Malang Heritage

Daya Tarik Kampung Warna Warni Malang, Ada Spot Baru Bernuansa Kerajaan

Intip daya tarik Kampung Warna Warni Malang, ada spot baru bernuansa kerajaan

Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Eko Darmoko
SURYAMALANG.COM/Hayu Yudha Prabowo|Sylvi
Kampung Warna Warni Malang. Daya tarik baru Kampung Warna Warni Malang, ada spot baru bernuansa kerajaan 

SURYAMALANG.COM, - Daya tarik Kampung Warna Warni Malang mulai ditambah dengan adanya spot baru bernuansa kerajaan. 

Selain jembatan kaca, lorong dan tangga warna-warni, pengunjung juga bisa melihat suguhan baru yang tidak kalah menarik. 

Salah satu spot baru di Kampung Warna Warni Malang itu sudah digarap sejak awal tahun 2023 lalu. 

Bulan Januari lalu, pengelola telah mempersiapkan spot bernuansa kerajaan di Kampung Warna Warni, Jodipan, Malang

Menurut Ana Winanto, pengurus Kampung Warna Warni kala itu pihaknya sedang menyiapkan singgasana atau tempat duduk raja

Spot itu berada di dekat area toilet di bawah dan saat ini kursinya sudah ada.

"Kalau melihat simbol-simbolnya, mirip Kerajaan Mapajahit," terang Ana waktu itu Selasa (10/1/2023).

Singgasana raja menjadi spot baru di Kampung Warna Warni, Kota Malang.
Singgasana raja menjadi spot baru di Kampung Warna Warni, Kota Malang. (SURYAMALANG.COM/Sylvianita Widyawati)

Selain itu, pengelola juga mengerjakan tombak-tombakan yang akan menyatu dengan spot kursi kerajaan.

Sejak sepi pengunjung akibat Covid-19 lalu, saat ini wisatawan sudah mulai ramai mengunjungi Kampung Warna Warni.

Biasanya kunjungan ramai pada sore hari atau Sabtu dan Minggu.

Waktu yang cocok untuk datang ke tempat wisata ini adalah pagi hari atau sore hari tapi pengunjung harus menyiapkan stamina karena kondisi jalan naik-turun.

Ikonik kampung wisata ini antara lain jembatan kaca yang menghubungkan Kampung Tridi dengan Kampung Warna Warni.

Wisatawan dari Kampung Tridi yang ingin ke Kampung Warna Warni harus membayar tiket Rp 5.000.
 
"Saya baru pertama kali ini datang ke Kampung Warna Warni," kata Karyono, wisatawan asal Jakarta.

Melihat kereta api lewat di Kampung Warna Warni di Kota Malang, Selasa (10/1/2023).
Melihat kereta api lewat di Kampung Warna Warni di Kota Malang, Selasa (10/1/2023). (suryamalang/sylvi)

Karyono mengunjungi Kampung Warna Warni bersama cucunya, Rasya dan sudah ingin berkunjung sejak Kampung Warna Warni viral.

"Saat itu saya hanya melihat dari kendaraan yang melintas di atas jembatan. Waktu itu banyak wisatawan," imbuhnya.

Karyono mengungkapkan kampung di Jodipan ini telah menjadi pionir. Banyak kampung yang meniru wajah kampung menjadi warna warni.

"Saya salut karena seluruh warganya mau," imbuhnya.

Sebelumnya, Karyono hanya menikmati Kampung Warna Warni dari video di media sosial.

Kini Karyono sudah melihat langsung keindahan Kampung Warna Warni.

Sekilas Sejarah Kampung Warna Warni

Kampung Wisata Jodipan atau Kampung Warna Warni adalah kampung yang digagas delapan mahasiswa jurusan Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang diketuai Nabila Firdausiyah.

Sekelompok mahasiswa ini menggandeng program corporate social responsibilities perusahaan cat untuk mewujudkan kampung tersebut.

Mereka awalnya mendapatkan tugas praktikum Public Relations 2 dari dosen. 

Lalu sekelompok mahasiswa yang tergabung dalam Guys Pro-lah ini memiliki ide brilian untuk menyulap kawasan kumuh tersebut menjadi penuh warna. 

Sejak saat itu, Kampung Wisata Jodipan jadi kampung wisata pertama di Kota Malang. 

Alfa Warna Warni menata dagangan setelah Kampung Warna Warni Jodipan (KWJ) Kota Malang buka lagi untuk wisatawan, Jumat (4/9/2020).
Alfa Warna Warni menata dagangan setelah Kampung Warna Warni Jodipan (KWJ) Kota Malang buka lagi untuk wisatawan, Jumat (4/9/2020). (SURYAMALANG.COM/M Rifky Edgar)

Kampung ini berupa sederet rumah warga di tepi Sungai Brantas yang menampilkan dinding dengan aneka warna yang menarik dan tidak monoton.

Kampung ini memang terletak di Jodipan berada di tepi Sungai Brantas dan biasanya dijuluki Kampung Warna Warni.

Kampung Warna Warni terdapat di dua wilayah, yaitu Kampung Jodipan dan Kampung Tridi.

Kedua kampung itu dihubungkan dengan jembatan kaca "Ngalam" Indonesia (Ngalam dibaca Malang).

Jembatan mini berlantaikan kaca ini diresmikan penggunaannya oleh Wali kota Malang, Moch. Anton, 9 Oktober 2017.

Update berita terbaru di Google News SURYAMALANG.com 

(Suryamalang|Sylvianita Widyawati)

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved