Berita Viral

FAKTA-FAKTA Bayi Hidrosefalus Terdeteksi Sejak di Kandungan: Bobot Lahir 5 Kg, Sudah 2 Kali Operasi

Berikut ini rangkuman fakta-fakta bayi hidrosefalus terdeteksi sejak di kandungan yang menjadi sorotan belum lama ini. Lahir bobot 5 kg.

Penulis: Frida Anjani | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM
FAKTA-FAKTA Bayi Hidrosefalus Terdeteksi Sejak di Kandungan: Bobot Lahir 5 Kg, Sudah 2 Kali Operasi 

SURYAMALANG.COM - Berikut ini rangkuman fakta-fakta bayi hidrosefalus terdeteksi sejak di kandungan yang menjadi sorotan belum lama ini. 

sosok bayi penderita hidrosefalus itu berasal Dusun Pohjenggel, Desa Katikan Kecamatan Kedunggalar, Kabupaten Ngawi, jawa Timur. 

Saat lahir, bayi hidrosefalus terdeteksi sejak di kandungan itu lahir dengan bobot 5 kg. 

Bahkan sudah dilakukan dua kali operasi untuk mengatasi penyakit bayi hidrosefalus tersebut. 

Berikut rangkuman fakta-fakta bayi hidrosefalus terdeteksi sejak di kandungan dari liputan wartawan di lapangan:

1. Sosok Bayi Penderita Hidrosefalus Sejak di Kandungan

Sosok bayi hidrosefalus yang terdeteksi sejak dalam kandungan itu bernama Elvano Kanzie. 

Saat ini Elvano Kanzie hanya bisa berbaring di atas tempat tidurnya, Minggu (3/12/2023).

Ibunda Elvano Yulie Fatmawati Azizah, bayi penderita Hidrosefalus asal Dusun Pohjenggel, Desa Katikan, Kecamatan Kedunggalar, Kabupaten Ngawi, Minggu (3/12/2023).
Ibunda Elvano Yulie Fatmawati Azizah, bayi penderita Hidrosefalus asal Dusun Pohjenggel, Desa Katikan, Kecamatan Kedunggalar, Kabupaten Ngawi, Minggu (3/12/2023). (febrianto ramadani)

Baca juga: Kisah Wanita Takut Diputus Pacar Berondong, Buat Paspor Palsu Harga Rp 20 Juta Demi Tutupi Umur Asli

Baca juga: Sosok Artis Cantik Meninggal Mendadak Saat Syuting, Mengeluh Mual dan Pusing Usai Pakai Hair Dryer

2. Divonis Hidrosefalus sejak di Kandungan Usia 7 Bulan

Bayi berumur 4 tahun jenis kelamin laki laki tersebut menderita sejak berada di dalam kandungan usia 7 bulan.

“Waktu itu pemeriksaan USG saya telat terhalang biaya. Dokter saat itu menyayangkan bahwa harus melahirkan dengan caesar,” ujar Ibunda Elvano Yulie Fatmawati Azizah.

Mendengar hal itu, perempuan berusia 29 tahun ini mengaku ketakutan. Pasalnya selama mengandung ia tidak merasakan keluhan apapun. 

Hingga, ketika usia kandungan menginjak 9 bulan, akhirnya dilakukanlah operasi cesar.

3. Bobot Lahir 5 Kg

ketika lahir Elvano Kanzie berbobot5 kg dengan kondisi kepala sudah membesar. 

“Lahir dengan berat sudah 5 kilo dan kepalanya besar pada 9 Desember 2019 Waktu itu melahirkan di RSUD Sogaten Madiun. Sedangkan operasinya di RSUD Dr Soedono. Bahkan sempat rawat inap,” tuturnya.

4. Sudah 2 Kali Operasi

Menurutnya, sudah dua kali dilakukan operasi penanaman selang di kepala. Banyak perubahan yang dirasakan. Seperti bisa tengkurap, sampai aktif bergerak. 

“Dari lahir tidak pernah kejang, tidak sakit, tidak pernah rewel. Dokter optimis kalau bisa disembuhkan. Ini masih terus dimonitor perkembangannya,” ucapnya.

“Pertama ukuran kepalanya berdiameter 66 centimeter. Sekarang sudah berkurang menjadi 60 centimeter. Rutin kontrol aja mengecek selang di kepala sisi kanan kiri,” imbuhnya.

Sembari rutin kontrol di Ngawi, Yulie juga memastikan kebutuhan nutrisi dan pola makan bayi pertamanya terpenuhi di rumah.

“Tanggal 12 kontrol di Ngawi, kalau rekomendasinya dibawa ke Solo maka dirujuk kesana. Dilihat terus perkembangannya,” pungkasnya.

5. Menteri Sosial Tri Rismaharini Turun Tangan

Menteri Sosial Tri Rismaharini, menengok bayi penderita Hidrosefalus Elvano Kanzie (4), asal Dusun Pohjenggel, Desa Katikan Kecamatan Kedunggalar, Kabupaten Ngawi, Minggu (3/12/2023).
Menteri Sosial Tri Rismaharini, menengok bayi penderita Hidrosefalus Elvano Kanzie (4), asal Dusun Pohjenggel, Desa Katikan Kecamatan Kedunggalar, Kabupaten Ngawi, Minggu (3/12/2023). (febrianto ramadani)

Menteri Sosial Tri Rismaharini, menengok bayi penderita Hidrosefalus Elvano Kanzie (4), asal Dusun Pohjenggel, Desa Katikan Kecamatan Kedunggalar, Kabupaten Ngawi, Minggu (3/12/2023).

Didampingi Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono, dan Wakil Bupati Ngawi Dwi Rianto Jatmiko, Risma akan terus mendampingi dan mengikuti perkembangan kesehatan Elvano.

“Karena kondisi ekonomi keluarga Elvano yang kurang, perawatan kesehatan untuk Elvano belum maksimal. Sehingga membutuhkan bantuan dan intervensi,” ujar Risma.

Mantan Wali Kota Surabaya tersebut mengaku sudah melakukan pendampingan pemeriksaan kesehatan untuk Elvano, ke RSUD Dr. Soeroto Ngawi yang kemudian dirujuk ke Poli Anak Jantung dan Spesialis Bedah Syaraf RSUD dr. Moewardi  Surakarta.

“Kami sudah menangani beberapa kasus hingga hari ini sebanyak 136 kasus telah kami bantu, dan total biaya hampir Rp 11 miliar,” ungkapnya.

Pada kesempatan yang sama, Kementerian Sosial menyerahkan bantuan dengan total senilai Rp 14.428.980. Bantuan terdiri dari operasional dukungan layanan kesehatan. 

Bantuan pemenuhan hidup layak dan tambahan nutrisi berupa susu, Pampers, perlengkapan kebersihan diri, almari pakaian dan lain lain. Serta, bantuan kewirausahaan bagi Ibu Elvano berupa warung kelontong/sembako, dan tambahan perlengkapan menjahit.

Kemudian, dari kitabisa juga menyerahkan donasi bagi Elvano dan keluarga dengan dana yang terkumpul sebanyak Rp37.558.255 dari 1.907 Donatur. Dana ini untuk biaya operasional selama pengobatan Elvano.

“Kementerian Sosial ke depannya akan terus memantau kondisi sekaligus juga kewirausahaan warung sembako dan usaha menjahit untuk keluarga Elvano,” pungkas Risma. (Suryamalang.com/febrianto ramadani)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved