Berita Malang Hari Ini
Prototipe Kendaraan Listrik Karya SMKN 10 Kota Malang, Mayoritas Komponen Pakai Barang Bekas
Siswa SMKN 10 Kota Malang membuat prototipe motor listrik dan jeep listrik.
Penulis: Sylvianita Widyawati | Editor: Zainuddin
SURYAMALANG.COM, MALANG - Siswa SMKN 10 Kota Malang membuat prototipe motor listrik dan jeep listrik. Berbeda dengan jeep pada umumnya, Jeep K10 karya siswa SMKN 10 hanya berkapasitas dua penumpang.
Jeep K10 sempat ikut pameran mobil listrik se-Jawa Timur di SMKN 6 Surabaya pada Oktober 2023. Guru otomotif SMKN 10 Kota Malang, Sodiq MPd mengatakan pembuatan Jeep K10 melibatkan guru dan siswa.
"Pendanaannya swadaya. Kami tidak memakai dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) atau operasional sekolah," kata Sodiq kepada SURYAMALANG.COM, Rabu (13/12).
Pembuatan Jeep K10 menggunakan barang-barang yang ada di sekolah. Ada juga beberapa bahan yang harus membeli baru karena beberapa komponen mobil listrik dan motor listrik tidak bisa dibuat sendiri.
"Misalnya controller dan kabel yang tidak bisa membuat sendiri. Akhirnya kami membelinya," terangnya.
Jeep K10 sudah uji coba dengan daya tahan antara 15 sampai 20 kilometer (KM). Jeep ini hanya memiliki daya tahan rendah karena masih memakai baterai leadacid atau seperti baterai motor.
"Jadi masih belum seperti baterai mobil listrik. Kami akan upgrade dengan baterai lithium seperti baterai HP dan laptop agar jarak tempuhnya semakin panjang," imbuhnya.
Kendaraan listrik ini juga masih terkendala pada perizinan. Sampai sekarang kendaraan listrik tersebut belum bisa mendapat pelat nomor kendaraan. "Kan masih tahap penelitian," tambahnya.
Saat di Surabaya, tiga motor listrik karya SMKN 10 sempat dicoba dari SMKN 6 Surabaya ke Gedung Grahadi yang berjarak sekitar 8 KM, dan dari Grahadi ke Mal Maspion Surabaya yang berjarak sekitar 7 KM.
"Meskipun materai berkapasitas 40 KM, semuanya tidak ada kendala. Saat awal uji coba kan bisa sampai 15 KM, itu sudah bagus. Tinggal dikembangkan lagi," ujar Aditya Sukma Wijaya SPd Gr, Kepala Program Keahlian Otomotif SMKN 10 Kota Malang.
Aditya mengatakan mayoritas komponen motor listrik memakai daur ulang. Hanya ada beberapa komponen yang menggunakan bahan baru.
"Seperti piringan, dan ban. Kalau pakai barang bekas, khawatir keamanannya bermasalah. Akhirnya kami membeli piringan dan ban baru," imbuhnya.
Pembuatan motor listrik chopper bermula dari ide Plt kasek SMKN 10 saat itu, Cone Kustarto. Waktu itu konsepnya membuat tiga motor listrik dalam kurun waktu 24 hari untuk mengejar ekspo di Surabaya.
Tiga motor listrik itu menggunakan standar motor Honda Beat yang sudah ada rangkanya. Kemudian tim membuat monkey yaitu motor yang kesannya pendek dan chopper.
Pembuatan motor listrik melibatkan siswa dan guru. SMKN 10 Kota Malang, Heny Mahendrayani pun mendukung pengembangan otomotif listrik. "Meskipun Pak Cone pindah, tim otomotif tetap menyelesaikan tugasnya sebagai tanggung jawab," ujarnya.
Polemik Beli LPG 3 Kg di Distributor, Pemilik Pangkalan di Kota Malang sampai Bingung |
![]() |
---|
UMKM Kota Malang Tak Peduli Harga Mahal, Yang Penting LPG 3 Kg Selalu Ada |
![]() |
---|
Polemik Beli LPG 3 Kg di Pangkalan, Warga Kota Malang: Kebijakan Jangan Bikin Repot |
![]() |
---|
Bisnis Akademi Wirausaha Mahasiswa Merdeka UB Malang, Maggot Jadi Pakan Kucing dan Busana Big Size |
![]() |
---|
Puluhan Napi di Lapas Malang Lolos Kompetensi, Diwisuda Jadi Guru Al-Quran |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.