Berita Viral

Imbas Aksi R Siswa Bacok Guru di Demak Banyak Guru dan Teman Trauma, Tim Psikologi Sampai Diturunkan

Imbas aksi R siswa bacok guru di sekolah Madrasah Aliyah Yasua demak itu banyak guru dan teman mejadi trauma. Tim psikologi diterjunkan.

Penulis: Frida Anjani | Editor: Eko Darmoko
Tribunnews
Tim psikologi diterjunkan imbas aksi R lantaran banyak guru dan teman sekolah jadi trauma. 

SURYAMALANG.COM - Imbas aksi R siswa bacok guru di sekolah Madrasah Aliyah Yasua demak itu banyak guru dan teman mejadi trauma.

Kejadian tragis yang dilakukan R kepada gurunya sendiri Ali Fatkhur itu terjadi pada Senin (25/9/2023) pagi.

Kini, pihak kepolisian Polda Jateng sampai menerjunan tim psikologi untuk mendampingi para guru dan murid yang trauma akibat kejadian tersebut. 

Total ada 10 orang tenaga psikolog Polda Jateng yang diterjunkan langsung ke Demak.

"Iya kami ke lokasi hari ini," ungkap Kepala Bagian Psikologi Biro Sumber Daya Manusia (SDM) Polda Jateng AKBP Novian Susilo, Rabu (27/9/2023).

Tim psikologi dari Polda Jateng itu akan melakukan beberapa langkah untuk menyembuhkan trauma yang dialami oleh guru dan murid imbas ulah R siswa bacok guru di sekolah tersebut. 

Sejumlah orang mengevakuasi guru MA Yasua Demak yang menjadi korban pembacokan
Sejumlah orang mengevakuasi guru MA Yasua Demak yang menjadi korban pembacokan (TRIBUNNEWS.COM/IST)

Baca juga: Curhatan R Siswa Pembacok Guru MA Yasua Demak, Merasa Kecewa Tak Diberi Kesempatan Lagi Buat Sekolah

Langkah awal yang dilakukan dengan menemui kepala sekolah  MA Yasua untuk melakukan mapping dan profiling. 

Selepas itu, tim baru melakukan langkah-langkah teknis, terkait seberapa berat dampak yang terjadi, mana yang berat, sedang ataupun ringan.

“Nanti dari kepala sekolah maupun dari lingkungan bagaimana, kita bagi tugas tim kami," paparnya. 

Ia melanjutkan, teknis trauma healing berupa ice breaking setelah itu baru mengklasifikasi mana yang perlu penanganan serius, mana yang ringan, mana yang edukasi dan mana yang penguatan. 

Artinya setelah kejadian tersebut tentu ada masing-masing kondisi yang berbeda dari tiap saksi. 

"Itu yang akan kami menentukan langkahnya nanti melihat di lapangannya,” ucapnya.

Begitupun dengan tersangka pembacokan terhadap guru remaja laki-laki berinisial MAR (17) yang kini berstatus anak berkonflik dengan hukum, pendampingan kepadanya tetap akan dilakukan. 

Namun, pendampingan akan dilakukan menunggu proses Berita Acara Pemeriksaan (BAP) selesai dilakukan oleh penyidik.

“Kami backup komprehensif tindak pidana yang terjadi. Membantu penanganan secara komprehensif terhadap lingkungan terdampak,” tuturnya. 

Anggota Polres Demak mendatangi TKP di MA Yasua di Kabupaten Demak, Jawa Tengah.
Anggota Polres Demak mendatangi TKP di MA Yasua di Kabupaten Demak, Jawa Tengah. (TRIBUNJATENG/Tito Isna Utama)

Baca juga: Keseharian R Siswa Bacok Guru di Demak Jadi Tulang Punggung Keluarga, Sering Bolos Buat Jual Nasgor

Sementara itu, pada saat kejadian berlangsung ternyata ad aguru dan siswa syok hingga pingsan menyaksikan aksi pembacokan itu. 

Kepala MA Yayasan Islam Suhada (Yasua), Masrukin, ada beberapa siswa dan guru yang langsung pingsan ketika melihat aksi pembacokan yang dilakukan R.

"Tadi dibawa ke RSUD Ki Ageng Getas Pendowo Gubug, ada siswa tiga, satu kembali, kedua sudah sadar, bu guru sudah sadar, dan satu ini yang masih syok Ibu Maria Yuliansih," kata Masrukin.

Dia mengatakan, ada 25 siswa dan satu pengawas yang sedang mengerjakan soal di hari pertama PTS saat kejadian.

Ia mengatakan saat siswa di ruang lima sedang mengerjakan tugas, pelaku tiba-tiba datang dengan motor dan masuk ke ruangan kelas.

Setelah mengucapkan salam, pelaku mengeluarkan celurit dari balik punggunggungnya dan mengarahkan ke korban.

"Jadi guru (korban) sedang duduk di meja sambil mengawasi murid yang sedang PTS, tiba tiba tersangka datang dan masuk ke kelas. Siswa (tersangka) tersebut sempat mengucapkan salam terlebih dahulu sebelum membacok guru yang menjaga," ucapnya.

Artikel TribunJateng.com 'Polda Jateng Terjunkan Tim Psikologi Dampak Aksi Siswa Bacok Guru di Demak'.

Sebelumnya, seorang guru bernama Ali Fatkhur Rokhman guru olahraga sekaligus kesiswaan dibacok muridnya di salah satu ruang kelas ketika berlangsung ujian tengah semester, Senin (25/9/2023) sekira pukul 10.00 WIB. 

Alasan tersangka membacok lantaran tidak diperbolehkan masuk kelas akibat belum mengumpulkan tugas. 

Tersangka sakit hati lalu pulang ke rumah untuk ambil sabit. 

Ia kemudian kembali lagi ke sekolah menaiki sepeda motor lalu mencari korban. 

Tersangka mendatangi korban di kelas lalu menghampiri korban yang yang saat itu sedang duduk menghadap ke para siswa

Korban diserang dengan sabit oleh tersangka sebanyak dua  kali sabetan mengenai leher  dan satu lengan kiri. 

Selepas membacok, tersangka membuang sabitnya di halaman sekolah lalu kabur hingga akhirnya diringkus polisi di sebuah rumah kosong di daerah Kabupaten Grobogan pada malam harinya.

Untuk korban yang sempat dilarikan ke RSUP dr Kariadi Semarang kondisinya terus membaik. (iwn)

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved