Misteri Jasad 4 Anak di Kontrakan Jagakarsa, Diduga Dibunuh Ayah saat Ibu Masuk RS Jadi Korban KDRT
Misteri jasad 4 anak di kontrakan Jagakarsa diduga dibunuh ayah saat ibu masuk RS jadi korban KDRT, warga cium bau busuk sudah tewas 2 hari
Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM, - Misteri penemuan jasad 4 anak di kontrakan Jagakarsa, Jakarta Selatan terkuak dari pengakuan saksi mata.
Saksi mata bernama Irwan yang merupakan tetangga korban menceritakan peristiwa yang terjadi sebelum jasad korban ditemukan.
Jasad 4 orang anak tersebut ditemukan pada Rabu (6/12/2023) oleh warga sekitar setelah mencium bau busuk.
Warga dan Ketua RT lalu masuk ke rumah kontrakan dan melihat empat anak berinisial Va (6), Sa (4), Aa (3), dan Ak (1) sudah terbujur kaku.
Keempat korban yang diduga dibunuh ayah kandungnya sendiri itu ditemukan dalam kondisi membusuk dengan posisi berjajar di kamar.
Sementara ayah korban sekaligus terduga pelaku berinisial P ditemukan dalam kondisi terlentang dan tanpa busana di kamar mandi.
Irwan, warga sekitar menceritakan detik-detik sebelum penemuan jasad empat anak tersebut.
Baca juga: Viral Sosok Alisa Putri Anjasmara Gadis Asal Purworejo Mencari Ibu Kandung, Sudah 26 Tahun Terpisah
Artikel TribunJakarta.com 'Terkuak Detik-Detik Sebelum 4 Anak Ditemukan Tewas Dalam Rumah'.

Pada Minggu (3/12/2023) sore, Irwan mengaku sempat melihat P menggendong salah satu anaknya.
Masih di hari yang sama P yang diduga sebagai pelaku juga terlibat pertengkaran dengan istrinya, D.
P diduga sempat melakukan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).
"KDRT awalnya, hari Minggu kemarin KDRT," ujar Irwan kepada wartawan di lokasi, Rabu (6/12/2023) mengutip TribunJakarta.com.
Irwan mengaku tidak mengetahui persoalan apa yang terjadi antara P dan D hingga terjadi KDRT.
Sedangkan pembunuhan terhadap empat bocah itu diduga dilakukan saat ibunya berinisial D tengah menjalani perawatan di rumah sakit.
Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Ade Ary Syam mengatakan sebelum empat anak tersebut ditemukan tewas, Ibu korban diduga mengalami KDRT.
Tindakan KDRT itu diterima Ibu korban inisial D pada Sabtu (2/12/2023).
Saat itu adik D memergoki kakaknya dianiaya oleh suaminya di rumah kontrakan tersebut.
Hal itu membuat D dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pasar Rebo untuk menjalani perawatan.
Usai mendapat tindak KDRT, D kemudian melapor ke Polsek Jagakarsa, polisi pun hendak memeriksa suami korban berinisial P, namun terduga pelaku menolak.
P berdalih tidak bisa sebab harus menjaga anak-anaknya karena sang istri dirawat di rumah sakit.
“Kemudian Ibunya telah lebih dulu dirawat di RSUD Pasar Minggu diduga karena KDRT,” jelas Kombes Pol Ade Ary Syam mengutip WartaKotaLive.com.
Naas belum sampai sepekan tepatnya Rabu (6/12/2023) polisi menemukan anak-anak D tewas diduga dibunuh oleh ayah kandungnya sendiri.
Warga Mencium Bau Busuk
Ketua RT setempat, Yakub mengungkap warga mulai menaruh curiga pada Rabu siang sejak mencium bau tidak sedap yang bersumber dari rumah kontrakan tersebut.
"Kami kira bau bangkai tikus, ternyata berasal dari dalam rumah kontrakan," ujar Yakub Rabu, dilansir TribunJakarta.com.
Bau tak sedap itu membuat warga mendatangi rumah kontrakan P.
Warga lantas memanggil-manggil penghuni rumah hingga berinisiatif memanggil tukang kunci untuk membukakan pintu.
Mereka pun terkejut melihat ada empat anak sudah tak bernyawa di kasur.
Yakub menduga kasus penemuan empat anak tewas membusuk di Jagakarsa ini karena masalah ekonomi.
"Ya mungkin (motif) ekonomi, yang jelas ekonomi," ujarnya kepada wartawan, Kamis (7/12/2023) mengutip WartaKotaLive.com.
Menurutnya, P sudah tidak membayar kontrakan selama berbulan-bulan.
"Karena sudah enam bulan belum dibayar ini kontrakan, baru tiga bulan dia bayar," ungkapnya.
Selain itu, P sudah tidak bekerja dalam beberapa bulan terakhir.
Sementara istrinya bekerja sebagai karyawan swasta.
"Tadinya sopir, sekarang menganggur. Kalau istrinya kerja, tapi enggak tahu dimana," jelas Yakub.
Korban Tewas Lebih dari 2 Hari
Kepala Instalasi Forensik Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati, Arif Wahyono, menjelaskan dari hasil pemeriksaan sementara, keempat korban sudah meninggal lebih dari dua hari saat ditemukan.
"Sudah lebih dari dua hari (meninggal sebelum ditemukan). Kondisinya (jenazah) kalau lihat foto TKP masih utuh," ujarnya di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu.
Kendati begitu, belum diketahui pasti apa penyebab kematian dari keempat anak di Jagakarsa tersebut.
Menurut Arif, tim dokter forensik RS Polri Kramat Jati perlu melakukan proses autopsi lebih lanjut untuk memastikannya.
Nantinya, hasil autopsi akan diserahkan kepada penyidik Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Metro Jakarta Selatan guna membantu pengungkapan kasus.
"Kita lakukan pemeriksaan seperti biasa lalu kita laporkan (hasil pemeriksaan ke penyidik)" jelas Arif.
Sementara, P diduga hendak mengakhiri hidup setelah diduga menghabisi nyawa keempat anaknya.
Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Ade Ary Syam Indradi, menyampaikan P ditemukan di kamar mandi dengan posisi terlentang, dalam kondisi masih hidup.
"Setelah dilakukan olah TKP awal oleh Kapolsek dan jajaran Reskrim Polsek ditemukan seorang laki-laki saudara P pemilik rumah dalam keadaan terlentang," ungkapnya kepada wartawan di lokasi, Rabu.
Ade menambahkan, polisi juga menemukan sebilah pisau di dekat tubuh P.
"Ada pisau di tubuhnya (P) dan ada luka di tangan," katanya.
Namun, Ade belum dapat memastikan apakah P berniat mengakhiri hidupnya.
"Masih kami dalami, faktanya tadi ditemukan terlentang, ada pisau di tubuh, dan tangan berdarah," lanjutnya.
Setelah ditemukan, P dilarikan ke rumah sakit untuk perawatan medis.
Update berita terbaru di Google News SURYAMALANG.com
jasad 4 anak di kontrakan Jagakarsa
jasad 4 anak
Jagakarsa
Jakarta Selatan
jasad korban
pembunuhan
KDRT
suryamalang
PREDIKSI Skor Persijap Jepara Vs Arema FC, Rekor Lama Singo Edan Tembus 8 Gol Lawan Penakluk Juara |
![]() |
---|
Viral Komisi Penyiaran Minta Media Tak Siarkan Demo Provokatif, Pemprov Bantah Pembatasan Jurnalisme |
![]() |
---|
Inilah 14 Desa di Kabupaten Aceh Tengah Terima Dana Desa 2025 Tertinggi hingga Rp1,2 Miliar |
![]() |
---|
Nasib Ahmad Sahroni Setelah Sebut 'Tolol' Dicopot dari Wakil Ketua Komisi III DPR Hartanya Rp328 M |
![]() |
---|
'Saya Sangat Sedih' Presiden Prabowo Minta Polisi Tanggung jawab Ojol Tewas Dilindas Rantis Brimob |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.