Berita Surabaya Hari Ini

Belasan Preman Culik dan Keroyok Duda Dua Anak di Samping Markas Polrestabes Surabaya

Sebanyak 10 preman menculik dan mengeroyok Valentino (46), duda dua anak asal asal Sawahan, ketika keluar dari markas Polrestabes Surabaya.

Penulis: Tony Hermawan | Editor: Yuli A
tony hermawan
Sebanyak 10 preman menculik dan mengeroyok Valentino (46), duda dua anak asal asal Sawahan, ketika keluar dari markas Polrestabes Surabaya. 

SURYAMALANG.COM, SURABAYA - Sebanyak 10 preman menculik dan mengeroyok Valentino (46), duda dua anak asal asal Sawahan, ketika keluar dari markas Polrestabes Surabaya.

Dia kemudian dihajar oleh lebih banyak orang lagi di sebuah rumah di kawasan Gunungsari, Surabaya pada Selasa (3/10/2023) malam.

Saat itu dia baru saja mengunjungi kantor Reskrim untuk mengurus berkas Laporan Kepolisian (LP) tentang Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) terhadap mantan istrinya yang dulu dibuat di Polsek Sawahan pada tahun 2021. Hari itu berkas LP tersebut dilimpahkan ke Polrestabes Surabaya.

"Pukul 21.00 saya keluar dari Gedung Reskrim. Masih di dalam area Polrestabes Surabaya, ada 4 orang meneriaki saya ngajak keluar. Saya nggak kenal mereka. Pas sudah di luar, saya dipukuli banyak orang. Mungkin ada sekitar 10 orang," ujar Valentino.

Lokasi Valentino dihajar tepat di samping Polrestabes Surabaya. Saat itu kondisi jalan sepi. Hanya ada pedagang bakso dan sate.

Ada beberapa orang yang saat itu lewat teriak dari kejauhan karena curiga melihat satu orang dikerubungi banyak orang. Lalu orang-orang itu buru-buru mengajak Valentino pergi dan menjawab bercanda tidak terjadi apa-apa.

"Saya dimasukkan ke dalam mobil. Mata saya ditutup. Salah seorang yang menghajar saya ada yang bilang kalau saya dibawa ke Tol Dupak," ucap Valentino.

Sesampai di Tol Dupak Valentino dihajar. Kemudian, mobil kembali berjalan menuju sebuah pemukiman.

Valentino saat itu mengirim live location kepada adiknya. Titik lokasi berhenti di sebuah rumah kawasan Gunungsari.

"Di situ massa yang mengeroyok saya bertambah banyak. Ada sekitar 20 orang. Saya dihajar habis-habisan. Kepala saya dihantam pakai 4 helm.  Sampai ada 2 helm yang pecah. Punggung saya dipukul pakai selang elpiji. Liontin dan cincin saya diambil, handphone saya juga pecah," ujar Valentino.

Valentino dikeroyok kurang lebih selama 6 jam. Pada Rabu (4/10/2023) pukul 3 pagi, adik Valentino datang di lokasi. Akhirnya penganiayaan yang dialami Valentino berhenti. 

Pagi itu Valentino dilarikan adiknya ke Rumah Sakit Adi Husada. Dia ingin langsung melakukan visum. Akan tetapi, Adi Husada tidak melayani fasilitas itu. Dia kemudian memutuskan membuat Laporan Kepolisian terlebih dahulu.

Valentino sekarang dirawat di Rumah Sakit PHC Surabaya. Luka pada tubuhnya parah. Punggungnya mengalami banyak luka. Ditambah lagi, lengan kanannya mengalami luka lebam.

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved