Kisah Magda Anak Buruh Bangunan Kerja di Bank Indonesia Lulusan Cumlaude UNS, Laptop Pinjam Teman

SURYAMALANG.COM, - Kisah Magda anak buruh bangunan kerja di Bank Indonesia setelah berhasil lulus dengan predikat cumlaude sangat menginspirasi. 

Gadis bernama lengkap Magdalena Asmara itu kuliah di Universitas Sebelas Maret (UNS), Kota Surakarta. 

Perjuangan Magda juga cukup panjang selama kuliah di UNS karena keterbatasan biaya sehingga pinjam laptop teman. 

Saat kuliah, Magda merupakan mahasiswa program studi (Prodi) Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UNS tahun 2020.

Menurut Magda, ayahnya adalah seorang buruh bangunan. 

"Kebetulan bapak saya buruh bangunan, saat itu beliau sedang bekerja di kawasan UNS" cerita Magda  Sabtu (24/2/2024) seperti dilansir laman UNS. 

Baca juga: Reaksi Kesal Tamara Tyasmara Diteriaki Keluarga Yudha saat Rekonstruksi, Pasang Spanduk Bela Pelaku

Baca juga: Komentar Geram Pesulap Merah Agar Samsudin Dihukum Penjara, Pendusta Berkedok Agama

Lantas, ayah Magda punya angan-angan ingin putrinya kuliah di kampus bergengsi tersebut. 

"Bapak pas melihat Gedung FEB memiliki keinginan kalau anaknya kelak dapat kuliah di gedung tersebut" lanjut Magda. 

Siapa sangka doa ayah Magda terjawab berkat jalur SNMPTN. 

"Akhirnya Tuhan menjawab doa tersebut, saya diterima pada Prodi Ekonomi Pembangunan FEB melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN)" imbuh Magda. 

Selain itu, Magda juga mendapatkan beasiswa KIP kuliah sehingga memudahkannya selama jadi mahasiswa.

Bahkan Magda tercatat menyelesaikan studinya selama 3 tahun 6 bulan dan lulus cumlaude dengan nilai Indeks Prestasi Komulatif (IPK) sebesar 3,98. 

Baca juga: Klarifikasi Sabda Ahessa Bantah Utang Wulan Guritno, Sebut Kesepakatan Pacaran dan Ingin Jalur Damai

Artikel Kompas.com 'Magda, Anak Buruh yang Lulus "Cumlaude" dan Langsung Kerja di Bank Indonesia'.

Baca juga: Siapa Gus Fatihunnada? Antar Jenazah Santri Kediri Seperti Cengengesan, Identitas Terungkap

Atas pencapaian itu, Magda pun mengenang masa-masa sulit selama menjalani studi terlebih ketika tidak punya laptop. 

"Saya bersyukur memiliki teman-teman yang baik. Pada waktu itu saya tidak memiliki laptop, teman-teman rela untuk meminjami hingga saya bisa beli laptop sendiri," ungkap Magda.