Pilpres 2024

Soroti Debat Perdana Pilpres, Ketua Umum NETFID: Paparan Ketiga Capres Kurang Komprehensif

Ketua Umum NETFID Indonesia Muhammad Afit Khomsani mengatakan para paslon tidak mengungkapkan praktik pelanggaran Hukum dan HAM secara komprehensif.

Editor: Content Writer
Istimewa
Ketua Umum NETFID Indonesia Muhammad Afit Khomsani mengatakan, debat perdana Pilpres 2024 dengan agenda hukum dan HAM jauh dari kata komprehensif. Menurutnya, para paslon tidak mengungkapkan praktek-praktek pelanggaran Hukum dan HAM sudah banyak terjadi. 

SURYAMALANG.COM -  Debat perdana pilpres yang digelar Selasa (12/12/2023) masih menjadi perbincangan hangat, terutama mengenai permasalahan Hukum dan HAM yang menjadi salah satu topik debat tersebut.

Ketua Umum NETFID Indonesia Muhammad Afit Khomsani mengatakan, debat perdana dengan agenda hukum dan HAM jauh dari kata komprehensif. Para paslon tidak mengungkapkan praktik-praktik pelanggaran Hukum dan HAM sudah banyak terjadi.

"Bahasan pada debat kemarin sangat jauh dari kata cukup, mereka tidak menyampaikan suatu masalah secara komprehensif, akar dari masalah penegakan hukum dan HAM seperti apa, fakta-fakta pelanggaran hukum seperti apa, dan langkah ke depan seperti apa,“ kata Afit dalam rilis yang diterima Tribunnews (13/12/2023).

Baca juga: Komnas HAM Serahkan Standar Norma dan Pengaturan HAM Kepada Timses 3 Capres-Cawapres Pilpres 2024

Afit menambahkan bahwa bahasan tentang visi dan misi juga kurang mendalam, termasuk rencana program masih jauh dari tataran implementatif.

"Semua paslon tidak berfokus pada visi misi yang sudah disetorkan ketika pendaftaran kepada KUP. Mereka cenderung menyampaikan tendensi pribadi atau kelompok atau tim mereka untuk saling menjatuhkan," ungkap Afit.

Lebih lanjut ia mengatakan, "Karena sibuk saling menjatuhkan, mereka jadi melupakan fokus dari debat yaitu adu gagasan. Kaitan dengan hukum dan HAM para calon tidak terfokus, reformasi hukum dan HAM seperti apa yang kemudian akan mereka lakukan dalam lima tahun ke depan. Selain itu, terdapat kecenderungan tendensi pribadi dan kelompok."

Seperti diketahui, salah satu topik HAM yang mengemuka pada debat perdana tersebut adalah kasus pelanggaran HAM yang ditujukan kepada Capres nomor dua, Prabowo Subianto.

"Nyatanya orang-orang yang dulu ditahan, tahanan-tahanan politik yang katanya saya culik, ada di pihak saya, membela saya. Jadi, masalah HAM jangan dipolitisasi,” kata Prabowo dalam debat Pilpres 2024 yang digelar di kantor KPU, Jakarta, pada hari Selasa (13/12/2023).

Menanggapi hal tersebut, Capres nomor urut tiga, Ganjar Pranowo mengatakan, "Pertanyaan saya cuma pengadilan HAM dan membantu keluarga menemukan para korban penghilangan paksa. Dua ini sama-sama tidak dijawab. Kalau saya jadi Presiden, saya akan bereskan masalah ini agar dalam kontestasi berikutnya tidak muncul lagi." (***Vincent***)

Baca juga: NETFID : Debat Perdana Hukum dan HAM Tidak Komprehensif

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved