Dapil Klojen Kota Malang Rampungkan Perhitungan Suara Pemilu 2024, Berikut Hasilnya

SURYAMALANG.COM, MALANG - Kecamatan Klojen, Kota Malang, telah merampungkan penghitungan suara Pemilu 2024 pada Kamis (22/2/2024) tengah malam.

Dari hasil perhitungan manual itu, panitia mencatat ada 61.540 surat suara yang terhitung. Ada 4.535 surat suara tidak sah dan 57.006 suara sah.

Calon legislatif atas nama Rimzah dari Partai Gerindra memperoleh 6.526 suara. Lalu ada Kartika dari Golkar yang memperoleh 3.967 suara.

Bayu Rekso Aji dari PKS yang memperoleh 3.827 suara. Sony Rudiwiyanto dari PDI Perjuangan yang memperolah 2.756 suara. Berikutnya nama Arief wahyudi dari PKB memperoleh 2.525 suara.

PDI Perjuangan memperoleh suara tertinggi di Dapil I, Kecamatan Klojen dengan raupan 9.587 suara. Disusul pada urutan kedua Gerindra dengan perolehan 9.499 suara. Pada urutan ketiga ada PKSdengan perolehan 9.199 suara, Golkar diurutan keempat sebanyak 8.200 suara dan PKB diurutan kelima mendapat 5.660 suara.

Camat Klojen, Heri Sunarko menjelaskan proses penghitungan dilakukan terbuka dan dipantau oleh semua pihak. Ia berterima kasih atas semua pihak yang telah terlibat. Kecamatan Klojen menjadi Dapil pertama di kota Malang yang merampungkan penghitungan.

"Atas dukungan semua pihak, pelaksanaan penghitungan hingga pleno selesai lebih awal dari target," ujarnya.

Ketua KPU Kota Malang, Aminah Asminingtyas menjelaskan, selama proses penghitungan tidak ditemukan kendala. Proses penghitungan berjalan sesuai rencana, hanya ada sedikit perbaikan administratif.

"Ada pembetulan administratif. Jadi ada perbaikan atas kesalahan tapi tidak mengubah perolehan suara," terang Aminah.

Di tempat terpisah, Dapil 2 di Kecamatan Blimbing kemungkinan akan merampungkan pleno pada Sabtu (24/2/2024). Ketua PPK Blimbing, M Khasan menerangkan, rekapiutlasi tingkat kelurahan tinggal dua TPS yang berasal dari Kelurahan Polehan. Dua TPS itu diperkirakan rampung dikerjakan pada Jumat (23/2/2024).

"Jadi dipastikan Jumat ini selesai. Kemudian, hari ini masih kami koordinasi kecil dengan Panwas, terkait mungkin ada hal-hal yang tidak kami serap, baik teknis perolehan suara maupun aspirasi dari partai atau Caleg yang tidak tersampaikan ke kami," paparnya.

Sejauh ini tidak ada kesalahan fatal yang ditemukan di Dapil 2. Panitia hanya menghadapi kendala Sirekap yang sempat melambat. Penghitungan dihentikan sementara hingga Sirekap kembali normal.

"Itu saja kendala yang kami alami. Begitu Sirekap kembali normal, pekerjaan kembali lagi. Kalau ada hal fatal, maka harus kami ulang, bahkan kalau perlu kami panggil saksi. Ya kami ulang agar rekapitulasi di tingkat kecamatan tidak meninggalkan masalah, khususnya untuk DPRD Kota Malang," paparnya.