Berita Malang Hari Ini
Kue Keranjang Mini Malang Ala Sonia Winoto, Bisa Sekali Makan, Rasa Taro, Matcha dan Red Velvet
Kue keranjang produksi Sonia dibuat di cetakan kecil dengan bentuk kue model bunga-bungaan dan ikan-ikanan. Ada rasa taro, matcha dan red velvet.
Penulis: Sylvianita Widyawati | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM , MALANG - Warga kota Malang Sonia Winoto (27) menjadi produsen Kue keranjang mini yang cukup eksis.
Mulai membuat kue keranjang mini sejak 2018, produksi musiman yang dikerjakan menjelang imlek itu hingga kini masih memiliki banyak pelanggan.
Produk kue keranjang mini yang mengusung label Banana Leaf Malang itu memang tampil beda dengan bentuk ukurannya yang kecil dan varian rasa yang kekinian.
Sonia mengungkap, produk kue keranjang mini itu 'lahir' dari pengalaman banyak orang termasuk dirinya yang biasanya enggan makan kue keranjang yang ukurannya besar dan tebal.
"Awalnya ya dorongan dari teman untuk bikin kue keranjang mini. Tapi saya agak ogah-ogahan karena kue keranjang itu aslinya besar dan tebal," jawab Sonia pada suryamalang.com beberapa waktu lalu di rumahnya di Jl Sutan Syahrir gang Kesatrian Malang.
Dikatakan, di rumahnya jika imlek juga ada kue keranjang. Tapi ia kadang malas makan. Apalagi jika belum ada yang memotong karena besar dan tebalnya.
"Kalau sudah ada yang motong, baru ikut makan," kata cewek berkacamata ini.
Dengan latar belakang ini, ia membuat kue keranjang versi mini. Jadi bisa sekali makan.
Kue keranjang produksi Sonia dibuat di cetakan kecil dengan bentuk kue model bunga-bungaan dan ikan-ikanan.
Kue keranjang itu dibuat dari tepung ketan, air dan gula merah untuk rasa orisinilnya.
Tapi ia membuat dengan versi warna warni.
Ada rasa taro, matcha dan red velvet.
Kue keranjang mini buatannya dijual dalam kemasan kotak dengan isi kotak ada 25 buah kue keranjang mini.
Harga jual per kotak Rp 45.000 untuk rasa ori.
Sedang jika pakai varian rasa, harganya Rp 50.000.
Tapi jika ingin rasa matcha saja, harganya Rp 55.000.
Semua dijual dengan sistem pre order lewat IG dan WA.
Untuk tahun ini, ia menjual produk kue keranjang sejak Januari hingga menjelang perayaan imlek saat ini.
Per hari ia membuat kue keranjang antara 20 sampai 40 kotak tergantung pemesanan.
"Setahu saya, kue keranjang mini ini baru saya yang bikin. Kalau yang dijual di luar kan yang versi besar dan tebal itu. Kebanyakan juga diproduksi Jawa Tengah," tandasnya.
Pada imlek tahun lalu, ia bisa membuat produksi 400 kotak.
"Tahun ini masih membuat 200 an kotak. Agak turun sih," jawabnya.
Sonia mengingatkan,kue keranjang tidak bisa bertahan lama karena terbuat dari bahan ketan.
Jika di masukkan dalam lemari es, kue bisa bertahan lama maksimal tujuh hari.
Jika berada di suhu ruang, maksimal daya tahan kue keranjang hanya empat hari.
Polemik Beli LPG 3 Kg di Distributor, Pemilik Pangkalan di Kota Malang sampai Bingung |
![]() |
---|
UMKM Kota Malang Tak Peduli Harga Mahal, Yang Penting LPG 3 Kg Selalu Ada |
![]() |
---|
Polemik Beli LPG 3 Kg di Pangkalan, Warga Kota Malang: Kebijakan Jangan Bikin Repot |
![]() |
---|
Bisnis Akademi Wirausaha Mahasiswa Merdeka UB Malang, Maggot Jadi Pakan Kucing dan Busana Big Size |
![]() |
---|
Puluhan Napi di Lapas Malang Lolos Kompetensi, Diwisuda Jadi Guru Al-Quran |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.