gajayana.

Oleh sebab itu, Dishub Kota Malang bakal bekerja ekstra untuk mengurai sekaligus mengurangi kemacetan.

Salah satu caranya, berkoordinasi dengan pihak kampus untuk mencari skema jalan alternatif dan melakukan skema pintu keluar dan masuk wilayah kampus.

"Ini tidak bisa dibiarkan, meski hal ini merupakan fenomena tahunan. Tetapi, kalau ada antisipasi akan lebih tepat. Pada intinya, kami akan berusaha bijak terkait hal ini," pungkasnya.