Berita Surabaya Hari Ini

Gubernur Khofifah Sebut Kemiskinan Ekstrem Jatim Turun Hingga 3,58 Persen

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada seluruh kepala desa atas upaya dan kerja keras

Penulis: Fatimatuz Zahro | Editor: Eko Darmoko
IST
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengumpulkan 180 kepala desa di Jatim, Sabtu (18/11/2023). 

SURYAMALANG.COM, SURABAYA - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada seluruh kepala desa atas upaya dan kerja kerasnya mensejahterakan masyarakat desa.

Berbagai upaya yang dilakukan para kepala desa mampu mencatatkan Jatim sebagai provinsi dengan prosentase jumlah Desa/Kelurahan 'Cepat Berkembang' tertinggi nasional.

"Pada tanggal 10 November kemarin, kita mendapatkan penghargaan Evaluasi Perkembangan Desa dan Kelurahan (EPDESKEL) dari Kementerian Dalam Negeri RI, karena perkembangan desa di Jatim paling dahsyat. Terimakasih, ini sungguh berkat kerja keras kepala desa semua," ungkap Khofifah Indra Parawansa, Sabtu (18/11/2023).

Selain itu, berkat kerja keras para kepala desa juga mampu mewujudkan Desa Mandiri di Jatim terbanyak secara nasional. Pada tahun 2023, dari total 11.456 desa mandiri di Indonesia sebanyak 2.800 desa mandiri ada di Jatim atau 24,44 persen.

Jumlah desa mandiri ini juga naik signifikan dibanding 2022. Saat itu tercatat ada 1.490 desa mandiri, dan tahun ini bertambah 1.310 desa menjadi 2.800 desa atau naik 88 persen.

Ditambahkan pada tahun 2019, di Jatim ada 344 desa tertinggal. Per tahun 2020 desa tertinggal di Jatim menyisakan 3, kemudian tahun 2021 tidak ada desa tertinggal di Jatim.

"Terima kasih, ini karena komandannya yaitu para kepala desa yang luar biasa. Sehingga, mengharumkan nama Provinsi Jawa Timur di antara provinsi se-Indonesia. Ini kerja cerdas para kepala desa, mohon apa yang sudah dicapai ini bisa kita jaga dan terus ditumbuhkembangkan," urainya.

Lebih lanjut dijelaskan Khofifah, pada tanggal 9 Novembet lalu di Istana Wapres telah diumumkan bahwa kemiskinan ekstrem di Jatim turun signifikan sebesar 3,58 persen atau turun sebanyak 1.480.140 jiwa selama tiga tahun terakhir mulai tahun 2020-2023.

Kemiskinan ekstrem di Jatim turun drastis dari 4,4 persen atau setara 1.812.210 jiwa pada 2020 menjadi 0,82 persen atau 331.980 jiwa per Maret 2023. Sehingga Pemprov Jatim menerima dana insentif.

"Terima Kasih pula atas kerja keras dan kontribusi para kepala desa, dalam menurunkan kemiskinan ekstrem di Jatim. Bayangan saya per September 2023, kemiskinan di Jatim akan bisa mendekati 0 persen," ungkapnya.

Terkait upaya penurunan kemiskinan ekstrem, Khofifah menegaskan, bahwa seorang pemimpin yang baik adalah pemimpin yang bisa menjalankan serta menggunakan, membelanjakan APBD atau APBDesa untuk kesejahteraan dan meningkatkan ekonomi masyarakatnya.

Maka, berbagai ikhtiar kepala desa lewat APBDes untuk kepentingan masyarakat akan memaksimalkan upaya penurunan kemiskinan ekstrem hingga mendekati 0 persen.

"Jika data Maret 2023 yang dirilis November 2023 penurunan kemiskinan ekstrem Jatim turun hingga 3,58 persen. Kita optimis data kemiskinan ekstrem Jatim per September 2023 yang akan dirilis pada Mei 2024 mendatang akan bisa mendekati 0 persen," ujarnya. 

Lebih jauh dijelaskan Khofifah, sebuah negara dikatakan maju jika Industri Manufaktur maju, atau prosentasenya berada diatas 30 persen. Sementara di Jatim sendiri per tahun 2022 Industri Manufaktur mencapai 31,34 persen. Dimana, target industri manufaktur pada Indonesia Emas di Tahun 2045 adalah 30 persen.

"Saat ini industri manufaktur di Jatim sudah diatas nasional bahkan melampaui target Indonesia di tahun 2045. Dengan akan beroperasinya Smelter di JIIPE Gresik dan 4 hilirisasi di PIER Pasuruan Rembang pada Tahun 2024 mendatang, maka kita optimis industri manufaktur Jatim akan bisa mencapai 35 persen pada tahun 2024," terangnya.

Untuk itu, Khofifah mengajak seluruh kepala desa bersama sama merespon kemajuan industri manufaktur ini. Karena peningkatan industri manufaktur ini harus berseiring dengan peningkatan kapasitas SDM di Jatim termasuk di desa. Terlebih, dua perguruan tinggi level dunia akan membuka kampusnya di Jatim.

 

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved