Breaking News

Ramadhan 2024

Batas Akhir Qadha Bayar Utang Puasa Ramadhan Tahun Lalu, Boleh Dikerjakan Walau Lewat Nisfu Syaban?

Berikut informasi seputar batas akhir bayar utang puasa Ramadhan tahun lalu atau melakukan Puasa Qadha. 

Penulis: Frida Anjani | Editor: Frida Anjani
SURYAMALANG.COM
Batas Akhir Qadha Bayar Utang Puasa Ramadhan Tahun Lalu, Boleh Dikerjakan Walau Lewat Nisfu Syaban? 

SURYAMALANG.COM - Berikut informasi seputar batas akhir bayar utang puasa Ramadhan tahun lalu atau melakukan Puasa Qadha. 

Apa masih boleh dikerjakan meski Nisfu Syaban sudah lewat?

Dua pertanyaan itu bisanya paling sering dibicarakan oleh umat muslim menjelang bulan Ramadhan, khususnya bagi kaum wanita.

Diketahui, bulan Ramadhan 1445 Hijriah tidak lama lagi akan segera menghampiri.

Hal ini ditandai sudah terlewatinya pertengahan Syakban 1445 H atau yang disebut Nisfu Syaban.

Menurut kalender Islam Kementerian Agama (Kemenag), Nisfu Syaban 1445 H atau Nisfu Syaban 2024 Masehi jatuh pada Minggu, 25 Februari 2024 lalu.

Sementara malam Nisfu Syaban 2024 akan terjadi antara Sabtu, 24 Februari 2024 hingga Minggu, 25 Februari 2024.

Dengan demikian, hari  Selasa (27/2/2024) merupakan hari ke-17 syakban 1445 H.

Sehingga, kurang dari dua pekan lagi umat muslim akan memasuki bulan Ramadhan 2024.

Sebelum memasuki bulan ramadhan, umat muslim maupun muslimah yang memiliki utang puasa tahun lalu sudah harus membayarnya sebelum memasuki bulan ramadhan yang baru.

Baca juga: Teks Surat Yasin Tulisan Latin Mudah Diamalkan Saat Ramadhan 2024, Dianjurkan Dibaca Malam Jumat

Lantas, sampai kapan batas akhir membayar puasa ramadhan?

Apa benar tidak boleh melakukan puasa, termasuk mengqadha puasa jika Nisfu Syaban sudah lewat?

Persoalan mengenai waktu membayar atau mengqadha puasa ramadhan ini sebenarnya sudah banyak diterangkan oleh para pemuka agama.

Termasuk diantaranya dai kondang asal Riau, Ustad Abdul Somad.

Video penjelasan Ustaz Abdul Somad soal Qadha puasa setelah Nisfu Syaban juga bnyak tersebut baik di YouTube maupun media sosial lainnya.

Selengkapnya, simak penjelasannya berikut ini:

Batas akhir bayar puasa Ramadhan tahun lalu

Mengenai batas waktu membayar utang puasa tahun lalu pernah dijelaskan oleh Ustad Abdul Somad.

Penjelasan tersebut disampaikan UAS menjawab pertanyaan seorang jamaah, yang potongan videonya ditayangkan oleh YouTube Kun Ma Alloh berjudul Batas Waktu Qada Puasa Ramadhan | Ust. Abdul Somad, Lc. MA.

Dalam tayangan video tersebut, Ustad Abdul Somad mengatakan, bagi seseorang yang ingin membayar utang puasa Ramadhan tahun lalu, batas waktunya adalah sampai bulan Ramadhan selanjutnya (tahun ini) tiba.

Itu artinya, hingga hari terakhir di bulan Sya'ban, seorang muslim masih bisa melakukan qadha puasa Ramadhan tahun lalu.

"Batasnya (qadha puasa Ramadhan tahun lalu) kapan ? Sampai Ramadhan (tahun) ini," ungkap pendakwah yang akrab disapa UAS tersebut.

Baca juga: Tulisan Marhaban Ya Ramadhan yang Benar Dalam Bahasa Arab, Latin dan Artinya

Lebih lanjut, Ustad Abdul Somad juga memaparkan keuntungan bagi yang hendak membayar utang puasa di bulan Syaban pada hari Senin.

Maka bagi orang tersebut, kata UAS, akan mendapatkan tiga keuntungan.

Yakni utang puasanya lunas untuk satu hari yang ditinggalkan, serta mendapat keutamaan puasa sunah Syakban dan juga puasa hari Senin.

"Siapa yang mengganti puasa di bulan Syaban hari Senin, otomatis dapat tiga, puasa qadha lunas satu hari, puasa sunah syaban dapat, puasa hari Senin dapat," imbuh UAS.

Meski bisa mendapat tiga keuntungan itu sekaligus, lanjut UAS, orang yang hendak membayar puasa tidak perlu mengucapkan niat satu per satu untuk masing-masingnya.

Tapi, cukup diniatkan untuk satu saja, yakni niat untuk qadha puasa Ramadhan.

"Niatnya satu aja, saya niat puasa qadha. Otomatis dapat tiga. Jadi enggak perlu niatnya tiga," ujar UAS.

Artikel SerambiNews.com 'KAPAN Batas Terakhir Qadha Puasa Ramadhan?'.

Hukum puasa setelah Nisfu Syaban

Lantas benarkan pendapat yang menyebutkan bahwa tidak boleh lagi berpuasa setelah Nisfu Syaban?

Terkait hal ini, juga pernah dijelaskan oleh Ustad Abdul Somad.

Dalam sebuah video yang beredar di TikTok, Ustad Abdul Somad menjelaskan ada sebuah hadis yang menyebutkan larangan qadha puasa setelah Nisfu Syaban.

Hadis tersebut berbunyi sebagai berikut.

"Setelah Nisfu Syaban, ada hadis menyebut: izan tasyafa sya'ban fala tasubuh," kata Ustad Somad menyebutkan hadis yang dimaksud, dikutip dari video yang diunggah akun Tiktok @zarazahra1997.

"(artinya) kalau sudah lewat Nisfu Syaban, fala tasubuh, jangan puasa lagi," sambungnya.

Menurut Ustad Somad, hadis itulah yang menjadi dasar orang-orang tidak lagi mengqadha puasa setelah Nisfu Syaban.

Padahal, hadis tersebut masih memiliki penjelasan lain.

"Padahal hadis ini ada penjelasannya. Jangan dibaca hadis itu bulat-bulat," ujar dai yang akrab disapa UAS tersebut.

UAS menerangkan, bahwa yang tidak boleh berpuasa setelah Nisfu Syaban dalam hadis itu ialah bagi orang yang melakukan puasa sunnah, tapi baru dimulai setelah Nisfu Syaban.

"Selama ini ia tak pernah dia puasa. rajab dia tak puasa, 1,2,3,4 ini dia tak ada puasa. Tiba-tiba setelah Nisfu Syaban dimulainya puasa sunnah. Itu tak boleh," terang UAS.

"Itulah makna hadis tersebut," sambungnya.

Namun bagi orang yang melanjutkan puasa sunnah, misalnya seperti puasa Senin-Kamis yang sudah biasa dilakukan, dikatakan UAS boleh baginya untuk tetap melakukan puasa sunnah setelah Nisfu Syaban.

"Atau dia terbiasa puasa Nabi Daud, 1,3,5,7,9,11,13,15, pas 17 puasa dia, (boleh)," kata UAS.

Berikut penjelasan lengkap Ustad Abdul Somad mengenai hukum membayar puasa ramadhan setelah Nisfu Syaban.

Begitu juga bagi orang yang masih memiliki utang puasa, Ustad Abdul Somad mengatakan, boleh bagi mereka mengqadhanya meski Nisfu Syaban sudah lewat.

UAS kembali menegaskan, larangan puasa setelah Nisfu Syaban yang disebutkan dalam hadis sebelumnya diperuntukkan bagi yang baru memulai puasa sunnah.

Sedangkan bagi yang sudah mengerjakan sebelumnya dan akan melanjutkan, dibolehkan.

Begitu juga bagi yang ingin mengqadha puasa ramadhan yang belum beres, juga boleh berpuasa setelah Nisfu Syaban.

"Izan tasyafa syakban, yang dimaksdu di dalam tasyafa kalau sudah lewat pertengahan memulai puasa. Adapun melanjutkan yang sudah bersama ini boleh," jelas UAS sekali lagi.

"yang kedua siapa yang boleh? Mengqadha. Mengqadha boleh. Diqadha pada tanggal 17, 18 boleh," paparnya.

Adapun hikmah dilanjutkan berpuasa sebelum Ramadhan, tambahnya, yakni untuk melatih diri sebelum melaksanakan ibadah puasa wajib di bulan suci.

Belum bayar puasa tahun lalu tapi ramadhan baru sudah tiba

Lantas, bagaimana jika seandainya belum juga membayar utang puasa Ramadhan tahun lalu, sementara bulan Ramadhan tahun ini tiba ?

UAS pun menjabarkan bahwa seseorang itu masih bisa membayarkan utang puasanya setelah bulan Ramadhan tahun ini berakhir.

Akan tetapi, tanggungannya jadi bertambah untuk qadha yang dilakukan setelah Ramadhan tahun ini berakhir.

Di qadha puasa selanjutnya, orang tersebut tak hanya harus membayar puasanya, melainkan juga harus membayar fidyah, yakni dengan cara memberikan makan orang miskin selama satu hari.

"Kalau sampai Ramadhan (tahun ini) dia belum men-qadha juga ? maka dia dapat qadha setelah Ramadhan plus fidyah. Fidyah apa ? memberi makan fakir miskin selama satu hari," ujar UAS.

"Bukan satu kali makan, tapi satu hari makan. Paling tidak tiga kali, makan pagi, siang, makan malam," sambung UAS.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved