Janda Muda Tewas Dianiaya Anak DPR

Nasib Pilu Anak Andini Gak Pernah Ketemu Ibunya Sejak Lahir, Kini Tewas Dianiaya Putra Anggota DPR

Nasib pilu anak Andini gak pernah ketemu ibunya sejak lahir, kini tewas dianiaya putra anggota DPR

Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Adrianus Adhi
Tribunnews.com/TikTok
Andini korban penganiayaan (kiri), anaknya (kanan). Nasib pilu anak Andini gak pernah ketemu ibunya sejak lahir, kini tewas dianiaya putra anggota DPR 

SURYAMALANG.COM, - Nasib pilu anak Andini (29) gak pernah bertemu ibunya sejak lahir jadi sorotan setelah korban tewas dianiaya putra anggota DPR

Dini Sera Afrianti alias Andini jadi korban penganiayaan yang dilakukan Ronald Tannur (31) anak anggota DPR RI asal NTT, Edward Tannur.

Andini yang berasal dari Sukabumi berstatus sebagai janda satu anak dan pacaran dengan Ronald Tannur selama 5 bulan. 

Sayang nyawa Andini melayang di tangan kekasihnya sendiri pada Rabu (4/10/2023) dini hari setelah karaoke di Surabaya

Kini kematian Andini menyisakan duka mendalam di hati putranya yang baru berusia 12 tahun.

Tertunduk lesu, anak Andini seakan meratapi kepergian sang ibunda untuk selama-lamanya.

Moment putra Andini tertunduk lesu di makam sang ibu menjadi viral setelah dibagikan oleh akun @fikaaa.rs, Jumat (6/10/2023).

Pemilik akun tersebut diduga masih menjadi kerabat dekat dari DSA.

Baca juga: Edward Tannur Terancam Kena Sanksi Imbas Anaknya Ronald Aniaya Dini Hingga Meninggal di Surabaya

Artikel BangkaPos.com 'Potret Anak Dini Sera Afrianti, Korban Penganiayaan Ronald Tannur'.

Potret anak Andini korban penganiayaan tertunduk di makam sang ibunda
Potret anak Andini korban penganiayaan tertunduk di makam sang ibunda (Tribunnews.com)

Dalam unggahan Instagram storynya itu, tampak pelayat yang mendatangi makam dari korban.
 
Kemudian di unggahan berikutnya terlihat seorang anak laki-laki yang tertunduk dan menatap nisan DSA.

Anak itu mengenakan setelan baju berwarna hitam dan peci berwarna putih.

Selain itu, akun tersebut juga merasa kasihan dengan anak DSA yang tak pernah bertemu langsung dengan ibunya sejak bayi.

"Sabar ya bageur. Kasihan anak teh belum pernah ketemu langsung sama mamanya dari bayi, tiba-tiba ditinggal (meninggal, red) duluan," tulis stroy.

Momen pilu itu sontak menyita perhatian publik.

Korban merupakan warga asal Kampung Gunung Guruh Girang, Desa Babakan, Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

Andini dimakamkan sekitar pukul 08.00 WIB di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Babakan yang jaraknya dari rumah korban sekitar 300 meter, pada Jumat (6/10/2023).

Menurut pengacara Andini, Dimas Yemahura pelaku dan korban baru lima bulan menjalin asmara. 

Namun dalam kurun waktu itu, Dimas mengatakan korban beberapa kali mendapatkan penganiayaan dari pelaku.

"Dengar dari beberapa teman pernah beberapa kali Dini mengalami perlakuan itu,"

"Selama kurun 5 bulan menjalani hubungan,” ujar Dimas dikutip Tribun-Medan.com, Jumat (6/10/2023).

Lanjut Dimas, penganiayaan yang terjadi sepulang karoke ini yang terparah sampai menyebabkan nyawa korban meninggal dunia.

Bahkan dikatakan Dimas, korban sempat mengirim voice note kepada salah satu temannya.

Dimas kemudian membongkar sosok Andini yang sehari-hari bekerja freelance.

Menurut Dimas, Andini sudah meninggalkan anaknya sejak lahir untuk mencari nafkah. 

Bahkan sudah 12 tahun, kata Dimas, Andini tidak pernah bertemu anaknya.

"Satu anak, 12 tahun. Sejak lahir ditinggal mencari nafkah. Si Dini belum pernah ketemu anaknya,"

"Tapi ujungnya dia meninggal dunia sekarang," kata Dimas.

Baca juga: Tingkah Lucu Anak Jual Ayah Seharga Rp 37 Juta Karena Kesal Dimarahi: Yang Berminat Bisa Pencet Bel

Artikel Tribun-Medan.com 'Pilu Kisah Hidup Janda Muda yang Dibunuh Anak DPR RI'.

Potret anak Andini korban penganiayaan tertunduk di makam sang ibunda 1
Potret anak Andini korban penganiayaan tertunduk di makam sang ibunda 1 (TribunSumsel.com)

Keluarga Dini sudah melaporkan pelaku ke Mapolrestabes Surabaya atas dugaan tindak pidana penganiayaan yang menyebabkan kematian.

Laporan itu dibuat keluarga korban sekira pukul 22:30 WIB, Rabu (4/10/2023).

Sebelumnya, pelaku dan korban bersama-sama berkunjung ke tempat hiburan tersebut sekitar pukul 22.00 WIB, Selasa (3/10/2023).

Diperkirakan insiden penganiayaan yang dilakukan pelaku terhadap korban terjadi mulai sekitar pukul 22.30 WIB.

Kemudian korban ditemukan tak berdaya di basemet pada 01:30 WIB, Rabu (4/10/2023).

Menurut Dimas, pelaku sempat membawa korban dalam keadaan tak sadarkan diri menuju apartemennya Jalan Puncak Indah, Surabaya.

Saat itu pelaku membawa korban di bagasi mobil.

Setelah tiba di apartemen kondisi korban makin memprihatinkan.

Pelaku lantas membawanya ke RS National Hospitals Jalan Boulevard Famili Sel. No Kav. 1, Babatan, Wiyung, Surabaya, namun, nyawa korban tak tertolong.

"Keterangan terakhir dari RS. MD (meninggal dunia) sekitar 30-45 menit sebelum di RS. Bisa dihitung dari jaraknya. Korban ini sudah MD sejak perjalanan dari black hole ke Orchard," jelasnya.

"Bisa jadi di Black Hole nya (sudah MD), pada saat dimasukin dalam bagasi belakang,"

"Anda tahu bagasi belakang sebuah mobil tentu bukan tempat kompartemen yang benar mengangkat orang dalam keadaan begitu (sakit)," tambah Dimas.

Update berita terbaru di Google News SURYAMALANG.com 

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved