Satpol PP Kabupaten Malang Baru Punya 3 Posko Damkar

SURYAMALANG.COM, MALANG - Satpol PP Kabupaten Malang baru memiliki tiga posko pemadam kebakaran (damkar) untuk mengcover 33 kecamatan.

Idealnya, Satpol PP butuh tujuh posko damkar untuk mengcover seluruh kecamatan di Kabupaten Malang.

Luas wilayah dan kondisi geografis di Kabupaten Malang membuat damkar kesulitan respon cepat kebakaran. Padahal, respon cepat dapat meminimalisir dampak dari kebakaran.

Kabid Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran Satpol PP Kabupaten Malang, Sigit Yuniarto mengatakan sesuai standar operasional prosedur (SOP), petugas damkar harus sudah tiba di lokasi kebakaran maksimal 15 menit setelah mendapat laporan kebakaran.

"Agar bisa tiba tepat waktu, harus ada posko. Semakin banyak posko, maka semakin banyak juga mengcover kebakaran," kata Sigit kepada SURYAMALANG.COM, Rabu (24/1).

Sigit menyebutkan Satpol PP butuh tujuh posko damkar yang tersebar di beberapa titik. Karena keterbatasan anggaran, saat ini Satpol PP hanya memiliki posko di Kecamatan Kepanjen, Mako Damkar di Kota Malang, dan di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Singhasari.

"Kalau mau mendirikan posko lagi, bisa di Kecamatan Ngantang, Kecamatan Turen, atau di Kecamatan Donomulyo," bebernya.

Saat ini Satpol PP Kabupaten Malang memiliki 11 mobil damkar. "Dari 11 mobil itu, tujuh mobil siap untuk pemadaman, dan empat mobil unit edukasi," tukasnya.

Jumlah kebakaran di Kabupaten Malang selama tahun 2023 mencapai 194 kejadian. Jumlah ini meningkat dibandingkan tahun 2022 yang sebanyak 75 kejadian.

Dari 33 kecamatan di Kabupaten Malang, kebakaran paling sering terjadi di Kecamatan Pakis dan Kecamatan Singosari. Perinciannya, Kecamatan Pakis ada 16 kebakaran, dan Kecamatan Singosari ada 16 kebakaran dalam setahun kemarin.