Berita Viral

Kisah Pilu Yusuf Anak Dokter Palestina Meninggal Dunia, Sang Ayah Tak Bisa Selamatkan Anak Sendiri

Kisah pilu Yusuf anak dokter Palestina meninggal dunia akibat serangan militer Israel ke Gaza. 

Penulis: Frida Anjani | Editor: Eko Darmoko
Instagram
Kisah Pilu Yusuf Anak Dokter Palestina Meninggal Dunia, Sang Ayah Tak Bisa Selamatkan Anak Sendiri 

SURYAMALANG.COM - Kisah pilu Yusuf anak dokter Palestina meninggal dunia akibat serangan militer Israel ke Gaza

Meski berprofesi seagai dokter, ayah Yusuf tak bisa menyelamatkan nyawa anaknya sendiir. 

Kisah Yusuf anak dokter Palestina yang meningal dunia ini pun menjadi viral setelah diunggah di media sosial. 

Yusuf Hamid Abu Musa diketahui anak seorang dokter di Rumah Sakit Al-Shifa di Gaza.

Ayah Yusuf mendedikasikan diri untuk mengobati warga Palestina yang menjadi korban serangan Gaza.

Tanpa kenal lelah, ayah Yusuf bekerja 24 jam di Rumah Sakit Al-Shifa.

Namun sayang, ketika pulang ke rumah ayah Yusuf harus menerima kenyataan sang anak justru tewas usai rumahnya terkena tembakan rudal Israel.

Dikutip dari laporan Middle East Monitor, Sabtu (11/11/2023).Sang ayah menemukan keluarganya dalam kondisi luka-luka dibombardir rudal Israel d Gaza.

Mereka didapati luka-luka termasuk Yusuf yang kemudian ditemukan telah meninggal.

Sosok Yusuf semasa hidup (Instagram)
Sosok Yusuf semasa hidup (Instagram) ()

Baca juga: Viral Bocah 3 Tahun Digiggit & Dicakar Teman Sekolah, Terjadi Selama 5 Bulan Tapi Malah Dikeluarkan

Baca juga: Kronologi Mahasiswi Universitas Jember Tewas saat Diklat Pecinta Alam di Lereng Argopuro

Dalam postingan di media sosial instagram kisah meninggalnya Yusuf mengundang rasa duka mendalam bagi para netizen.

Akun @fatimasaad08 menulis, kisah ini menghancurkan hatiku. Semoga Allah merahmatinya dan keluarganya.

Akun lainya @katerinekartli3 menulis Kamu adalah Malaikat kecil! Manis rasanya mengenang seluruh anak-anak Palestina yang telah meninggal dunia! Setidaknya beberapa di antaranya.

Sedangkan akun @nadahassanin menulis, beginilah cara ibunya menggambarkannya, sambil bertanya kepada orang-orang di rumah sakit apakah dia dibawa ke rumah sakit karena terluka. Video ini pasti dibuat karena putus asa karena kurangnya tindakan dari para pemimpin dunia untuk menghentikan pembunuhan warga sipil dan genosida yang nyata-nyata terjadi.

Artikel 'Tribuntrends.com dengan judul KISAH Yusuf, Anak Dokter Palestina Ditemukan Tewas'.

RS Al-Shifa Berhenti Beroperasi, 39 Bayi Palestina Tewas di Inkubator Kekurangan Oksigen

Serangan Israel terus membabi buta, kini Rumah Sakit Al-Shifa di Gaza berhenti beroperasi.

Akibatnya 39 bayi meninggal dunia di dalam inkubator lantaran kekurangan oksigen.

Hal ini diungkapkan oleh Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza, Sabtu (11/11/2023).

Sebelum tragedi kematian puluhan bayi ini terjadi, Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan kalau operasional di kompleks rumah sakit Al Shifa, dihentikan pada Sabtu karena sudah kehabisan bahan bakar.

sac
Rumah sakit terbesar di Jalur Gaza, RS Al-Shifa menjadi sasaran pengeboman besar-besaran hari Jumat, (10/11/2023) kata Organisasi Kesehatan Dunia WHO, sambil menambahkan 20 rumah sakit di Gaza kini sepenuhnya tidak berfungsi. (Hurriyet Daily)

Pada saat mengumumkan kehabisan bahan bakar itu, Ashraf Al-Qidra, juru bicara Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza menyebut, sudah ada satu bayi yang meninggal.

“Akibatnya, satu bayi baru lahir meninggal di dalam inkubator, yang didalamnya terdapat 45 bayi,” kata Qidra dilansir Reuters, Sabtu siang.

Pada Sabtu malam, perkembangan terbaru menyatakan sudah ada 39 bayi yang meninggal.

Kompleks rumah sakit Al Shifa, adalah fasiltas kesehatan terbesar di wilayah Gaza.

Militer Israel, menurut kesaksian warga Gaza telah memerangi orang-orang bersenjata Hamas sepanjang malam di dan sekitar Kota Gaza di mana rumah sakit tersebut berada.

“Situasinya lebih buruk dari yang bisa dibayangkan siapa pun.

Kami terkepung di dalam Kompleks Medis Al Shifa, dan pendudukan telah menargetkan sebagian besar bangunan di dalamnya,” kata Qidra melalui telepon.

Siapapun yang Bergerak di Rumah Sakit Ditembak

Militer Israel mengatakan kalau militan Hamas yang mengamuk di Israel selatan bulan lalu telah menempatkan pusat komando di bawah rumah sakit Shifa dan lainnya di Gaza, sehingga membuat mereka rentan untuk dianggap sebagai sasaran militer.

Hamas membantah menggunakan warga sipil sebagai perisai manusia dan para pejabat kesehatan mengatakan semakin banyak serangan Israel di atau dekat rumah sakit yang membahayakan pasien, staf medis, dan ribuan pengungsi yang berlindung di dalam dan dekat gedung mereka.

“Pasukan pendudukan menembaki orang-orang yang bergerak di dalam kompleks, sehingga membatasi kemampuan kami untuk berpindah dari satu departemen ke departemen lainnya. Beberapa orang mencoba meninggalkan rumah sakit dan mereka ditembaki,” kata Qidra.

Dia menambahkan, sudah tidak ada listrik dan tidak ada internet di area kompleks rmah sakit tersebut.

Dihujani Tembakan

Badan bantuan Doctors Without Borders mengatakan pihaknya “sangat prihatin” terhadap keselamatan pasien dan staf medis di rumah sakit Al-Shifa.

“Selama beberapa jam terakhir, serangan terhadap Rumah Sakit Al-Shifa meningkat secara dramatis,” kata lembaga tersebut dalam sebuah pernyataan yang diposting online pada Sabtu pagi.

“Staf kami di rumah sakit telah melaporkan situasi bencana beberapa jam yang lalu,” kata pernyataan tersebut.

Maher Sharif, seorang perawat yang menuju ke rumah sakit Al-Shifa ketika serangan terjadi pada hari Jumat, menggambarkan bagaimana orang-orang menjatuhkan diri ke tanah.

“Saya melihat banyak mayat, termasuk perempuan dan anak-anak,” katanya, menurut pernyataan Doctors Without Borders.

“Pemandangannya sangat mengerikan,” sambungnya

Hanane, warga Gaza, mengatakan kepada AFP bahwa putrinya dirawat di Al-Shifa setelah terluka saat dia mengantri di luar toko roti.

Dia “mulai gemetar” dengan setiap ledakan, katanya. Banyak orang mengungsi di halaman rumah sakit.

Wartawan AFP melihat orang-orang di tempat tidur berbaris di sepanjang koridor.

Beberapa orang memasak makanan dengan kompor gas dan memakannya sambil duduk di lantai.

"Dua puluh dari 36 rumah sakit di Gaza “tidak lagi berfungsi,” kata badan kemanusiaan PBB.

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved