Berita Viral
FAKTA-FAKTA 2 Bocah SD Motoran dari Madura ke Jakarta: Modal Ikuti GPS, Tidur di Gubuk, Makan Mie
Berikut ini fakta-fakta 2 bocah SD motoran dari Madura ke Jakarta yang menjadi sorotan. Cuma modal GPS, tidur di gubuk dan makan mie instan.
Penulis: Frida Anjani | Editor: Eko Darmoko
SURYAMALANG.COM - Berikut ini fakta-fakta 2 bocah SD motoran dari Madura ke Jakarta yang menjadi sorotan.
Diketahui dua bocah SD motoran dari Madura ke Jakarta itu hanya modal nekat dengan mengikuti rute menggunakan GPS.
Tak hanya itu, mereka berdua hanya membawa uang Rp 100 ribu sebagai uang saku pergi ke Jakarta dari Sampang Madura.
Mereka pun tidur di malam hari di sebuah gubuk dan membeli mie instan untuk makan di perjalanan.
Dua anak berusia 12 tahun yang masih duduk di Sekolah Dasar (SD) di Kabupaten Sampang, Madura, nekat melakukan perjalanan ke Jakarta menggunakan sepeda motor.
Kisah bocah SD naik motor tanpa helm dari Madura menuju Jakarta yang dihentikan petugas di Tengaran Kabupaten Semarang menjadi perhatian publik.
Mereka berdua mengaku secara bergantian mengendarai sepeda motor tanpa bertemu petugas polisi di tengah jalan.
Cukup menarik apakah, mereka melalui jalan kecil sehingga tidak bertemu petugas sama sekali.

Baca juga: Bantuan untuk Gadis Cilik Tidur di Penjara Demi Temani Ibu Berdatangan, Kini Dapat Peralatan Sekolah
Baca juga: Kisah Siswi Kelas 6 SD Hilang Usai Instal Aplikasi Kencan di HP Ayah, Pergi Naik Motor Saat Malam
Berikut deretan fakta-faktanya :
1. Diamankan polisi di Tengaran Kabupaten Semarang Jawa Tengah
Keinginan 2 bocah itu ke ibu kota gagal setelah keduanya dicegat oleh anggota kepolisian di wilayah Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.
Keduanya diamankan di Kantor Polsek setempat sambil menunggu pihak keluarga menjemput.
2. Ingin tertemu teman yang dikenalnya daring
Terungkap kedua bocah pergi ke Jakarta hanya ingin bertemu dengan teman sebayanya yang sebelumnya sering komunikasi melalui telepon.
3. Keluarga bocah sempat curiga dihubungi polisi
Pihak keluarga bocah (MZ), Jauhari menyampaikan, pertama kali informasi itu didengar dari istrinya yang ditelepon oleh petugas kepolisian.
Ia tidak langsung percaya karena khawatir penipuan dan meminta foto dan video keberadaan keponakannya tersebut.
"Setelah dikirim foto dan video, saya langsung bergegas menjemput ponakan saya ke Jawa Tengah dengan ditemani keluarga," katanya.
4. Sebelum pergi sang paman bertemu keduanya di pasar
Jauhari tidak habis pikir, ponakannya memiliki inisiatif ke Jakarta.
Sebab saat berangkat dirinya bertemu dengan ponakannya di Pasar dan saat ditanya, ponakannya hanya ingin beli-beli.
"Saat itu saya percaya, tanpa menaruh rasa curiga karena mereka hanya mengenakan kaos dan celana pendek," tuturnya.
5. Uang Tinggal Rp10 Ribu
Salah satu bocah berinisial D mengatakan bahwa, dirinya bersama temannya (MZ) berboncengan berangkat ke Jakarta pada (19/11/2023) sekitar 13.00 WIB.
Perjalanannya ke luar kota baru pertama kali dan tidak mengetahui rute sehingga menggunakan Google Map sebagai GPS.
Uniknya selama perjalanan antara Madura hingga Semarang tidak pernah berurusan dengan polisi.
"Kita menyetir bergantian, tanpa menggunakan helm dan selama perjalanan tidak bertemu polisi," ujarnya, Selasa (21/11/2023).

Baca juga: Niat Dokter Qory Cabut Laporan KDRT Willy Sulistio, Donasi Dibatalkan Orang-orang Gak Jadi Simpati
Baca juga: Keberadaan Ayah Ghisca Debora, Sesumbar Bakal Ganti Rugi Penipuan Tiket Coldplay Kini Menghilang
Baca juga: Viral Judul Skripsi Enuh Nugraha ODGJ Lulusan ITB, Tentang Kelautan Lakukan Penelitian di Palembang
6. Tidur di Gubuk dan Makan Mie Instan
Saat malam hari mereka menginap di sebuah Gardu yang berada di pinggir jalan raya Kabupaten Tuban, Jawa Timur.
Kemudian keesokan harinya, baru melanjutkan perjalanan.
Saat merasa lapar, mereka hanya membeli mie instan.
"Uang yang Rp 100 ribu itu juga kami buat untuk beli bensin dan saat kami diamankan Polisi pada (20/11/2023), sisa uang tinggal Rp 10 ribu," ucap D dengan polosnya.
Kapolsek Pangarengan Ipda Iwan Suhadi membenarkan atas peristiwa tersebut.
Bahkan pascadijemput oleh pihak keluarga, kedua bocah tersebut berada di Mapolsek Pangarengan untuk dilakukan mediasi.
"Kaki panggil semua pihak keluarga dari ke dua anak ini, semoga kedepan tidak ada lagi peristiwa yang sama. Saya harapkan para orangtua menjaga betul-betul anaknya," pungkasnya.
Inilah delapan fakta kisah bocah masih SD nekat motoran dari Madura ke Jakarta:
1. Usia Anak-anak yang Nekat: Fakta bahwa dua anak berusia 12 tahun nekat melakukan perjalanan ke Jakarta dengan sepeda motor.
2. Kesiapan yang Minim: Kedua anak ini berangkat tanpa persiapan yang matang, hanya membawa uang sebesar Rp 100 ribu dan pakaian terbatas.
3. Pengetahuan Rute dengan Google Map: Inisiatif anak-anak menggunakan Google Map (GPS) untuk menentukan rute perjalanan
4. Diamankan oleh Polisi: Kedua anak ini dicegat oleh anggota kepolisian di wilayah Kecamatan Tengaran, Semarang.
5. Tujuan Awal Hanya Ingin Bertemu Teman: Tujuan mereka ke Jakarta ternyata hanya untuk bertemu teman sebayanya yang sering berkomunikasi melalui telepon.
6. Keluarga Bereaksi Cepat: Keluarga kedua anak ini merespon dengan cepat ketika mendengar tentang perjalanan nekat mereka.
7. Mediasi oleh Kepolisian: Setelah dijemput oleh keluarga, kedua anak ini dibawa ke Mapolsek Pangarengan untuk dilakukan mediasi.
8. Pesan dari Kapolsek: Kapolsek Pangarengan menekankan pentingnya peran orangtua dalam menjaga anak-anak mereka. Ini menjadi pesan yang relevan dan dapat menjadi pembelajaran bagi orangtua dan masyarakat pada umumnya.
2 bocah SD motoran dari Madura ke Jakarta
Bocah SD Nekat Ke Jakarta naik motor
bocah SD motoran dari Madura ke Jakarta
bocah SD motoran
Sampang
Madura
Semarang
Jakarta
berita viral
SURYAMALANG.COM
Sosok Affan Kurniawan Ojol yang Tewas Dilindas Rantis Brimob Masih 21 Tahun, 7 Polisi Ditangkap |
![]() |
---|
VIRAL Cosplay Tikus Berdasi Dilarang Tampil di Karnaval Bangkalan, Wabup Fauzan : Itu Kreativitas |
![]() |
---|
Hak Jawab Vidio.com Atas Berita Nenek Endang Didenda Rp115 Juta Putar Liga Inggris di Warkopnya |
![]() |
---|
5 FAKTA Nenek Endang Didenda Gegara Putar Liga Inggris di Warkop di Klaten, Harus Bayar Rp 115 Juta |
![]() |
---|
Kisah Putri Apriyani Dibakar Pacarnya Sendiri, Pelaku Bripda Alvian Anggota Polres Indramayu |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.