Viral Sekelompok Bocah SD Bertaruh Nyawa Jongkok Lewati Jembatan Miring, Camat Pasrah Tunggu APBN

Viral sekelompok bocah SD bertaruh nyawa jongkok lewati jembatan miring ternyata akses utama, Camat pasrah tunggu APBN.

Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Dyan Rekohadi
Instagram @terangcom
Viral sekelompok bocah SD bertaruh nyawa jongkok lewati jembatan miring, Camat pasrah tunggu APBN 

SURYAMALANG.COM, - Viral sekelompok bocah SD bertaruh nyawa jongkok melewati jembatan miring yang terbuat dari bambu. 

Jembatan yang sudah tidak layak dilewati itu berada di Desa Ujunggagak, Kecamatan Kampung Laut, Kabupaten Cilacap.

Pihak Camat Kampung Laut pun buka suara atas viralnya jembatan miring yang dilewati sekelompok bocah SD itu. 

Perjuangan bocah SD itu viral di media sosial setelah dibagikan oleh akun Instagram @undercover.id pada Selasa (16/1/2024).

Dalam video tersebut terekam, para siswa yang berseragam merah putih berjalan jongkok di atas jembatan bambu yang sudah miring.

Tampak para siswa harus berpegangan dengan salah satu sisi jembatan untuk menjaga keseimbangan.

Sementara, ada satu orang siswa SD yang digendong oleh anggota TNI untuk menyeberangi jembatan itu.

Baca juga: Fakta-fakta Sekte Pengabdi Setan di Malang: Pengakuan Korban Dijadikan Tumbal, Ada Agenda Pemujaan

Artikel TribunJabar.id 'Viral Perjuangan Siswa SD Jalan Jongkok Sebrangi Jembatan Miring di Cilacap'.

Sekelompok bocah SD bertaruh nyawa jongkok melewati jembatan miring
Sekelompok bocah SD bertaruh nyawa jongkok melewati jembatan miring (Instagram @terangcom)

Setelah setengah perjalanan, jembatan tersebut mulai melandai dan tersedia pegangan.

Di bawah jembatan itu, tumpukan sampah kayu tampak menumpuk menghalangi aliran air sungai.

'Perjuangan anak SD di Ujunggagak, Kecamatan Kampung Laut, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah' tulis akun @undercover.id dalam narasinya.

Penjelasan Camat

Camat Kampung Laut, Heru Kurniawan membenarkan jembatan miring yang terbuat dari bambu dan nyaris roboh itu berlokasi di wilayahnya.

Jembatan tersebut berdiri di atas Sungai Cibeureum.

Menurut Heru, jembatan bambu itu memang sangat rawan terkena banjir, apalagi saat musim hujan.

"Itu jembatan kan memang setiap tahun kalau musim hujan memang rawan terkena banjir," ujar Heru, dilansir dari TribunJateng.com, Selasa (16/1/24).

Bahkan, tutur Heru, jembatan tersebut pernah hanyut terbawa arus pada 2022.

"Dulu juga pernah tahun 2022 itu juga sudah pernah kejadian malah hanyut," kata Heru.

Pihaknya pun bersama jajaran stakeholder memperbaiki jembatan bambu tersebut yang kemudian kembali rusak.

"Kita perbaiki lagi, kita kerja bakti seluruh stakeholder, dan ternyata tahun ini rusak lagi," jelas Heru.

Baca juga: Perkelahian Carok di Bangkalan Bukan Lawan 4 Orang, Tapi 10 Orang! Ini Kronologi Lengkapnya

Sekelompok bocah SD bertaruh nyawa jongkok melewati jembatan miring 1
Sekelompok bocah SD bertaruh nyawa jongkok melewati jembatan miring 1 (Instagram @terangcom)

Heru mengaku, pihaknya telah menindaklanjuti laporan kerusakan jembatan tersebut dengan mendatangi lokasi.

"Sudah ke lokasi, kita biasanya ketika ada informasi atau ada kendala apa langsung cek lokasi," ungkap Heru.

Selain itu, pihaknya juga telah melaporkan kerusakan tersebut kepada Pj Bupati Cilacap, Awaluddin Muuri.

"Hari ini kita laporkan ke Pak Bupati terkait jembatan," tutur Heru.

Lebih lanjut, Heru menerangkan Pemerintah Kabupaten Cilacap sudah beberapa kali mendatangi lokasi jembatan viral itu sebelumnya.

Bahkan, kata Heru, Pemerintah Kabupaten Cilacap juga sudah mengajukan perbaikan jembatan kepada pemerintah pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Pihak pemda meminta pemerintah pusat untuk membuat jembatan permanen ataupun jembatan gantung untuk memudahkan mobilisasi masyarakat.

"Yang jelas Pemkab sudah mengusulkan sejak lama, karena kalau anggaran kabupaten itu memang terbatas jadi belum memungkin kan kalau dibiayai oleh APBD," ujar Heru.

"Jadi Pak Bupati mengusulkan APBN melalui PUPR," imbuh Heru. 

Dengan kondisi tersebut, Heru pun berharap jembatan penghubung Dusun Cibeureum dengan desa induknya, Desa Ujunggagak itu bisa segera dibangun oleh pemerintah.

"Harapannya bisa segera dibangun karena jembatan itu akses utama warga Cibeureum ketika mengurus surat-surat di balai desa," ungkap Heru.

"Keberadaan jembatan sangat-sangat memotong waktu dan jarak yang luar biasa pendek daripada harus muter melalui jalan kabupaten sejauh 14 kilometer," imbuhnya.

Adapun, jembatan bambu tersebut merupakan akses penting bagi masyarakat Kampung Laut, terutama warga Dusun Cibeureum.

Terutama untuk anak sekolah dan juga masyarakat yang hendak mengurus administrasi beserta surat-surat di Balai Desa Ujunggagak.

"Ini bukan jembatan alternatif, tapi sebenarnya itu akses utama warga Dusun Cibeureum menuju desa," kata Heru, dilansir dari TribunBanyumas.com.

"Jadi, kalau mau ke desa untuk pelayanan dan mengurus surat-surat lebih cepat lewat situ, daripada harus melewati jalan kabupaten yang jaraknya lumayan jauh," jelas Heru.

Apabila jembatan itu putus, kata Heru, maka yang terkena imbas secara langsung adalah masyarakat dusun setempat.

Karena, aktivitas masyarakat Dusun Cibeureum akan terganggu dan mereka harus memutar melalui desa lain yang jaraknya cukup jauh.

"Kalau jembatan itu putus masyarakat dusun Cibeureum yang mau ke pelayanan, mau administrasi harus memutar lebih jauh lagi sekitar 14 kilometer," bebernya.

Update berita terbaru di Google News SURYAMALANG.com 

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved