Berita Blitar Hari Ini

Siswa Belajar Cara Membunuh dari YouTube, Diterapkan ke Teman di MTs Negeri Kunir, Blitar

PEMBUNUHAN di MTs Negeri 1 Desa Kunir Kecamatan Wonodadi, Blitar. Pelaku belajar dari YouTube, temannya dipukul pada organ penting.

Penulis: Nuraini Faiq | Editor: Yuli A
Net
Ilustrasi 

PEMBUNUHAN DI MADRASAH TSANAWIYAH. "Pelaku bukan anggota perguruan pencak silat atau pendekar. Siswa ini siswa biasa. Ternyata hasil keterangan teman pelaku dan para guru, pelaku lebih dulu mempelajari cara menghabisi musuh melalui YouTube," urai Santoso.

SURYAMALANG.COM, SURABAYA - Kementerian Agama (Kemenag) Jatim menyesalkan kasus kekerasan berujung kematian Muh Arif JH, siswa kelas 9 MTs Negeri 1 Wonodadi di Desa Kunci Kecamatan Wonodadi, Kabupaten Blitar, Jatim. Arif tewas usai dianiaya teman satu sekolah namun lain kelas.

"Kami prihatin dengan kejadian yang tidak diinginkan ini. Seluruh keluarga besar Kemenag Jatim ikut berbela sungkawa yang mendalam. Jangan ada lagi kekerasan apa pun di madrasah, tempat mencari ilmu," kata Plt Kepala Bidang Pendidikan Madrasah, Kemenag Jatim, Santoso kepada Surya, Sabtu (26/8/2023).

Melalui rilis resmi yang diterima Surya, penganiaya pelajar usia SMP itu terjadi pada pergantian jam pelajaran di MTs Negeri 1 di Desa Kunir Kecamatan Wonodadi pada Jumat (25/8/2023). Lokasi penganiayaan atau TKP di dalam kelas korban Muh Arif, kelas 9.5.

Pelaku diketahui berinisial KR, teman kelas 9 tapi beda ruang. Korban di kelas 9.5, sedangkan pelaku 9.7.

"Kejadian bermula saat jam istirahat di hari Kamis (23/8/2023). Pelaku masuk ruang kelas 9.5. Saat itu juga, Arif mengingatkan kenapa masuk ke kelas lain," kata Santoso menjelaskan.

Rupanya, teguran itu berbuntut panjang. Pelaku marah dan memilih kembali ke kelas Arif keesokan harinya atau Jumat.

Pada pergantian jam pelajaran jam ke 5-6, pelaku KR tiba-tiba menghampiri Arif. Ada teman satu kelas di ruangan.

Pelaku langsung merangsek menuju tempat duduk korban. Pelaku membabi buta menyerang dengan tangan kosong ke arah bagian vital korban. Lalu melanjutkan ke tengkuk bagian belakang dan dihabisi di ulu hati. 

Teman-teman satu kelas tak ada yang berhasil menghalangi. Kejadian kurang dari lima menit. Korban tak melawan saat dipukul. Arif langsung tersungkur tak sadarkan diri dan langsung dibawa ke ruang UKS. 

Karena tak sadarkan diri, pihak sekolah langsung membawa Arif ke RS Al Ittihad Srengat Blitar. Saat di RS inilah, Arif dinyatakan meninggal dunia. 

Santoso mengaku sudah memanggil sejumlah pihak. Kemenag Jatim juga sudah meminta keterangan yang sebenarnya di MTsN 1 Wonodadi. Kejadian yang di luar dugaan itu berlangsung cepat.

Apalagi diketahui bahwa korban dan pelaku tidak pernah memiliki dendam lama. Hanya tersulut emosinya saat diingatkan, kenapa masuk kelas lain. Menunggu satu hari, rupanya pelaku yang sakit hati dengan korban melampiaskan dengan fisik.

Baca juga: Pembunuhan di Madrasah Tsanawiyah di Blitar, Inilah 3 Dosa Besar Pendidikan yang Harus Dihapus

Sejumlah guru dan teman korban, siswa MTS yang dianiaya teman sekolah juga terlihat berada di RSU Al-Ittihad Srengat, Kabupaten Blitar, Jumat (25/8/2023)
Sejumlah guru dan teman korban, siswa MTS yang dianiaya teman sekolah juga terlihat berada di RSU Al-Ittihad Srengat, Kabupaten Blitar, Jumat (25/8/2023) (SURYAMALANG.COM/Samsul Hadi)

Pelaku sebenarnya juga aktif di ekstra sekolah. Dia tercatat sebagai anggota Pramuka sekolah dan tergolong aktif di organisasi ekstra ini.

"Pelaku bukan anggota perguruan pencak silat atau pendekar. Siswa ini siswa biasa. Ternyata hasil keterangan teman pelaku dan para guru, pelaku lebih dulu mempelajari cara menghabisi musuh melalui YouTube," urai Santoso.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved