Berita Viral

Riwayat Gunung Marapi Paling Aktif di Sumatera, Tahun Ini Meletus 2 Kali, Total Lebih dari 50 Kali

Riwayat Gunung Marapi paling aktif di Sumatera, tahun ini meletus 2 kali, total lebih dari 50 kali.

Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Eko Darmoko
TribunPadang.com/Muhammad Fuadi Zikri/istimewa/grup WhatsApp
Penampakan Gunung Marapi. Riwayat Gunung Marapi paling aktif di Sumatera, tahun ini meletus 2 kali, total lebih dari 50 kali 

SURYAMALANG.COM, - Inilah riwayat Gunung Marapi yang paling aktif di Sumatera dan sudah meletus lebih dari 50 kali sejak akhir abad 18. 

Tahun 2023, Gunung Marapi sudah mengalami letusan erupsi dua kali yakni pada Sabtu (7/1/2023) pukul 06.11 WIB dan terbaru Minggu (3/12/2023) sore pukul 14.54 WIB. 

Erupsi letusan Gunung Marapi pada hari Minggu (3/12/2023) terjadi saat 47 pendaki masih berada di dalamnya. 

Sejauh ini proses evakuasi terhadap para pendaki Gunung Marapi masih terus dilakukan oleh tim SAR. 

Dari data yang dihimpun Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sebanyak 19 pendaki sudah berhasil turun dan diselamatkan oleh tim gabungan.

Artinya masih ada 28 pendaki yang belum berhasil turun.

Gunung Marapi terletak dalam kawasan administrasi Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar. 

Baca juga: Terjebak di Gunung Marapi Erupsi, Pendaki Kirim Video Tubuh Penuh Abu Vulkanik, 28 Orang Belum Turun

Penampakan erupsi Gunung Marapi Sumbar pada Minggu 3 Desember 2023 pukul 14 54 WIB
Penampakan erupsi Gunung Marapi Sumbar pada Minggu 3 Desember 2023 pukul 14 54 WIB (istimewa/ grup whatsapp)

Dilansir dari laman vsi.esdm.go.id, ketinggian Gunung Marapi mencapai 2.891,3 mdpl dengan beberapa bagian kawah dan bisa dilihat juga dari Kota Bukittinggi dan Padangpanjang.

Bagian-bagian kawah Gunung Marapi antara lain Kaldera Bancah, Kapundan Tuo, Kabun Bungo, Kapundan Bongso, Kawah Verbeek atau Kapundan Tenga.

Gunung Marapi merupakan gunung api bertipe strato yang berada di Sumatera Barat.

Karakter letusan Gunung Marapi berupa letusan secara eksplosif maupun efusif dengan masa istirahat rata-rata 4 tahun.

Namun sejak awal tahun 1987 sampai saat ini, letusannya menjadi bersifat eksplosif dan sumber letusan hanya berpusat di Kawah Verbeek.

Baca juga: Berburu Burung di Hutan, Pria Kediri Ditemukan Meninggal Dunia di Jalur Lahar Gunung Kelud

Artikel Kompas.com 'Mengenal Gunung Marapi, Gunung Berapi Aktif di Sumatera Barat'.

Gunung Marapi di Sumatera Barat
Gunung Marapi di Sumatera Barat (TribunPadang.com/Muhammad Fuadi Zikri)

Letusan Gunung Marapi biasanya disertai suara gemuruh, dan lontaran material seperti abu, pasir, lapili.

Kadang-kadang juga diikuti oleh lontaran material pijar dan bom vulkanik (Rasyid, 1990).

Jenis potensi bahaya Gunung Marapi yang dapat mengancam keselamatan manusia dan harta benda, terdiri atas awan panas, hujan abu lebat, lontaran batu (pijar) dan lahar.

Sementara kejadian aliran lava jarang mencapai lereng bawah yang berpenduduk sehingga tidak membahayakan.

Catatan letusan Gunung Marapi

Letusan Gunung Marapi sudah terjadi lebih dari 50 kali.

Tercatat sejak tahun 1807 Gunung Marapi meletus yang serupa dengan letusan pada 1822.

Pada 1822 terjadi kepulan asap hitam kelabu yang disusul leleran lava disertai sinar api merah tua dalam waktu seperempat jam.

Setelah itu terjadi asap dan awan debu selama setengah hari juga teramati sinar api terus-menerus sampai keesokan harinya. Kerusakan yang diakibatkannya kecil (du Puy, 1845, p.12; Junghuhn, p.139-1240)

Letusan berikutnya terjadi pada tahun 1833, 1834, 1845, 1854, 1855, 1856, 1861, 1863, 1871, 1876, 1877, 1878, 1883, 1885, 1886,dan 1888.

Pada rentang tahun 1889, 1904, 1905, 1908, 1910, 1911, 1913, terjadi letusan namun keterangan kurang jelas.

Letusan berikutnya kembali terekam pada tahun 1916, 1917, 1918, 1919, 1925, 1927, 1929, 1930, 1932, 1949, 1951, dan 1952. Pada tahun 1955, 1956, 1957, 1958, 1967, dan 1970 terpantau adanya peningkatan aktivitas.

Letusan berikutnya terjadi pada tahun 1971, 1972, 1973, 1975, dan 1977.

Letusan pada 8 September 1978 berupa letusan eksplosif di kawah Verbeek dan c, dengan asap letusan berbentuk kembang kol mencapai ketinggian lk 1500m.

Saat itu hujan abu yang ditimbulkan sampai ke daerah Tanah Datar.

Begitu juga letusan pada 8 Mei dan 14 Oktober 1980, letusan eksplosif disertai suara gemuruh pada kawah Verbeek dengan Tinggi asap lk.1000m dan hujan abu sampai ke Kabupaten Tanah Datar.

Letusan berikutnya terjadi pada tahun 1981, 1982, 1983, 1984, 1985, 1987, 1988, 1989, dan 1990.

Letusan terbaru terjadi pada tahun 2005, 2006, dan 2023.

Jalur Pendakian

Jalur pendakian Gunung Marapi ke arah puncak dapat dijangkau dari tiga arah, yakni dari arah tenggara, barat laut dan selatan.

Masing-masing jalur pendakian tersebut dimulai dari Pariaman, Sungai Puar dan Kota Baru.

Jalur pendakian yang biasa digunakan untuk melakukan pendakian adalah dari jalur Koto Baru.

Itu tadi riwayat Gunung Marapi yang paling aktif di Sumatera dan sudah meletus lebih dari 50 kali sejak akhir abad 18. 

Update berita terbaru di Google News SURYAMALANG.com 

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved