Berita Malang Hari Ini
Kontroversi di Laga Persik Kediri vs PSIS Semarang, Manajemen Macan Putih Buka Suara
Laga pekan ke-10 antara Persik Kediri melawan PSIS Semarang, Jumat (25/8/2023) sore diwarnai kontroversi.
Penulis: Luthfi Husnika | Editor: rahadian bagus priambodo
SURYAMALANG.COM, KEDIRI - Laga pekan ke-10 antara Persik Kediri melawan PSIS Semarang, Jumat (25/8/2023) sore diwarnai kontroversi.
Pasalnya, dalam laga tersebut beberapa kali wasit mendapatkan protes dari para pemain Macan Putih maupun dari pihak official.
Pihak manajemen Persik Kediri pun akhirnya buka suara terkait hal tersebut. Menurut manajemen, banyak kesalahan yang dilakukan wasit saat memimpin pertandingan.
Persik Kediri menyoroti beberapa hal yang dianggap fatal yang dilakukan wasit Ryan Nanda Saputra saat memimpin laga di stadion Brawijaya tersebut.
Manajer Tim Persik Kediri Muhammad Syahid Nur Ichsan menuturkan, setidaknya ada tiga kejadian yang diabaikan oleh Ryan Nanda Saputra. Hal ini menurutnya sangat mempengaruhi jalannya pertandingan.
"Pertama, wasit membiarkan adanya handsball pemain PSIS Semarang di dalam kotak penalti mereka pada menit 46 babak pertama. Ini seharusnya berbuah tendangan penalti bagi Persik Kediri, namun ternyata tidak dianggap handsball. Ironisnya kejadian tersebut terjadi persis di depan wasit," kata Nur Ichsan, Sabtu (26/8/2023).
Kejadian kedua, lanjutnya, pada menit 60 wasit menganulir gol yang tercipta bagi Persik. Walaupun menurutnya, di dalam tayangan terlihat bola telah mengenai badan pemain terlebih dulu sebelum masuk ke gawang PSIS.
"Terakhir saat injury time babak kedua, wasit kembali mengabaikan dan tidak memberikan pelanggaran setelah Riyatno Abiyoso dilanggar oleh lawan di dalam kotak penalti PSIS Semarang," paparnya.
Nur Ichsan menuturkan, protes resmi ini sendiri merupakan yang kedua kali di dua pertandingan terakhir, setelah sebelumnya Persik Kediri di pekan ke-9 juga mengaku mengalami hal yang serupa saat laga kontra Barito Putera.
"Persik Kediri sangat mendukung langkah-langkah perbaikan yang tengah dilakukan pengurus PSSI saat ini, namun tentu tidak boleh mengabaikan banyaknya peotes yang dilayangkan klub terkait kinerja wasit karena akan menganggu jalannya kompetisi," ujar Nur Ichsan.
Menurut dia, rencana PSSI untuk segera mempersiapkan video assistant referew (VAR) harus juga segera mendapat prioritas, karena kesalahan wasit dianggap masih terus terjadi sejak pekan pertama hingga pekan 10 Liga Indonesia 2023/24.
Manajemen Persik Kediri, jelasnya, mengingatkan terus berulangnya kepemimpinan wasit yang kontroversial di setiap pekan Liga 1 Indonesia 2023/24, dapat merusak semangat transformasi sepak bola Indonesia dan menganggu jalannya kompetisi itu sendiri.
"Persik Kediri juga berharap PSSI bersama operator kompetisi terbuka terkait proses evaluasi terhadap wasit, sehingga tidak menimbulkan kecurigaan yang sangat berpotensi menggerus kepercayaan publik terhadap proses perbaikan sepakbola nasional," pungkasnya.
| Polemik Beli LPG 3 Kg di Distributor, Pemilik Pangkalan di Kota Malang sampai Bingung |
|
|---|
| UMKM Kota Malang Tak Peduli Harga Mahal, Yang Penting LPG 3 Kg Selalu Ada |
|
|---|
| Polemik Beli LPG 3 Kg di Pangkalan, Warga Kota Malang: Kebijakan Jangan Bikin Repot |
|
|---|
| Bisnis Akademi Wirausaha Mahasiswa Merdeka UB Malang, Maggot Jadi Pakan Kucing dan Busana Big Size |
|
|---|
| Puluhan Napi di Lapas Malang Lolos Kompetensi, Diwisuda Jadi Guru Al-Quran |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.