Berita Malang Hari Ini

UB Malang Kukuhkan Empat Profesor Baru, Ada Gagasan Hortikultura Lanskap Model 3E

Metode pranata mangsa yang berbasis website merupakan salah satu metode yang perlu dikembangkan di era perubahan iklim global saat ini.

Penulis: Sylvianita Widyawati | Editor: Yuli A
sylvianita widyawati
Empat profesor baru Universitas Brawijaya yang akan dikukuhkan pada Rabu (21/2/2024). Mereka berasal dari tiga fakultas yaitu Fakultas Pertanian, FISIP dan FEB, Selasa (20/2/2024). 

Metode pranata mangsa yang berbasis website merupakan salah satu metode yang perlu dikembangkan di era perubahan iklim global saat ini yang penentuan musim tanamnya didasarkan pada analisis neraca air.

SURYAMALANG.COM, MALANG - Universitas Brawijaya (UB) Malang akan mengukuhkan tiga profesor baru, Rabu (21/2/2024).

Mereka berasal dari tiga fakultas yaitu Fakutas Pertanian, FISIP dan FEB. Dua profesor dari Fakultas Pertanian adalah Prof Dr Ir Sitawati MS dan Prof Dr Ir Nur Edy Suminarti MS. Sedang dari FISIP adalah Prof Dr Ali Maksum  MAg MSi. Lalu dari FEB adalah Prof Dr Wuryan Andayani SE Ak MSi. 


Prof Sitawati akan dikukuhkan sebagai profesor bidang ilmu hortikultura. Pidato ilmiahnya menggagas tentang “Hortikultura Lanskap Model 3E (Estetika-Ekologis-Ekonomis) sebagai Solusi Kenyamanan Lingkungan Perkotaan. "Hortikultura Lanskap 3E menjadi  penting mengingat pada saat ini populasi penduduk di perkotaan meningkat dengan perkiraan sekitar 53 persen penduduk bertempat di perkotaan," kata dia, Selasa (20/2/2024).


Maka diperlukan lingkungan tidak hanya estetika dengan tampilan bentuk, struktur vegetasi dan arsitektur tanaman yang indah. Tapi juga ekologis dan ekonomis. Keberadaan tanaman di perkotaan akan menambah luas Ruang Terbuka Hijau (RTH) serta  menurunkan Urban Heat Island (UHI) dan meningkatkan Temperature Humidity Index (THI).


Sehingga memberikan kenyamanan bagi penduduk di perkotaan daripada hanya hortikultura lanskap yang hanya menampilkan  keindahan. Sedang Prof Ali Maksum akan membawakan pidato pengukuhan tentang "Transformasi Sosial Profetik Untuk Masyarakat Sipil Berkeadaban. Ia adalah profesor bidang Sosiologi. 


"Saya menyampaikan model transformasi sosial profetik muncul sebagai respon atas kegelisahan kondisi sosial. Persoalan fragmentasi sosial, kesenjangan, konflik, dan krisis lingkungan hidup di basis akar rumput mendesak untuk ditemukannya solusi aktual dan implementatif," kata dia. Kelebihan model transformasi sosial profetik terletak pada optimalisasi nilai moral dan spiritual, menggunakan pendekatan holistik, dan memerlukan kolaborasi masyarakat sipil dan negara. 


Namun juga ada kelemahannya, yaitu pada masih kuatnya konservatisme agama dan budaya, keberagaman isu masyarakat sipil, dan tidak setiap pemimpin maupun individu menerima nilai-nilai profetik.  Sedang Prof Nur Edy di acara pengukuhannya mengangkat tentang "Metode PM-BWEB Untuk Pengembangan Tanaman Talas Dompol  Di Lahan Kering". Umbi talas sebagai bahan pangan fungsional, terutama untuk penderita diabet.


Petani menanam ini pada awal musim penghujan dengan mengikuti budaya lokal menggunakan sistem kalender pranoto-mongso tradisional (PMT). 

Metode pranoto-mongso yang berbasis website (PM-bweb) merupakan salah satu metode yang perlu dikembangkan di era perubahan iklim global saat ini  yang penentuan musim tanamnya didasarkan pada analisis neraca air.


Sedang Prof Wuryan Andayani mengangkat topik tentang "Octuple Bottom Line (OBL) Sebagai Instrumen Untuk Mendukung Terciptanya Keberlanjutan Kesejahteraan Bumi Dan Manusia. Model berlanjutan OBL merupakan sinergi dari Sustainable Development Goals, Triple Bottom Line (People, Planet, Profit/3P) dan Pentuple Bottom Line (2P, Phenotechonology, Prophet).


Pembangunan tidak hanya difokuskan pada pencapaian ekonomi, tetapi harus memperhatikan delapan pilar pembangunan berkelanjutan lainnya. Nilai-nilai Octuple Bottom Line yang merupakan 8 (delapan) pilar Pembangunan berkelanjutan meliputi people, planet, profit, phenotechnology, prophet, power, peace-loving dan partnership. 

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved