Berita Malang Hari Ini

Pelajar SMP Kristen 1 YPK Malang Diajak Tanam Ubi Rambat di Lahan Kosong Sekolah

Para pelajar dari kelas 7, 8 , dan 9 SMP Kristen 1 YPK Malang diajak bertanam ubi rambat di lahan kosong sekolah, Rabu (28/2/2024).

IST
Pelajar SMP Kristen 1 YPK Malang menanam ubi rambat di lahan kosong sekolah, Rabu (28/2/2024). 

SURYAMALANG.COM, MALANG - Para pelajar dari kelas 7, 8 , dan 9 SMP Kristen 1 YPK Malang diajak bertanam ubi rambat di lahan kosong sekolah, Rabu (28/2/2024).

Ini sebagai antisipasi potensi kenaikan harga beras saat ini. Harga beras cenderung naik beberapa bulan terakhir.

Untuk meredamnya, pemerintah menggelontorkan beras Bulog yang harganya Rp 54.500 dalam kemasan 5 kg.

Menurut Tirosa Duta Abadi Bako STh, Kepala SMP  Kristen 1 YPK ini bagian dari pembelajaran IPS.

Yaitu  mengambil langkah proaktif  untuk meningkatkan ketahanan pangan dengan  memanfaatkan lahan kosong di sekolah untuk menanam ubi rambat sebagai solusi kreatif.

"Ini bukan hanya tentang tanaman, tetapi juga tentang kebersamaan dan sikap tanggap terhadap perubahan," ujar Tirosa kepada SURYAMALANG.COM, Rabu (28/2/2024).

Lahan kosong yang sebelumnya tidak termanfaatkan kini menjadi lokasi  berdaya guna.

Di mana siswa aktif terlibat dalam kegiatan penanaman. Mereka menggunakan alat sederhana dan dibimbing oleh guru-guru.

Alasan menanam ubi rambat karena alternatif yang efisien dan ramah lingkungan. Proyek ini juga memberikan manfaat ketahanan pangan di sekolah.

Serta menjadi pembelajaran berharga bagi siswa mengenai pertanian urban dan pemanfaatan lahan yang ada.

Para siswa bisa belajar tentang siklus pertumbuhan tanaman serta tanggung jawab dalam merawat tanaman mereka.

Sekolah melibatkan siswa dalam menjaga keberlanjutan proyek ini dengan jadwal perawatan dan pemantauan rutin.

Harapannya bisa menjadi  contoh positif bagi sekolah-sekolah lain. Sehingga bisa meningkatkan ketahanan pangan di tingkat lokal dengan memanfaatkan lahan yang ada.

Fiona Louisa Handi, siswa kelas 8 menyatakan senang dilibatkan dalam kegiatan ini.

"Mari kita  bersama-sama berkontribusi dalam mengatasi masalah harga beras tinggi dengan praktik nyata, seperti menanam ubi rambat di lahan kosong sekolah," jawab Fiona terpisah. 

 

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved