Kuliner Ramadhan

Bongko Kopyor, Kudapan Manis Komplet Khas Gresik yang Banyak Diburu di Bulan Ramadhan

Hidangan tradisional ini berbahan santan buah kelapa, buah pisang, buah nangka, potongan roti, dan mutiara. Harganya Rp 10 ribu per bungkus.

Penulis: Willy Abraham | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM/Willy Abraham
Bongko Kopyor Khas Gresik, Rabu (13/3/2024). 

SURYAMALANG.COM, GRESIK - Bulan Ramadhan menjadi momen kudapan manis khas Gresik, Bongko Kopyor muncul.

Ya, Bongko Kopyor menjadi kudapan manis yang hanya dipasarkan di masa bulan Ramadhan.

Bongko Kopyor menjadi takjil yang laris manis diburu pembeli. 

Kuliner tradisional Gresik ini jadi mudah dijumpai saat bulan suci Ramadan.

Dijual para pedagang di pinggir jalan. Paling banyak di kawasan Gresik Kota Baru (GKB).

Bongko Kopyor banyak diburu karena sensasi rasanya yang manis, legit, gurih dan menyegarkan.

Sangat pas untuk membatalkan puasa.

Hidangan tradisional ini berbahan santan buah kelapa, buah pisang, buah nangka, potongan roti, dan mutiara. Harganya Rp 10 ribu per bungkus.

"Alhamdulilah laris, apalagi pas jam pulang kerja banyak pembeli yang datang," kata Aini, seorang pedagang Bongko Kopyor di GKB, Rabu (13/3/2024).

Selain menjual Bongko Kopyor, Aini juga menjual Bonggolan Sidayu, dan ndog iwak Bader.

Di antara dagangannya, hanya Bongko Kopyor yang laris diburu pembeli.

Salah satu pembeli adalah Ismiyati (27) asal Cerme, Gresik. Wanita yang sehari-hari bekerja di kota Gresik ini selalu mampir membeli Bongko Kopyor.

Dia membeli sekitar 3 bungkus untuk berbuka puasa bersama keluarga di rumah.

Menurutnya, Bongko Kopyor ini rasanya antara manis dan legit, cocok untuk berbuka puasa.

"Pas pulang kerja mampir menyempatkan beli Bongko Kopyor untuk buka puasa sama keluarga di rumah. Rasanya legit, ada irisan roti dan mutiaranya sama nangka, enak pokoknya," kata dia.

Para pembuat Bongko Kopyor biasanya berasal dari Desa Manyar Sidomukti, Kecamatan Manyar, Gresik.

Kemudian ada yang berasal dari Mengare.

Resep Bongko Kopyor di Gresik ini sudah turun temurun, para pembuatnya mempertahankan resep asli leluhur. 

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved