Bantuan untuk Budiono Eks PSIS Semarang Hidup Miskin, Biaya Sewa Rusun dan Sekolah Anak Makin Ringan

Bantuan untuk Budiono eks PSIS Semarang hidup miskin, biaya sewa rusun dan sekolah anak makin ringan.

Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Dyan Rekohadi
Dok relawan PSIS Semarang via Kompas.com
Budiono Sutikno (kiri) sekarang dan semasa muda (kanan). Bantuan untuk Budiono eks PSIS Semarang hidup miskin, biaya sewa rusun makin ringan 

"Saya sudah minta Dinas Kesehatan dan Dinas Sosial untuk mengecek kondisi yang bersangkutan beberapa hari yang lalu," ujar Ita.

Saat ini, dari puskesmas sekitar juga sudah melakukan cek kesehatan dan sudah membuat rujukan ke rumah sakit untuk kebutuhan oprasi Budiono.

"Rujukan itu agar bisa segera melaksanakan operasi katarak Mas Budi (Budiono)," imbuh Ita.

Budiono tinggal bersama kedua anaknya di rumah susun sementara istrinya setahun belakangan mengalami stroke sehingga kini menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah KRMT Wongsonegoro.

Baca juga: Penyesalan Ahmad Dhani Kampanye saat Konser Dewa 19 di Daerah Militer, Kena Tegur Komandan TNI AU

Kondisi istri Budiono Sutikno mantan pemain PSIS Semarang
Kondisi istri Budiono Sutikno mantan pemain PSIS Semarang (Dok relawan PSIS Semarang via Kompas.com)

Dari informasi yang diterima Ita, Budiono tidak berpenghasilan dan untuk kebutuhan sehari-hari hanya mengandalkan bantuan dari teman-teman sesama mantan atlet.

"Karena itu kami sudah memberikan bantuan uang tunai Rp 1 juta. Selain itu juga kita berikan dua kasur, dua paket sembako, dan dua selimut," terang Ita.

Sebelumnya, Budiono menyebut dua hal yang paling dibutuhkannya saat ini. 

"Bantuan itu sebenernya saya perlu operasi katarak sama hidung," paparnya saat dikonfirmasi Kompas.com (grup Suryamalang) via telepon, Kamis (26/10)2023).

Untuk menyambung hidup, Budiono Sutikno hanya mengandalkan bantuan dari para relawan dan rekan saat masih menjadi atlet profesional seperti pelatih Rahmat Darmawan dan Aji Santoso.

"Mencukupi kebutuhan keluarga bantuan dari teman bola-bola. Yang paling dominan itu Aji Santoso dan Rahmat Darmawan," jelas Budiono

Selain dari rekan, anak pertamanya juga pernah bekerja sebagai pemulung untuk menyukupi kebutuhan keluarganya.

"Untuk aktivitas sehari-hari susah, sampai anak saya yang pertama cari rosok. Sekarang anak pertama 16 tahun kedua 14 tahun," ujar Budiono.

Meski demikian, Budiono bersyukur masih mempunyai kartu BPJS.

Saat ini, anaknya juga bisa sekolah dengan cara kejar paket C.

"Alhamdulillah BPJS punya, dari pemerintah belum," imbuh Budiono.

Sumber: Surya Malang
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved