Eko Tralala Srimulat Meninggal Dunia

BREAKING NEWS - Eko Londo Pelawak Surabaya Jebolan Srimulat Meninggal Dunia di Rumah Sakit

Eko Londo meninggal dunia sekitar pukul 06.00 WIB, Jumat (24/11/2023). Jenazah telah dibawa ke rumah duka Jalan Kembang Kuning Kulon 2 Surabaya

|
Penulis: Luhur Pambudi | Editor: rahadian bagus priambodo
surya.co.id/luhur pambudi
Saat jenazah Eko Londo tiba di rumah duka Kembang Kuning, Pakis, Sawahan, Surabaya 


Cak Suro mengungkapkan, setelah mendapatkan perawatan, kondisi kesehatan Eko Londo sendiri sudah semakin stabil. Namun, temannya tersebut hingga kini belum sadarkan diri.


"Sekarang sudah dikasih selang (alat bantu pernafasan). Terus sekarang nafasnya juga sudah normal, tapi belum sadar, masih koma," ujar dia.


Cak Suro pun berharap masyarakat agar ikut membantu mendoakan kesembuhan sahabatnya tersebut. Sebab, Eko Londo merupakan pelawak yang memiliki ciri khas Surabaya yang kuat.


"Saya minta doa supaya Cak Eko Londo diberi kesadaran lagi, diberi kesembuhan. Ketika Cak Eko Londo ada masalah dengan kesehatan seperti ini, saya merasa kebingungan sekali," ucapnya.

 


Biodata Eko Londo


Eko Londo lahir di Surabaya pada Agustus 1957 silam. Pria berusia 66 tahun ini dikenal sebagai pelawan yang tergabung dalam grup Srimulat.


Pria berdarah Belanda ini sejak kecil tergila-gila pada Srimulat. Bahkan, ketika ada pentas Srimulat, ia akan merengek minta diantar melihat.


Ternyata rasa cinta itu berlanjut hingga ia dewasa.


Tahun 1980-an, Eko pun memberanikan diri melamar menjadi anggota Srimulat


Saat itu Srimulat sudah mulai disebut-sebut sebagai grup lawak paling tenar, tetapi masih terbatas pentas di Surabaya dan Jawa Timur saja dan belum melebarkan sayapnya ke Solo, Semarang, maupun Jakarta.


Pada saat itu Teguh (pendiri Srimulat) menolaknya dengan halus karena pada saat itu pelawak Srimulat terkenal dengan wajahnya yang kurang ganteng semua.


Hal ini disebabkan meskipun asli Surabaya, Eko memang mempunyai darah Belanda. Ibunya, Andreana Helena Kohen, adalah nonik Belanda, putri seorang tentara kolonial yang bertugas di Surabaya.


Eko sudah pernah ikut main ludruk bersama Jalal (pelawak) dan juga dengan Cak Tohir yang membentuk Ludruk Gelora 10 November.


Tapi karena sangat inginnya ia bergabung dengan Srimulat, ia tak kekurangan akal. Ia terus main ludruk dari satu pentas ke pentas lain.

Sumber: surya.co.id
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved