Berita Viral

Alasan Sekolah Cuma Beri Siswi SMK Rp 350 Ribu dari Hadiah Lomba Rp10 Juta, Dipakai Bayar Keperluan

Terungkap alasan sekolah cuma beri siswi SMK Rp 350 ribu dari hadiah lomba Rp 10 juta yang menjadi sorotan. 

Penulis: Frida Anjani | Editor: Eko Darmoko
Tribunnews
Pihak sekolah buka suara soal siswi SMK yang viral karena diberikan hanya Rp 350 ribu setelah juara lomba ditulisi Rp 10 juta. 

SURYAMALANG.COM - Terungkap alasan sekolah cuma beri siswi SMK Rp 350 ribu dari hadiah lomba Rp 10 juta yang menjadi sorotan. 

Seperti diketahui media sosial digegerkan dengan kabar siswi SMK menang lomba Rp 10 juta namun hanya diberi uang Rp 350 ribu dari pihak sekolah. 

Setelah ramai, akhirnya pihak sekolah buka suara soal uang hadiah Rp 10 juta tersebut. 

Kepala Sekolah SMKN 2 Majene memberikan penjelasan terkait pemberian hadiah secara tertutup serta rincian pembagian dananya.

Ada beberapa rencana yang juga diubah oleh pihak sekolah lantaran kabar ini menjadi viral di media sosial.

SMKN 2 Majene batal memberikan hadiah uang dan piagam penghargaan kepada siswa pemenang Festival Sayyang Pattudu pada upacara bendera, Senin (15/1/2024).

Cerita Viral Siswi Menang Lomba 10 Juta Cuma Diberi Sekolah 350 Ribu
Cerita Viral Siswi Menang Lomba 10 Juta Cuma Diberi Sekolah 350 Ribu (Canva.com/Ilustrasi/Tangkap layar via TribunSulbar.com)

Baca juga: Kronologi Pengantin Wanita Batalkan Pernikahan Saat Hari-H, Sakit Hati Ayahnya Diejek Calon Mertua

Baca juga: Viral Wanita Naik Motor Tiba-tiba Ditendang Pria hingga Jatuh di Jalan, Pelaku Kabur Naik Sepeda

Pihak sekolah memilih ruangan tertutup mengumpulkan para siswa untuk menyerahkan hadiah dan menghadirkan orangtua.

Penyerahan hadiah turut dihadiri sekertaris komite Nurdin Karim, Wakil Kepala Sekolah Idham Sirunna, dan pembina kesenian Muhammad Iqdar.

Kepala SMKN 2 Majene Nurdin Sanuddin mengatakan penyerahan hadiah tersebut untuk mempererat silaturahmi antara orangtua siswa.

Selain itu, untuk memberikan klarifikasi.

Adapun hadiah yang diserahkan sekolah kepada siswa sebesar Rp 350 ribu per orang, piagam dan kado sebagai bentuk apresiasi.

Nurdin pun menyampaikan permohonan maaf atas kejadian yang sempat viral.

Ia menyebut ini semuanya hanya miskomunikasi.

"Ini semua ujian semakin tinggi pohon semakin kencang angin yang menerpa, dan semoga menjadi pembelajaran untuk kita semua," kata Nurdin di depan para orangtua siswa, seperti dikutip dari hasil penelusuran Tribun-Sulbar.com di lapangan.

Nurdin menyampaikan, salah satu peserta menolak pemberian dari sekolah.

"Kita akan melakukan upaya agar peserta yang ikut, dapat menerima pemberian dari sekolah," ucapnya.

Jika masih ditolak, kata Nurdin, pihak sekolah akan menyerahkan kembali kepada pihak panitia penyelenggara Sayyang Pattuduq.

Sementara itu, salah satu orangtua siswa, Ahmad Faril mengatakan rasa syukur bahagia dan bangga atas pencapaian anaknya meraih juara satu dan mengharumkan nama baik sekolah.

Sedangkan siswa lomba Sayyang Pattuduq Ahmad mengatakan bersyukur dapat dipilih pihak sekolah dan dapat mengharumkan nama baik sekolah dalam lomba Sayyang Pattuduq di kegiatan Celebes Heritage Festival.

SMKN 2 Majene batal memberikan hadiah uang dan piagam penghargaan kepada siswa pemenang Festival Sayyang Pattuduq pada upacara bendera, Senin (15/1/2024).
SMKN 2 Majene batal memberikan hadiah uang dan piagam penghargaan kepada siswa pemenang Festival Sayyang Pattuduq pada upacara bendera, Senin (15/1/2024). (Tribun-Sulbar.com/Juita Mammis)

Kepala sekolah SMKN 2 Majene Nurdin Sanuddin bersama anggota komite sekolah dan para guru, melaksanakan pertemuan dengan para orang tua siswa peserta lomba Sayyang Pattuduq di ruang rapat SMKN 2 Majene, Senin (15/1/2024) siang kemarin.

Dalam kegiatan itu, mereka sekaligus memberi hadiah lomba berupa amplop berisi Rp350 ribu, piagam dan kado untuk masing-masing siswa.

Sebelumnya viral curhatan di media sosial, bahwa hadiah dari panitia sebesar Rp10 juta belum dibagikan kepada siswa yang menjadi juara lomba Sayyang Pattuduq pada event Celebes Heritage Festival di stadion Prasamya Majene, Sulawesi Barat beberap waktu lalu.

Nurdin Sanuddin menuturkan, jumlah hadiah total memang Rp10 juta tapi dipotong pajak 5 persen.

Kemudian tersisa Rp9,5 juta.

Nurdin kemudian membeberkan apa saja kebutuhan selama kegiatan lomba itu berlangsung.

"Mulai dari sewa kuda saru Rp350 ribu, sewa rebana Rp150 ribu, Make up dua orang Rp400 ribu, sewa baju parrawana 10 orang kali 50ribu jadinya Rp 500 ribu," ujar Nurdin.

Kemudian sewa bawah payung Rp50 ribu, sewa pakkalindadaq Rp50 ribu, sewa pawang kuda Rp50 ribu, sewa Boko pessawe depan Rp350 ribu, sewa totamma belakang Rp150 ribu, konsumsi latihan Rp300 ribu, konsumsi hari H Rp500 ribu hingga kaos tangan enam lembar Rp100 ribu.

"Sehingga total perlengkapan biaya Rp3.150.000 ribu. Sisa Rp6.350.000 dari hadiah," ujarnya.

Kemudian, untuk masing-masing siswa yang ikut, dari 18 orang diberikan amplop berisi Rp350 ribu per orang.

"Totalnya Rp6.300.000, kemudian sisa Rp50 ribu untuk pembeli minuman saat selesai upacara pemberian hadiah," pungkasnya.

Awalnya memang viral cerita seorang siswi SMK yang fotonya tersebar memegang tulisan hadiah senilai Rp 10 juta.

Tetapi rupanya hadiah yang diperoleh pemenang hanya tersisa Rp 350 ribu.

Baca juga: Sosok Pemberi Hadiah Umrah Gratis ke Jukir Lansia, Bukan Orang Sembarangan, Sebut Balasan Kebaikan

Kisah siswa di Majene, Sulawesi Barat (Sulbar) mengeluh tak menerima hadiah uang tunai Rp 10 juta dari hasil lomba juara 1 Sayyang Patudu, viral di media sosial.

Diketahui, lomba Sayyang Patudu tersebut berlangsung di event Celebes Heritage Festival, Stadion Prasamya Majene beberapa waktu lalu.

Melalui unggahan di akun Facebook Nhurul Mutmainnah, Jumat (12/1/2024), pengunggah mempertanyakan terkait sang adik yang mewakili sekolahnya tak kunjung menerima hadiah.

Adik Nhurul yang tidak disebutkan namanya itu justru hanya mendapatkan simbolis tulisan Rp 10 juta. 

"Tidak tau ka bagaimana sistem pembagiannya hadiah, apakah memang 100 persen masuk sekolah atau ada apresiasi untuk siswa yang dipilih untuk ikut lomba," kata Nhurul.

Kini, fakta terkait uang hadiah lomba itu pun terungkap.

Dikutip dari Tribunnews.com, Kepala UPTD Taman Budaya dan Museum Sulawesi Barat, Ika Lisrayani, mengatakan telah mentransfer uang hadiah lomba tersebut.

Uang tersebut ditansfer ke bendahara sekolah SMKN 2 Majene.

"Sesuai arahan kepala sekolahnya," kata Ika, Jumat (12/1/2024).

Ika menyebut sudah transfer Rp10 juta dengan potong pajak 5 persen.

Terkait kabar yang tengah viral di media sosial itu, Kepala SMKN 2 Majene Nurdin Sanuddin membenarkan telah menerima uang hadiah tersebut.

Ia juga membenarkan uang hadiah tersebut dipotong pajak sebesar lima persen.

"Sisa Rp 9,5 juta di pembina kesenian Iqdar," kata Nurdin, Sabtu (13/1/2024), dikutip dari Tribun-Sulbar.com.

Namun, ia menjelaskan bahwa uang tersebut tak semua langsung diberikan ke siswa yang mengikuti lomba Sayyang Pattudu.

Sebab, uang dari hadiah tersebut juga digunakan untuk membayar keperluan yang dibutuhkan saat lomba.

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved