Pemilihan Presiden 2024

PBNU Tunjuk Ketua PWNU Jatim, Calon Kuat Abdul Hakim Mahfudz atau Gus Kikin dari Jomnbang

Menurut Umarsyah, masuknya nama Gus Kikin tersebut merupa usulan yang datang dari Pengurus Cabang (PC) NU tingkat kabupaten/kota dan pesantren.

Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: Yuli A
nu
Abdul Hakim Mahfudz atau Gus Kikin. 

SURYAMALANG.COM, SURABAYA - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) baru saja menggelar rapat pleno untuk menentukan Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur, Rabu (3/1/2023). Dalam pertemuan ini, PBNU mendengar aspirasi dari Jawa Timur.

"Hasil dari pertemuan ini, Ketua PWNU Jatim berasal dari PBNU. Nanti akan ada struktur di PBNU yang akan ditugaskan," kata Ketua PBNU, Akh Fahrur Rozi, dikonfirmasi di Surabaya, Rabu (3/1/2023).

Fahrur Rozi menjelaskan, keputusan ini diambil dengan mendengarkan usulan dari Rois Syruiah PWNU Jatim. "Ternyata, Syuriah menyerahkan kepada PBNU," kata Gus Fahrur.

Dalam pertemuan tersebut, PBNU lantas menginventarisir sejumlah nama yang berpotensi ditugaskan menjadi Ketua PWNU Jatim. Setelah mendengarkan usulan tersebut selanjutnya PBNU menggelar pembahasan selama sepekan.

"Paling lama dua pekan, sudah ada nama yang akan disampaikan melalui rapat pleno. Juga disertai dengan Surat Keputusan (SK) tentunya," kata Pengasuh Pondok Pesantren An-Nur 1 Bululawang Malang ini.

Lantas siapa yang diusulkan dalam pembahasan tersebut? Gus Fahrur menjawab diplomatis sembari melempar candaan.

"Ada beberapa usulan. Nama saya juga. Tapi, kalau (nama) saya ada kan bisa jadi (usulan) guyon. He he he," selorohnya. 

Baca juga: Pembelaan Marzuki Mustamar Soal Isu Pemecatan sebagai Ketua PWNU Jatim dan Netralitas NU

Ketua PWNU Jawa Timur, KH. Marzuki Mustamar, mengapresiasi langkah Kapolri, Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo dalam penanganan kasus tewasnya Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat atau Brigadir J. PWNU Jatim berharap, kasus tersebut dapat diusut tuntas dan bisa memenuhi rasa keadilan.
Mantan Ketua PWNU Jawa Timur, Marzuki Mustamar.

Dikonfirmasi terpisah, Ketua PBNU, Umarsyah, menegaskan, pengambilan keputusan soal Ketua PWNU Jatim yang baru tak mundur dari jadwal, Rabu (3/1/2024). Sebab menurutnya, rapat PBNU tersebut memang mengagendakan mendengarkan nama yang diusulkan PWNU Jatim.

Usulan tersebut tak lantas diputus pada hari yang sama. "Bukan mundur. Memang, yang punya hak untuk memutuskan kan Syuriah (PBNU). Tanfidziah hanya mengusulkan," kata Umarsyah menjelaskan.

"Sehingga, hari ini memang agendanya untuk menerima info, laporan kondisi, termasuk juga kaitannya dengan aspirasi yang masuk. Nah, dari sana kemudian ditampung, dirumuskan dan (keputusan) akan disampaikan melalui rapat gabungan antara Tanfidziah dan Syuriah minggu depan," kata Umarsyah.

Soal nama yang masuk dalam usulan, Umarsyah mengungkapkan bahwa Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Tebuireng Jombang, Abdul Hakim Mahfudz atau Gus Kikin masuk di dalamnya. "Kalau aspirasi dari bawah, Gus Kikin cukup kuat," katanya.

Gus Kikin saat ini memang menjadi salah satu Ketua PBNU, sama seperti Gus Fahrur maupun Umarsyah. Kiai yang juga dikenal sebagai pengusaha minyak dan gas bumi tersebut juga memiliki ikatan keluarga dengan Anwar Manshur, pengasuh tertinggi Pondok Pesantren Lirboyo sekaligus Rais Syuriyah PWNU Jatim saat ini.

Menurut Umarsyah, masuknya nama Gus Kikin tersebut merupa usulan yang datang dari Pengurus Cabang (PC) NU tingkat kabupaten/kota dan beberapa pesantren.

"Seluruh aspirasi ini yang kemudian didengar untuk selanjutnya di-collect," tandas pria yang juga ditugaskan PBNU sebagai Ketua PCNU Surabaya ini.

Selain usulan dari bawah, ada sejumlah kriteria lain yang akan menjadi pertimbangan PBNU. Di antaranya, memiliki kapabilitas sebagai pemimpin organisasi.

"Prinsipnya, bisa menjaga kinerja PBNU dalam melayani umat serta menjalankan peran dan fungsinya. Sehingga, ini memang harus segera diisi," katanya.

Dengan kekosongan posisi Ketua PWNU selama sepekan ke depan, roda organisasi akan dijalankan pengurus lainnya. "Insya Allah tidak akan terganggu," katanya.

"Mekanisme sudah jalan. Ini kan bukan organisasi baru melainkan sebuah organisasi yang sudah punya sistem. Sementara bisa berjalan. Toh ada Rais Syuriyah sebagai pengambil keputusan. Sedangkan sebagai pelaksana kan ada Sekjen bersama Ketua-Ketua yang lain," katanya.

Umarsyah mengungkapkan, PBNU juga akan terus memantau kinerja organisasi di PWNU Jatim. "Memang sebaiknya itu (Ketua PWNU) harus diisi," katanya.

"Sedangkan untuk pengisian ini, Syuriah wilayah (PWNU) sudah menyerahkan ke PB. Sedangkan untuk PB, keputusan finalnya ada di Rais 'Aam  (Rais Aam PBNU, KH. Miftachul Akhyar)," katanya.

Sebelumnya, PBNU memberhentikan Marzuki Mustamar dari posisi Ketua PWNU Jatim.

Menurut Wakil Ketua Umum PBNU, Amin Said Husni, pemberhentian merupakan masalah internal organisasi.

Pasca pemberhentian tersebut, kini PBNU sedang melakukan proses untuk mengisi Ketua PWNU Jatim. Setelah mendengarkan rapat hari ini, Rais Aam PBNU, Miftachul Akhyar akan memutuskan nama tersebut. 

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved