Korban Erupsi Gunung Marapi

Harapan Terakhir Zhafirah, Korban Erupsi Gunung Marapi Meninggal Usai 13 Hari Dirawat di Rumah Sakit

Ini harapan terakhir Zhafirah, korban erupsi Gunung Marapi meninggal setelah 13 hari dirawat di rumah sakit.

Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Eko Darmoko
TikTok @tingkiyuff
Zhafirah Zahrim Febrina, pendaki korban erupsi Gunung Marapi. Harapan terakhir Zhafirah, korban erupsi Gunung Marapi meninggal setelah 13 hari dirawat di rumah sakit 

SURYAMALANG.COM, - Terungkap harapan terakhir Zhafirah Zahrim Febrina, korban erupsi Gunung Marapi yang meninggal setelah 13 hari dirawat di rumah sakit. 

Sosok Zhafirah cukup familiar sebab video-nya ketika minta tolong dari atas Gunung Marapi beredar viral di media sosial. 

Kendati berhasil dievakulasi oleh Tim SAR, namun nyawa Zhafirah tidak tertolong dan meninggal dunia pada Minggu (17/12/2023).

Zhafira awalnya dilarikan ke RSUD Achmad Muchtar Bukittinggi lalu dirujuk ke RSUP M Djamil sejak Senin (4/12/2023) dalam kondisi luka bakar parah dan patah tulang.

Hal itu disampaikan oleh Rani Radelani, etek (Bibi) Zhafirah.

"Tangannya patah, luka-luka. Tidak kuat lagi katanya," jelas Rani mengutip TribunPadang.com.

Zhafirah Zahrim Febrina, korban erupsi Gunung Marapi meninggal
Zhafirah Zahrim Febrina, korban erupsi Gunung Marapi meninggal (TikTok @tingkiyuff)

Lalu 13 hari kemudian, Direktur Utama RSUP M Djamil Padang, Dovy Djanas mengatakan Zahfira alias Ife meninggal pada pukul 17.50 WIB.

"Benar. Tadi meninggal dunia sekitar pukul 17.50 WIB," kata Dovy Djanas saat dihubungi Kompas.com.

Dovy menyebutkan Zhafirah dirawat di RSUP M Djamil sejak tanggal 4 Desember setelah dirujuk ke RSUP M Djamil akibat luka bakar yang dideritanya.

Ife terakhir dirawat di ruang ICU akibat luka bakar berat 70 persen.

"Akibat luka bakarnya, kondisi Zhafirah turun dan dirawat di ICU dengan luka bakar berat 70 persen," jelas Dovy.

Harapan Terakhir

Sebelum meninggal dunia, Zhafirah ternyata sempat menulis curahan hati sekaligus harapan melalui akun TikTok-nya. 

Dalam unggahan terakhirnya yang di-posting Jumat (1/12/23), Zhafirah ternyata ingin hidup bahagia.

Zhafirah mengaku selama ini kuat menjalani hidup meskipun memiliki banyak masalah.

"Tahun ini gue bener bener nemuin versi diri gue yang paling capek, tapi gue bisa bertahan sendirian menghadapi masalah keluarga, percintaan, pertemanan, terutama masalah people come and go," isi curhatan Zhafirah di TikTok.

Tak hanya itu, Zhafirah juga mengungkap harapan untuk hidupnya di masa depan.

"Tahun ini full stress, bismillah tahun depan full hapiness," ujar Zhafirah.

Baca juga: Cerita Fadli Pendaki Gunung Marapi Jarinya Putus Tangkis Hujan Batu, Tak Bisa Melihat Dikepung Asap

Artikel TribunSumsel.com 'Curhat Terakhir Zhafirah Zahrim Jauh Sebelum jadi Korban Erupsi'.

Postingan terakhir Zhafirah berisi harapan untuk hidupnya
Postingan terakhir Zhafirah berisi harapan untuk hidupnya (TikTok @tingkiyuff)

Sementara itu Zharfa, adik Zhafirah turut mengungkap kesedihannya ditinggal sang kakak untuk selamanya. 

Dalam akun Tiktoknya @zharfaadzz_ tampak Zharfa mencurahkan kesedihannya dan mengaku kesepian. 

Lebih memilukan lagi ternyata ibu Zharfa dan Zhafirah juga sudah meninggal dunia. 

"Sendiri lagi," tulis Zharfa dalam unggahannya Minggu, (17/12/23). 

Adik Zhafirah pilu ditinggal kakak wafat kakaknya
Adik Zhafirah pilu ditinggal kakak wafat kakaknya (TikTok @zharfa)

Meski demikian, Zharfa tampak mencoba mengikhlaskan kepergian kakaknya. 

Zharfa juga menyebut kini kakaknya sudah bisa bertemu dengan ibunya yang telah lebih dulu pergi ke pangkuan sang Ilahi.

"Kakak yang tenang ya samaa bundaaa snaaa," tulis Zharfa.

"Udah ketemu bunda ya kak," sambungnya dalam unggahan lain.

Zhafirah diketahui mendaki ke Gunung Marapi bersama teman-teman kampusnya sejak Jumat (1/12/2023) dan berencana pulang pada Minggu (3/12/2023).

Siapa sangka, dalam pendakian pertamanya itu Zhafirah justru mengalami bencana karena Gunung Marapi mengalami erupsi. 

Zhafirah yang saat itu dalam kondisi luka bakar kemudian membuat video hingga akhirnya berhasil diselamatkan petugas gabungan.

Mahasiswi Politeknik Negeri Padang itu berusaha menarik nafas dalam-dalam sebab sudah sesak akibat terjebak erupsi di Gunung Marapi.

Pada akhir video, gadis itu menyampaikan suatu pesan namun sayangnya tidak terdengar dengan jelas apa yang disebutkan. 

"Ibu tolong saya, begini keadaan saya terakhir disini," ucap Zhafirah di dalam video. 

Rekaman yang viral tersebut merupakan video yang dikirim Zhafirah kepada ibunya untuk mengabarkan dirinya yang terjebak di Gunung Marapi.

Gunung Marapi di Sumatera Barat erupsi pada hari Minggu (3/12/2023) sekitar pukul 14.53 WIB. 

Puluhan pendaki pun terjebak termasuk Zhafirah yang kini juga jadi koban meninggal. 

Update berita terbaru di Google News SURYAMALANG.com 

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved