Sosok Ibu Mirna Salihin Tak Pernah Muncul di Kasus Kopi Sianida, Ni Ketut Sianti Pilih Menutup Diri

Bahkan, Edi Darmawan menangis sambil menyenderkan kepala ke makam dan membeberkan sifat buruknya.

Sebelum berada di makam dalam film dokumenter itu, Edi Darmawan mengatakan dirinya berjuang seorang diri.

Bahkan Edi sampai melakukan segala cara untuk menemukan siapa pembunuh anaknya.

"Ya saya investigasi sendiri karena saya kesel kan, pada saat itu saya udah tau karena dia bunuh, gimana saya gak nekat, saya nekat lah jika saya tidak berjuang demi putri saya, saya bukan ayah yang baik" katanya. 

Baca juga: Derita Ibu Kurang Sehat secara Mental Hidup Bersama 3 Anak Penyandang Disabilitas di Blitar

Artikel TribunnewsBogor.com 'Curhat Ayah Mirna Salihin, Mati-matian Jebloskan Jessica Wongso ke Bui'.

Lalu, Edi Darmawan Salihin datang ke makam Mirna Salihin mengenakan kemeja warna putih dengan jeans biru.

Terlihat saat itu cuaca tampak cerah dan matahari sedang terik-teriknya.

"Mir, papa dateng Mir. Papa merasa kehilangan yang luar biasa. Inget gak mir waktu trial, untung papa defence Mirna, sendiri tanpa lawyer" ujarnya. 

"Jadi dengan kekuatan papa, power papa semuanya papa keluarin, lawan" lanjut Edi. 

"Pokoknya papa harus mati-matian saat itu, lawan si Otto itu, dia pake uang, ya papa pake tapi gak banyak, dia orang abis banyak-banyak" sambungnya. 

"Ya maafin papa dah, kesalahan-kesalahan papa, emang papa nakal juga suka ganti-ganti perempuan apa salah papa" tandas Edi. 

Update berita terbaru di Google News SURYAMALANG.com