Berita Viral

Sanksi Untuk 3 Perawat Viral Bully Pasien Kecelakaan Tak Sadarkan Diri, Kini Menyesal Minta Maaf

Sanksi untuk 3 perawat viral bully pasien kecelakaan tak sadarkan diri, kini menyesal minta maaf.

|
Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Dyan Rekohadi
KompasTV
Tangkap layar pasien yang di-bully perawat kena sanksi dari puskesmas terjadi di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.  

SURYAMALANG.COM, - Nasib tiga perawat viral bully pasien kecelakaan kena sanksi dari puskesmas baru-baru ini terungkap.

Pasien tersebut dalam kondisi tak sadarkan diri dan dilarikan ke Puskesmas Kampili, Desa Kampili, Kecamatan Pallangga, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan

Pasien berinisial AR itu di-bully oleh sejumlah perawat di ruang unit gawat darurat (UGD) pada Minggu (15/10/2023) pukul 16.40 WITA. 

Pihak puskesmas sendiri mengakui peristiwa tersebut terjadi dan mengajukan permohonan maaf kepada korban serta seluruh masyarakat.

AR merupakan warga Desa Jenemadinging, Kecamatan Pallangga yang dievakuasi oleh warga setelah mengalami kecelakaan lalu lintas diduga dalam pengaruh alkohol. 

"Benar kejadiannya 15 Oktober kemarin dan pasien tidak sadarkan diri akibat kecelakaan lalu lintas" kata Kepala Puskesmas Kampili Imran yang dikonfirmasi Kompas.com (grup Suryamalang) Rabu (8/11/2023).

Baca juga: Kejamnya Ibu di Ponorogo, Bunuh Bayi yang Baru Dilahirkan, Dimasukkan Karung Lalu Dibuang ke Sungai

Artikel Kompas.com 'Tiga Perawat yang "Bully" Pasien Tak Sadarkan Diri Korban Kecelakaan Diskors'.

Tangkap layar pasien yang di-bully perawat
Tangkap layar pasien yang di-bully perawat (KompasTV)

Informasi yang dihimpun Kompas.com, saat itu AR tidak sadarkan diri dan mengalami sejumlah luka pada bagian wajah. 

Tiga perawat, DS, NH dan HS yang memberikan perawatan kepada korban malah bercanda.

Dalam video yang beredar viral, para perawat tampak cengengesan dan membully korban. 

"Bangun..bangun, bangun dek" kata suara seorang perawat

Lalu perawat yang lain juga menimpali ucapan rekannya. 

"Bangun..bangun kamu mabuk ya" sahut perawat lainnya. 

Selama membully pasien, para perawat itu masih tampak membasuh luka di wajah korban. 

Lalu korban yang di-bully para perawat tampak tak berdaya dengan mata terpejam tak sadarkan diri.  

Kepala Puskesmas Kampili, Imran menjelaskan kronologi video bullying bisa terekam. 

Menurut Imran, rekaman video perawat cengengesan tersebut berasal dari ponsel korban dan tidak sengaja terekam.

"Sebab, saat itu salah satu perawat kami memeriksa telepon seluler pasien untuk mendapatkan informasi tentang kerabat pasien" ujarnya, Rabu (8/11/2023).

"Namun, ponsel pasien dalam keadaan terkunci dan secara tidak sengaja merekam hal tersebut," imbuh Imran. 

Baca juga: Kronologi Ibu Aniaya Anak Angkat Hingga Koma, Baru Diadopsi 6 Bulan Lalu, Imbas Dibanting ke Lantai

Puskesmas Kampili, Kecamatan Pallangga, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan
Puskesmas Kampili, Kecamatan Pallangga, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (KOMPAS.COM/ABDUL HAQ YAHYA MAULANA T)

Imran mengatakan, tiga perawat yang menangani pasien itu tidak memiliki niat untuk merekam aksi bully mereka.

"Kalau niat, pasti pakai HP sendiri, tetapi ini hanya semata-mata pasien ini mau dirujuk karena tidak ada keluarga" jelasnya. 

"Sehingga petugas inisiatif merekam dan hendak dikirim ke kontak yang ada di pasien," ucap Imran. 

Menurut Imran, beberapa saat kemudian, keluarga pasien tiba di puskesmas.

Mereka lalu membawa korban ke salah satu rumah sakit di Gowa.

Korban kemudian dirujuk ke sebuah rumah sakit di Makassar, Sulsel.

"Pada saat itulah mungkin HP (milik pasien) baru dibuka oleh keluarganya dan kelihatanlah rekaman itu," ungkapnya.

Buntut dari kelakuannya itu, para perawat menyesal dan meminta maaf kepada korban yang dimediasi oleh puskesmas. 

Pihak Puskesmas juga telah melakukan permohonan maaf kepada korban dan publik atas peristiwa ini

"Kami telah melakukan upaya mediasi melalui kepala dusun dan kepala desa korban" ujar Imran yang ditemui Kompas.com Kamis, (9/11/2023).

"Mudah- mudahan ini juga menjadi pelajaran bagi kami agar lebih mengoptimalkan pelayanan medis kepada masyarakat," imbuhnya.

Kini tiga perawat yang berstatus sebagai tenaga sukarela di Puskesmas Kampili menjalani sanksi skorsing selama sebulan.

Mereka diduga terlibat dalam kasus perundungan terhadap seorang pasien yang pingsan tak sadarkan diri di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) usai mengalami kecelakaan lalu lintas.

"Setelah kami melakukan penyelidikan maka kami telah melakukan sanksi berupa skorsing selama sebulan" kata Imran.

Update berita terbaru di Google News SURYAMALANG.com 

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved