Berita Malang Hari Ini
Pemasangan APK di Kota Malang Bikin Jengkel, Pemilih Belum Tentu Tertarik ke Caleg
Kampanye dengan cara memasang alat peraga kampanye (APK) di pinggir jalan bisa menjadi boomerang bagi parpol atau caleg.
Penulis: Benni Indo | Editor: Zainuddin
SURYAMALANG.COM, MALANG - Kampanye dengan cara memasang alat peraga kampanye (APK) di pinggir jalan bisa menjadi boomerang bagi partai politik (parpol) atau calon anggota legislatif (caleg).
Pemasangan APK tersebut belum tentu membuat pemilih tertarik dan memutuskan untuk memilih parpol atau caleg tersebut.
Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Jamrozi mengatakan banyak politisi yang latah. Para politisi itu hanya mengikuti sesuatu yang orientasinya proses, bukan hasil.
"Mereka memperkenalkan diri menggunakan poster atau baliho karena memang biasanya seperti itu. Mereka belum berorientasi bagaimana caranya agar parpol atau caleg itu dapat dikenal masyarakat. Itu yang belum dipikirkan oleh mereka," kata Jamrozi kepada SURYAMALANG.COM, Kamis (9/1).
Jamrozi menilai saat ini parpol dan caleg tidak memiliki cara yang kuat untuk menunjukan dirinya pantas dilirik dan dipilih. Makanya hampir semua parpol dan caleg memasang visual yang sama, dan tidak jauh berbeda.
"Pemilih kan tidak mungkin kenal betul dengan calon. Padahal yang paling penting adalah parpol dan caleg menunjukan bahwa dia itu berbeda dengan lainnya," terangnya.
Secara kasat mata, perbedaan yang paling penting terlihat dari visual. Ternyata caleg menggunakan penampilan yang hampir sama, seperti memakai jas, kopiah, tangan di depan, dan sebagainya.
"Tidak banyak caleg yang tampil beda, seperti memakai caping, foto yang lucu, atau tampil tidak formal. Padahal pembeda yang bisa diingat oleh orang," ujarnya.
Jamrozi menyarankan caleg bisa investasi sosial dalam menggaet hati pemilih. Investasi ini bisa dilakukan dalam jangkan panjang. Saat ini tidak banyak caleh yang sudah melakukan cara tersebut.
"Ketika orientasinya ke proses, mereka terjebak mengulang sesuatu yang kurang efetif dan efisien. Hanya itu yang bisa dilakukan. Mending uang segitu banyak itu didunakan untuk aksi nyata, seperti investasi sosial," katanya.
Investasi sosial akan menumbuhkan kesan yang berbeda di hari para pemilih. Jamrozi menilai investasi sosial tidak terlalu rugi karena hasilnya bisa dirasakan di kemudian hari.
"Dengan investasi sosial itu, uang tidak hilang. Uang itu kembali dalam bentuk si caleg sudah dikenal. Kalau kampanye melalui poster, bisa jadi uang hilang dan si caleg tidak terpilih. Makannya ada caleg yang gila setelah tidak terpilih," imbuhnya.
Polemik Beli LPG 3 Kg di Distributor, Pemilik Pangkalan di Kota Malang sampai Bingung |
![]() |
---|
UMKM Kota Malang Tak Peduli Harga Mahal, Yang Penting LPG 3 Kg Selalu Ada |
![]() |
---|
Polemik Beli LPG 3 Kg di Pangkalan, Warga Kota Malang: Kebijakan Jangan Bikin Repot |
![]() |
---|
Bisnis Akademi Wirausaha Mahasiswa Merdeka UB Malang, Maggot Jadi Pakan Kucing dan Busana Big Size |
![]() |
---|
Puluhan Napi di Lapas Malang Lolos Kompetensi, Diwisuda Jadi Guru Al-Quran |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.