Berita Viral
Kondisi Wiwik Ustrini Guru SMP Dibacok Muridnya Gegara Tegur Soal Sepatu, Jari Terluka, Tolak Damai
Terungkap kondisi Wiwik Ustrini guru SMP dibacok murid gegara tergur soal sepatu di dalam kelas. Tolak damai dengan pelaku.
Penulis: Frida Anjani | Editor: Adrianus Adhi
SURYAMALANG.COM - Terungkap kondisi Wiwik Ustrini guru SMP dibacok murid gegara tergur soal sepatu di dalam kelas.
Wiwik Ustrini guru yang mengajar Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di sebuah SMP swasta di Lamongan, Jawa Timur itu terluka di bagian jari tangannya.
Kini, Wiwik Ustrini sudah melaporkan muridnya yang sudah membacok diirnya kepada pihak kepolisian dan menolak untuk damai.
Kejadian ini bermula ketika Wiwik Ustrini menegur soal sepatu kepada muridnya.
Pelaku melepar kursi hingga menikam korban menggunakan senjata tajam jenis bendo.
Ya, seorang siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) swasta di Kecamatan Sugio, Lamongan, Jawa Timur berinisial M (14) menganiaya gurunya di kelas dengan senjata tajam.
Kasi Humas Polres Lamongan Ipda Anton Krisbiantoro mengungkapkan, penganiayaan terhadap guru bernama Wiwik Ustrini (49) itu terjadi lantaran sang siswa tak terima ditegur karena tak memakai sepatu.
"Kami terima laporannya itu Rabu (15/11/2023) sore sekitar pukul 16.15 WIB," ujar Anton Krisbiantoro, saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Kamis (16/11/2023).
Anton mengungkapkan, mulanya korban hendak mengajar Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di ruang kelas VIII, Rabu (15/11/2023).
Sang guru mendapati siswanya M (14) dan dua siswa lain tidak memakai sepatu.
Melihat pemandangan tersebut, korban menegur para siswa tersebut.
Tak terima dengan teguran tersebut, M kemudian beranjak dan melempar kursi ke arah korban sampai mengenai kakinya.
Guru tersebut kemudian meminta bantuan dua orang siswa lain, untuk mengantar pelaku keluar dari ruangan.
Namun beberapa saat kemudian, pelaku yang tidak menerima teguran tersebut, kembali ke ruangan kelas tempat korban berada, sambil membawa senjata tajam jenis bendo.
"Oleh pelaku, bendo lantas diayunkan ke arah korban hingga mengenai jari tangan kiri," katanya.
Aksi tersebut memicu kegaduhan di ruangan kelas.
Beberapa siswa berteriak ketakutan. Pihak kepolisian masih mendalami kasus ini lebih lanjut, termasuk meminta keterangan beberapa orang saksi.
"Kalau pelapor sudah memberikan keterangan kepada penyidik," ucap Anton.
Sementara itu, korban telah melaporkan kasus pembacokan ke Polres Lamongan dan ingin pelaku diproses secara hukum.
Pihak sekolah sudah berupaya melakukan mediasi, namun gagal.
Mediasi dilakukan oleh sang Kepala Sekolah, Muntasir belum membuahkan hasil.
Korban tetap ingin melanjutkan perkata penganiayaan yang menimpanya.
"Kita berusaha memediasi agar keduanya damai," kata Muntasir saat dikonfirmasi Tribun Jatim Network, Kamis (16/11/2023).
Muntasir mengaku sudah komunikasi dengan Wiwik Ustrini.
Termasuk pada siswa yang tersangkut dengan perkara ini.
Dan sejauh ini belum ada kesimpulan akan ada tanda-tanda untuk damai.
"Kelihatannya akan berlanjut ke jalur hukum," katanya.
Meski belum membuahkan hasil sesuai harapan, agar berdamai, pihaknya akan terus mengupayakan agar bisa damai.
Kisah serupa pernah terjadi di Kabupaten Demak.
Usai membacok gurunya sendiri, siswa tersebut disebut langsung kabur memakai motornya.
Kapolres Demak AKBP Muhammad Purbaya memberikan keterangannya, peristiwa pembacokan guru oleh siswa terjadi sekira pukul 09.30 di sekolah yang berada di wilayah Kecamatan Kebonagung, Kabupaten Demak.
Pelaku berinisial RS yang masih duduk di kelas XII itu tiba-tiba membacok leher gurunya bernama Fathur.
"Setelah melakukan pembacokan itu, pelaku melarikan diri menggunakan sepeda motor," kata AKBP Purbaya kepada Tribunjateng.com, Senin (25/9/2023).
Motif dari tindakan pelaku didasari oleh ketidakpuasan terhadap hasil penilaian tengah semester.
"Dia melakukan tindakan ini setelah merasa tidak puas dengan nilai yang diperolehnya dalam penilaian tengah semester," jelas AKBP Muhammad Purbaya.
Saat ini, korban masih mendapat perawatan di UGD RSUP dr Kariadi Semarang.
"Alhamdulillah, menurut informasi dari Kepala Desa Pilang Wetan, perkembangan korban cukup baik setelah dirujuk di Semarang. Korban saat ini sudah dapat diajak komunikasi," ungkapnya.
AKBP Purbaya menambahkan, Satreskrim Polres Demak masih terus melakukan upaya pengejaran terhadap pelaku yang tega membacok gurunya sendiri.
"Kami sedang dalam proses pengejaran terhadap pelaku," tambahnya.
Korban pembacokan adalah Ali Fatkhur Rohman, yang merupakan Wakil Kesiswaan dan guru olahraga di MA Yasua Demak itu.
Pelaku merupakan murid kelas XI berinisial AR.
Kepala MA Yasua, Masrukin menjelaskan, kedua pihak, pelaku dan korban, tinggal di desa yang sama yakni di Kecamatan Kebonagung, Kabupaten Demak.
Kejadian ini berlangsung di ruang kelas XII IPS.
Awalnya pelaku tiba-tiba masuk ke ruangan membawa sepeda motor.
Sebelum memasuki ruangan, pelaku menyapa guru tersebut.
Setelah itu, tanpa melakukan komunikasi lebih lanjut, pelaku langsung mengambil sebilah celurit yang disembunyikan di belakang punggungnya.
"Guru (korban) sedang duduk di meja sambil mengawasi murid yang sedang mengerjakan ujian tengah semester (PTS)."
"Tiba-tiba, tersangka datang dan masuk ke dalam kelas."
"Siswa (tersangka) tersebut sempat mengucapkan salam terlebih dahulu sebelum menyerang guru yang sedang mengawasi," kata Masrukin kepada Tribunjateng.com, Senin (25/9/2023).
Setelah melancarkan serangan, pelaku meninggalkan celurit di tempat kejadian dan melarikan diri menggunakan motor yang dikendarai.
Masrukin menjelaskan, pelaku dikenal sebagai siswa yang sering berkelakuan nakal dan pernah mengulang kelas karena belum memenuhi syarat nilai yang diperlukan.
Akibat serangan ini, Ali Fathkur mengalami luka di bagian belakang leher dan lengan kiri dengan kedalaman sekira 10 sentimeter, menurut keterangan dokter.
Di sisi lain, Kapolsek Kebonagung, Iptu Suwondo menyatakan, pelaku diduga melakukan pembacokan karena memiliki ketidakpuasan terhadap korban.
Pelaku sering absen dari sekolah dan tidak memenuhi tugas-tugas yang diberikan oleh guru.
Meskipun sudah pernah diberi nasehat oleh korban, pelaku mungkin tidak menerima nasehat tersebut.
Saat ini, polisi masih melakukan pengejaran terhadap pelaku yang melarikan diri setelah melakukan serangan tersebut.
guru SMP dibacok murid
kondisi Wiwik Ustrini
Wiwik Ustrini
Lamongan
siswa SMP
berita viral
SURYAMALANG.COM
KISAH Mahasiswi UGM Kena Denda Rp 5 Juta Gegara Pinjam Buku di Perpustakaan, Akhirnya Bayar Segini |
![]() |
---|
Tuntutan Warga Pati Tak Lagi Soal Kenaikan Pajak PBB 250 Persen, Minta Bupati Sudewo Lengser |
![]() |
---|
VIRAL Rekening Ustaz Dasad Latif untuk Bangun Masjid Ikut Kena Blokir PPAT, Gak Bisa Bayar Semen |
![]() |
---|
DAFTAR Kebijakan Kontroversial Sudewo Bupati Pati Padahal Baru 5 Bulan Menjabat, PBB Naik 250 Persen |
![]() |
---|
Siapa Sudewo Bupati Pati Didemo Warga Gegara Naikkan Tarif PBB 250 Persen? Punya Harta Rp 31,5 M |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.