Berita Malang Hari Ini

Cakraffee UM Bisa Juga Buat Co Working Pengunjung

Suasana Cakraffee, sebuah kafe di lantai dasar gedung rektorat Universitas Negeri Malang (UM) cukup ramai, Senin (29/1/2024).

Penulis: Sylvianita Widyawati | Editor: Yuli A
sylvianita widyawati
Suasana kafe baru di lantai 1 gedung rektorat Universitas Negeri Malang (UM) bernama Cakraffee yang sudah beroperasi selama tiga pekan, Senin (29/1/2024).  

SURYAMALANG.COM, MALANG - Suasana Cakraffee, sebuah kafe di lantai dasar gedung rektorat Universitas Negeri Malang (UM) cukup ramai, Senin (29/1/2024). Sebab mahasiswa UM masuk di hari pertama semester ini. Mereka datang ke kafe berkonsep lounge ini yang baru beroperasi tiga pekan. Akses masuk kafe bisa lewat pintu depan gedung rektorat dan pintu belakang. Jika lewat pintu depan memang ditanya petugas gedung hendak kemana. 


Kalau menjawab akan ke kafe, maka diarahkan masuk lurus ke belakang. Setelah masuk ke area kafe, maka bisa melakukan pemesan snack dan minuman ke kasir. "Kalau ke kafe ini sebagai co working, boleh. Buat mengerjakan tugas juga boleh atau diskusi bareng asal pesan produk kami," jelas Yuli Agustina, Sekretaris Badan Pengembangan Usaha dan Dana Abadi UM pada suryamalang.com, Senin (29/1/2024). Ia menyatakan tidak ada pembatasan waktu berada di sana.


Keterangan di wikipedia, co working adalah cara bekerja dengan tempat kerja yang saling berbagi. Biasanya di sebuah kantor dan kegiatan indepeden. Sejumlah kafe di Kota Malang juga berfungsi sebagai co working. Dikatakan Yuli, kafe ini adalah salah satu usaha dibawah Badan Usaha dan Dana Abadi UM. Daya tampung kafe sekitar 50 orang. "Kalau pengunjung hari ini kebanyakan mahasiswa. Mungkin karena mahasiswa UM sudah mulai masuk," kata wanita berhijab ini.


Setiap hari jumlah pengunjung mencapai 100 orang ke atas. Baristanya berasal dari mahasiswa dengan jumlah enam orang yang sifatnya freelance. "Sedang kapten baristanya dari alumni," jelas Yuli. Mahasiswa freelance hanya diberi waktu tiga bulan untuk bekerja dan selanjutnya mendapat sertifikat dari Cakraffee. Berikutnya akan masuk mahasiswa lain lagi sebagai barista baru.  


"Kenapa hanya diberi waktu tiga bulan dengan harapan agar bisa bergulir ke mahasiswa UM lainnya untuk belajar tentang kopi dan teh. Jadi tidak hanya untuk mahasiswa tertentu. Jika sudah mendapat sertifikat sebagai barista, maka mereka bisa bekerja di tempat lain," jawabnya. Untuk mendidik barista kopi, pihaknya bekerjasama dengan Vens Family. Sedang untuk teh, kerjasama dengan Bird Tea Gallery. 


Jika di Bird Tea Malang ada 99 jenis teh, tapi nanti di Cakraffee memakai lima jenis teh sambil melihat animonya. "Di kafe ini tidak menjual menu nasi. Tapi hanya snack menu sehat dan mengenyangkan," ujarnya. Selama tiga pekan beroperasi, ia menyatakan omzetnya bagus karena mencapai di atas Rp 2,5 juta. Sedang untuk harga menunya dikisaran harga Rp 15.000 ke atas. Menu barunya termasuk Cromboloni Rp 22.000/biji.


Jam buka kafe mulai pukul 07.00-17.00 WIB. Agar makin diminati, kafe juga membuat promo seperti menu bundling snack dan kopi dan lainnya. Rencana juga akan ada member poin. Untuk layanan online, ia menyebut masih menunggu waktu satu bulan beroperasi. Tapi untuk pengiriman dalam kampus, sudah ada Campus Delivery Man (CDM) yang setiap hari akan stand by di kafe. CDM mengantarkan pesanan dengan menggunakan sepeda kayuh milik UM. 


"Pemesanan bisa lewat ke admin dan diantar. Nanti untuk CDM, pemesan akan menambah Rp 3000 tiap transaksi. CDM berasal dari mahasiswa yang bekerja secara freelance dan biaya Rp 3000 diberikan untuk mahasiswa," terangnya. Untuk menggerakkan penjualan di dalam kampus lewat CDM, pihaknya  memasang selebaran di gedung-gedung yang ada di UM. "Jadi siapapun bisa pesan ke kafe tanpa harus datang kesini," pungkas Yuli.

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved