Berita Arema Hari Ini

Bahaya Papiledema Penyakit Mata Kurnia Meiga kini Viral Jualan Emping, Eks Kiper Arema Panen Simpati

Bahaya papiledema penyakit mata Kurnia Meiga kini viral jualan emping, mantan kiper Arema FC panen simpati.

|
Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Dyan Rekohadi
Instagram @egahermansyah/TikTok @kurniameiga_1/Suryamalang.com
Kurnia Meiga kini viral jualan emping, mantan kiper Arema FC panen simpati, idap penyakit mata papiledema. 

Kurnia Meiga mengidap penyakit mata papiledema sejak 2017 dan penglihatannya hanya berfungsi lima persen.

Dikutip dari laman Cleveland Clinic, meski dapat menyerang siapa saja, papiledema lebih sering terjadi pada wanita.

Penderita biasanya berusia 20 hingga 44 tahun dan cenderung mengalami kelebihan berat badan (indeks massa tubuh/BMI lebih besar dari 25) atau obesitas (BMI lebih besar dari 30).

Baca juga: Komentar Pelatih Arema FC Tentang Penghapusan Regulasi Wajib Menurunkan Pemain U-23

Baca juga: Hubungan Dekat Okie Agustina dan Hard Gumay yang Sebenarnya Terjawab, Move On dari Gunawan?

Insiden gangguan penglihatan papiledema pada kelompok tersebut tercatat sekitar 13 per 100.000 kasus.

Papiledema dapat dianggap sebagai keadaan darurat medis.

Terlebih, salah satu penyebabnya yakni hipertensi intrakranial dapat berakibat serius, bahkan berpotensi mengancam nyawa.

Penyebab papiledema

Papilledema atau papiledema adalah suatu kondisi medis serius ketika saraf optik di bagian belakang mata membengkak.

Dilansir dari Medical News Today, papiledema mengacu pada pembengkakan saraf optik karena peningkatan tekanan di dalam tengkorak.

Di dalam tengkorak manusia terdapat cairan serebrospinal atau cerebrospinal fluid (CSF) yang mengelilingi otak.

Cairan bening ini membantu menjaga organ otak tetap stabil dan melindunginya dari kerusakan akibat gerakan tiba-tiba dan trauma.

Baca juga: Penyebab Mahasiswa Pati Gangguan Jiwa Usai Jadi Anggota KPPS, Sering Marah-marah sampai Masuk RSUD

Baca juga: Utang Devara Caleg DPR pada Eksekutor Pembunuh Indriana, Janji Bayar Rp 50 Juta Ternyata Belum Lunas

Sementara pada bagian belakang mata, terdapat cakram optik (optic disc) yang menjadi "kepala" saraf optik. Saraf optik merupakan jalur yang menghubungkan mata ke otak.

Papiledema sendiri terjadi saat ada peningkatan tekanan di sekitar otak akibat penumpukan CSF.

Ketika tekanan otak meningkat, saraf optik akan membengkak saat memasuki bola mata pada area cakram optik.

Terdapat berbagai kemungkinan penyebab papiledema yang dapat menyerang siapa saja, tanpa memandang jenis kelamin, usia, maupun etnis.

Halaman
123
Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved