Berita Malang Hari Ini

Siswa SMK Telkom Bikin Aplikasi yang Memudahkan Pemantauan Hutan Mangrove

Siswa SMK Telkom Malang membuat aplikasi untuk memantau ekosistem hutan mangrove di pesisir pantai berbasis IoT (Internet of Things).

Penulis: Sylvianita Widyawati | Editor: rahadian bagus priambodo
suryamalang.com/sylvi
Siswa SMK Telkom Malang membuat aplikasi untuk memantau ekosistem hutan mangrove di pesisir pantai berbasis IoT (Internet of Things), Jumat (6/10/2023). 

SURYAMALANG.COM, MALANG - Siswa SMK Telkom Malang membuat aplikasi untuk memantau ekosistem hutan mangrove di pesisir pantai berbasis IoT (Internet of Things). Menurut M Fikri Alfaraby, pembuatan aplikasi pemeliharaan lingkungan pesisir ini karena terinspirasi dari mulai rusaknya ekosistem pesisir pantai di beberapa daerah di Indonesia. 


"Karena masyarakat masih belum memaksimalkan potensi dari tanaman mangrove ini. Jadi mereka lebih memilih untuk merusak tanaman mangrove, dibanding memanfaatkanya. Akhirnya jadi pertambakan, perindustrian dan sebagainya," jelasnya pada wartawan, Jumat (6/10/2023). Ia melakukan kegiatan itu termasuk riset dan pengembangan bersama dua temannya.


Penelitian dilakukan sejak Juni dan dikemudian diikutkan lomba pada Juli 2023 di Festival Inovasi dan Kewirausahaan Siswa Indonesia (FIKSI) dan berhasil meraih juara 1 bidang teknologi digital. Kompetisi itu diikuti oleh 300 lebih siswa di Indonesia. Event itu diadakan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).

 

Dijelaskan, aplikasi Manggrow ini dapat memfasilitasi masyarakat melestarikan lingkungan berbasis teknologi. Sebab aplikasi ini menjadi penghubung antara masyarakat, pegiat lingkungan, serta petani untuk merehabilitasi tanaman mangrove. Masyarakat hanya perlu mengawasi pepohonan mangrove yang sudah ditanam dari jarak jauh lewat sistem kerja di IoT.


"Cukup melakukan kontrol jarak jauh tanpa mendatangi lokasi," jawabnya. Di aplikasi ini juga  mampu membaca segala hal, termasuk kondisi tanaman mangrove dan sekitarnya. Hal ini karena ada sensor di sekitar tanaman mangrove. Pada alat IoT akan memunculkan data misalkan suhu, temperatur, PH air, kelembapan dan lain sebagainya. 


Ia menjelaskan jika aplikasi ini ingin dikembangkan lebih nyata untuk sistem konservasi mangrove. Seperti berupaya bekerjasama dengan Clungup Mangrove Conservation (CMC) yang ada di kawasan konservasi Cagar Pulau Sempu untuk penerapan aplikasinya.

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved