Berita Malang Hari Ini

Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Muhammadiyah Malang Menambah Dua Guru Besar Baru

Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Muhammadiyah Malang Menambah Dua Guru Besar Baru

UMM
Fakultas Pertanian dan Peternakan (FPP) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menambah dua guru besar, Prof Dr Ir Ahmad Wahyudi MKes IPU dan Prof Dr Ir Aniek Iriany MP. 

SURYAMALANG.COM, MALANG - Fakultas Pertanian dan Peternakan (FPP) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menambah dua guru besar yang dikukuhkan Sabtu (2/3/2024).

Mereka adalah Prof Dr Ir Ahmad Wahyudi MKes IPU dan Prof Dr Ir Aniek Iriany MP.  Wahyudi membahas strategi meningkatkan kesehatan dan mencegah stunting ruminansia muda.

Maka seharusnya pemerintah Indonesia tidak hanya mempunyai program meningkatkan jumlah kelahiran ruminansia muda. Tapi juga harus memiliki strategi tentang cara merawat anak-anak ruminansia yang telah lahir.

Dengan begitu, jumlah yang mati tidak lebih besar daripada jumlah bakalan yang diimpor.

"Pedhet (anak sapi) hidup ada yang menghadapi stunting," kata Wahyudi dalam orasinya.

Sayangnya tidak ada data pasti jumlah pedhet yang mati. Sedang konsumsi daging sapi secara nasional juga masih rendah. Yaitu 2,66 Kg per tahun.

"Kalau dikurangi dari konsumsi dari masjid saat Idul Adha mungkin lebih sedikit lagi," jawabnya.

Hal itu karena harga daging sapi mahal. Bahkan di warung padang, daging rendang tipis karena mahal bahan dasarnya.

Konsumsi nasional warga Indonesia itu setara dengan konsumsi warga negara miskin Ethiopia di Afrika. Sedang rata-rata konsumsi dunia adalah 6,4 kg/ tahun. Sedang di Malaysia sebanyak 15 kg per tahun.

Tertinggi di negara Brasil yaitu 42 kg per tahun. Menurutnya, daging sapi adalah premium di mana menjadi sumber protein. Jika kurang konsumsinya juga bisa menyebabkan stunting.

Sedang Aniek dalam pidato pengukuhannya  menjelaskan mengenai strategi adaptasi tanaman terhadap perubahan iklim untuk pertanian berkelanjutan. Yaitu penggunaan lahan dan sistem manajemen, perbaikan tanaman melalui pemuliaan tanaman, serta efisiensi permintaan dan konsumsi pangan.

"Kelangkaan air karena perubahan iklim kini juga menjadi sebuah tantangan. Maka perlu modifikasi iklim mikro tanaman dilakukan dengan menjaga kelembaban dan suhu tanah, mencegah erosi tanah dan leaching unsur hara karena run-off dipermukaan tanah serta mengurangi evaporasi air tanah," kata dia.

Caranya dengan pemulsaan menggunakan bahan organik seperti jerami dan potongan rumput maupun maupun plastik. 

 

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved