Bantuan untuk Budiono Eks PSIS Semarang Hidup Miskin, Biaya Sewa Rusun dan Sekolah Anak Makin Ringan

Bantuan untuk Budiono eks PSIS Semarang hidup miskin, biaya sewa rusun dan sekolah anak makin ringan.

Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Dyan Rekohadi
Dok relawan PSIS Semarang via Kompas.com
Budiono Sutikno (kiri) sekarang dan semasa muda (kanan). Bantuan untuk Budiono eks PSIS Semarang hidup miskin, biaya sewa rusun makin ringan 

SURYAMALANG.COM, - Bantuan untuk Budiono mantan pemain PSIS Semarang yang hidup miskin dan hidungnya pecah mulai berdatangan.

Budiono Sutikno mulai mendapat bantuan dari Pemerintah Kota Semarang sehingga bisa meringankan beban mantan pesepakbola itu. 

Bantuan yang akan didapat Budiono Sutikno itu antara lain biaya pendidikan anak dan kesehatan. 

Budiono Sutikno merupakan mantan pemain PSIS Semarang era 1994-1995 Divisi Utama Liga Indonesia atau Liga Indonesia I (Ligina I).

Ligina 1 merupakan musim dimulainya Liga Indonesia setelah penggabungan kompetisi Perserikatan dan Galatama dengan nama "Liga Dunhill".

Setelah pensiun, Budiono berjuang melawan penyakitnya seperti diabetes dan katarak.

Kedua penyakit itu memaksanya tak bisa bekerja dan hidup mengandalkan bantuan orang lain. 

Selain itu, cedera hidung saat masih aktif menjadi pemain sepak bola juga membuatnya susah bernapas sebab hidung Budiono pecah. 

Budiono  terpaksa menahan sakit yang dideritanya itu selama puluhan tahun karena terkendala masalah biaya

Sementara kedua anak Budiono sempat menjadi pemulung dan hal itu membuat mereka telat mendapat pendidikan.

Baca juga: Masih Ingat Ony Pemeran Tuyul dan Mbak Yul? 7 Tahun Vakum Jadi Artis Profesinya Kini Berubah Drastis

Artikel Kompas.com 'Pemkot Semarang Bantu Sewa Rusun dan Pendidikan Anak Budiono'.

Kondisi Budiono Sutikno, eks pemain PSIS Semarang
Kondisi Budiono Sutikno, eks pemain PSIS Semarang (Dok PSIS Semarang)

Pemerintah Kota Semarang melalui Wali Kota Hevearita Gunaryanti Rahayu akhirnya turun tangan membantu Budiono

"Nanti saya akan bantu bayar sewa rusunnya," kata Hevearita melalui keterangan resminya, Senin (30/10/2023).
 
Perempuan yang akrab disapa Ita tersebut berharap, operasi katarak yang akan dijalani Budiono dapat berjalan lancar sehingga dapat membantu meningkatkan kualitas hidupnya kembali.

"Dan anaknya yang masih sekolah akan di-support biaya pendidikan oleh Pemerintah Kota Semarang," ujar Ita.

Selain diabetes dan katarak, Budiono  juga kesulitan bernapas akibat cedera patah hidung. 

Sumber: Surya Malang
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved