Berita Viral

Sanksi Untuk 3 Perawat Viral Bully Pasien Kecelakaan Tak Sadarkan Diri, Kini Menyesal Minta Maaf

Sanksi untuk 3 perawat viral bully pasien kecelakaan tak sadarkan diri, kini menyesal minta maaf.

|
Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Dyan Rekohadi
KompasTV
Tangkap layar pasien yang di-bully perawat kena sanksi dari puskesmas terjadi di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.  

Kepala Puskesmas Kampili, Imran menjelaskan kronologi video bullying bisa terekam. 

Menurut Imran, rekaman video perawat cengengesan tersebut berasal dari ponsel korban dan tidak sengaja terekam.

"Sebab, saat itu salah satu perawat kami memeriksa telepon seluler pasien untuk mendapatkan informasi tentang kerabat pasien" ujarnya, Rabu (8/11/2023).

"Namun, ponsel pasien dalam keadaan terkunci dan secara tidak sengaja merekam hal tersebut," imbuh Imran. 

Baca juga: Kronologi Ibu Aniaya Anak Angkat Hingga Koma, Baru Diadopsi 6 Bulan Lalu, Imbas Dibanting ke Lantai

Puskesmas Kampili, Kecamatan Pallangga, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan
Puskesmas Kampili, Kecamatan Pallangga, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (KOMPAS.COM/ABDUL HAQ YAHYA MAULANA T)

Imran mengatakan, tiga perawat yang menangani pasien itu tidak memiliki niat untuk merekam aksi bully mereka.

"Kalau niat, pasti pakai HP sendiri, tetapi ini hanya semata-mata pasien ini mau dirujuk karena tidak ada keluarga" jelasnya. 

"Sehingga petugas inisiatif merekam dan hendak dikirim ke kontak yang ada di pasien," ucap Imran. 

Menurut Imran, beberapa saat kemudian, keluarga pasien tiba di puskesmas.

Mereka lalu membawa korban ke salah satu rumah sakit di Gowa.

Korban kemudian dirujuk ke sebuah rumah sakit di Makassar, Sulsel.

"Pada saat itulah mungkin HP (milik pasien) baru dibuka oleh keluarganya dan kelihatanlah rekaman itu," ungkapnya.

Buntut dari kelakuannya itu, para perawat menyesal dan meminta maaf kepada korban yang dimediasi oleh puskesmas. 

Pihak Puskesmas juga telah melakukan permohonan maaf kepada korban dan publik atas peristiwa ini

"Kami telah melakukan upaya mediasi melalui kepala dusun dan kepala desa korban" ujar Imran yang ditemui Kompas.com Kamis, (9/11/2023).

"Mudah- mudahan ini juga menjadi pelajaran bagi kami agar lebih mengoptimalkan pelayanan medis kepada masyarakat," imbuhnya.

Sumber: Surya Malang
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved