Rudal Jatuh di Lumajang, Itu Dugaan Warga saat Puing-puing Besi Beterbangan

Ledakan keras sekali, saya kira apa ada rudal jatuh. Kaca rumah saya pecah, jendela sampai patah dan juga plafon sampai bergeser.

SURYAMALANG.COM, LUMAJANG - Ledakan dahsyat mesin boiler di pabrik kayu Desa Kunir Kidul Kecamatan Kunir, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, menggegerkan warga sekitar, Selasa (7/11/2023).

Boiler atau ketel uap adalah bejana atau tangki tertutup yang di dalamnya berisi air untuk dipanaskan.

Ledakan tersebut bahkan merusak bagian-bagian rumah warga di sekitar pabrik kayu tersebut.

Suciati (40). warga yang tinggal di sekitar pabrik kayu. menceritakan detik-detik terdengarnya suara ledakan. Saat sedang memasak, Suciati dikagetkan dengan ledakan yang membuat kaca rumahnya pecah.

"Ledakan keras sekali saya kira apa ada rudal jatuh. Kaca rumah saya pecah, jendela sampai patah dan juga plafon sampai bergeser," katanya sembari membersihkan serpihan kaca.

Panik, Suciati pun berusaha keluar dari rumah. Ibu rumah tangga itu juga mendapati puluhan tetangganya juga mengalami hal yang sama. Yakni kaca rumah banyak yang pecah.

Berjalan ke arah pabrik, Suciati melihat bagian belakang pabrik sudah rusak berhamburan. Dahsyatnya ledakan masih teringat dalam benak Suciati. Dirinya juga melihat puing-puing besi beterbangan hingga tersangkut pohon sengon.

Suciati juga menerima informasi jika ada atap rumah tetangganya sampai bolong diduga terkena besi dari pabrik.

"Itu mas ada besi yang sampai tersangkut ke pohon," ujarnya sembari bercerita, jarak puing dengan pabrik melampai 300 meter.

Kendati rumahnya terdampak, Suciati masih bersyukur reruntuhan rumah atau mesin pabrik tidak sampai melukai anggota keluarganya.

"Masih trauma membayangkan ledakan keras sekali," katanya.

Sementara itu, Kapolsek Kunir, Iptu Soegeng Susanto mengatakan peristiwa ledakan di pabrik tersebut melukai karyawan sebanyak 2 orang.

"Benar tadi ada ledakan di pabrik kayu, ada korban luka kecil, 2 orang. Sudah dilarikan ke rumah sakit," ujar Soegeng.

Kata Soegeng, pihak pabrik kayu menyatakan akan kooperatif bertanggung jawab mengenai dampak yang terjadi akibat ledakan tersebut.