Berita Malang Hari Ini

Pelajar SDN Model Terima Imunisasi ORI Difteri

Seluruh pelajar SDN Model Kota Malang mendapatkan imunisasi dan vaksinasi dari Dinas Kesehatan, Selasa (29/8/2023).

Penulis: Benni Indo | Editor: rahadian bagus priambodo
dok.ist
Pelajar SDN Model Kota Malang mendapatkan imunisasi dan vaksinasi dari Dinas Kesehatan, Selasa (29/8/2023). Ada 812 pelajar di SDN Model Kota Malang. 

SURYAMALANG.COM, MALANG - Seluruh pelajar SDN Model Kota Malang mendapatkan imunisasi dan vaksinasi dari Dinas Kesehatan, Selasa (29/8/2023). Ada 812 pelajar di SDN Model Kota Malang. Dinkes tidak sekadar memberikan imunisasi yang rutin diberikan, tapi juga memberikan imunisasi Outbreak Reponse Immunization (ORI) Difteri.

Imunisasi itu diberikan untuk mencegah potensi penularan difteri ke anak. Saat ini, Kota Malan dalam status Kejadian Luar Biasa (KLB) difteri. Ada satu anak berusia delapan tahun yang meninggal dunia karena difteri. Adiknya, yang berusia lima tahun ikut tertular dan telah dinyatakan sembuh saat ini.

Arianti Dewi Susanti selaku Waka Humas dan guru kelas 4 SDN Model Kota Malang menjelaskan, sebelumnya para orangtua dan guru telah mendapatkan sosialisasi dari Dinas Kesehatan tentang difteri. Sosialisasi itu dilakukan dalam jaringan. Setelah mendapatkan sosialisasi, Dinkes kemudian turun ke sekolah untuk menyuntikan cairan imunisasi.

"Kegiatan hari ini adalah kegiatan kelas 1 sampai 6. Kelas 1 seperti kegiatan tahunan yakni penyisiran dan bulan imunisasi anak. Ada tambahan imunisasi ORI Difteri untuk anak kelas 2 sampai 5. Program ini mencegah penyakit difteri yang saat ini dilaksanakan seluruh sekolah tingkat TK dan SD di Kedungkandang," ujar Arianti.

Arianti menyatakan, dirinya telah mendengar informasi adanya satu orang anak yang terjangkit difteri di Kecamatan Kedungkandang. Oleh sebab itu, ia menyambut baik kegiatan imunisasi tersebut karena akan membuat anak lebih terjaga.

"Kami menyambut senang hati karena jumlah siswa 812 sangat banyak dan tinggal tersebar di berbagai wilayah. Ada dari Blimbing, dan beberapa wilayah Kabupaten Malang," kata Arianti.

Arianti mengetahui bahwa penyebarannya difteri bisa melalui droplet. Mengantisipasi hal tersebut, pihak sekolah mengajak para pelajar untuk bisa menjaga diri. Ketika makan bersama di kantin, anak-anak diharapkan tidak banyak bicara. Mereka juga diwajibkan mencuci tangan sebelum makan.

"Jika makan bersama, dengan tata cara yang baik, tidak sambil berbicara. Pada saat di kantin, mereka mengambil makanan sendiri, meletakkan uang sendiri, dan mengambil uang kembaliannya sendiri. Diusahakan di area kantin itu, masuk cuci tangan dulu," ungkapnya.

Pihak sekolah juga telah memberikan sosialisasi kepada para orangtua melalui pesan pendek. Diharapkan pesan tersebut bisa menumbuhkan kesadaran orangtua pentingnya imunisasi bagi anak.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Malang, Suwarjana saat dikonfirmasi menyatakan tidak tahu adanya kasus difteri yang menyerang pelajar berusia delapan tahun. Dirinya mengaku tidak pernah mendapatkan laporan akah hal itu.

"Saya belum dengar ada laporang, nanti saya cari tahu dulu," ujarnya melalui sambungan telefon. (Benni Indo)

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved