Perampokan Maut di Gresik

2 Kejanggalan Kasus Perampokan Maut Di Gresik, Suami Tak Tahu dan Jenazah Langsung Dimandikan

Setidaknya ada dua kejanggalan yang nampak dari fakta di lapangan dan kronologi perampokan maut di Desa Ima'an, Kecamatan Dukun, Kabupaten Gresik itu.

Penulis: Willy Abraham | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM/Willy Abraham
Kasatreskrim Polres Gresik AKP Aldhino Prima Wirdhan (kiri) dan suami korban, Mahfud (tengah) di depan rumah korban, Sabtu (16/3/2024). 

SURYAMALANG.COM , GRESIK - Perampokan maut di Gresik yang menewaskan seorang mama muda bernama Wardatun Toyyibah, Sabtu (16/3/2024) sudah memunculkan kejanggalan -kejanggalan. 

Setidaknya ada dua kejanggalan yang nampak dari fakta di lapangan dan kronologi perampokan maut di Desa Ima'an, Kecamatan Dukun, Kabupaten Gresik itu.

Baca juga: BREAKING NEWS Perampokan Maut di Dukun Gresik, Istri Tewas dan Uang Rp 150 Juta Raib 

Kejanggalan pertama tak lepas dari fakta pengakuan suami korban, Mahfud (42) yang menyatakan tidak mengetahui adanya peristiwa maut yang merenggut nyawa istrinya.

Padahal saat kejadian suami korban diketahui berada di dalam rumah yang sama meski tidak di ruangan yang sama.

Kejanggalan kedua dalam peristiwa perampokan maut di Gresik itu adalah fakta di lokasi kejadian di mana jenazah korban langsung dimandikan oleh pihak keluarga sebelum polisi tiba.

Kondisi ini diungkap pihak Polres Gresik yang jadi kesulitan dalam melakukan olah TKP .

"Orang yang pertama kali tahu suaminya, sekitar pukul 05.00 Wib. Jasad korban sudah dipindahkah sudah dimandikan oleh keluarga," ujar Kasatreskrim Polres Gresik AKP Aldhino Prima Wirdhan, Sabtu (16/3/2024).

Foto keluarga Mahfud, korban perampokan maut di Gresik dan pintu belakang rumah korban yang diduga jadi jalan masuk pelaku, Sabtu (16/3/2024). 
Foto keluarga Mahfud, korban perampokan maut di Gresik dan pintu belakang rumah korban yang diduga jadi jalan masuk pelaku, Sabtu (16/3/2024).  (KOLASE - SURYAMALANG.COM/Willy Abraham)

Jasad korban disebut ditemukan dalam kondisi tengkurap di dalam kamar.

Tapi korban langsung dievakuasi sendiri oleh keluarga korban tanpa menunggu kehadiran polisi.

Diketahui jenazah Wardatun Toyyibah mengalami luka di bagian leher.

Saat petugas kepolisian mendatangi rumah korban,  TKP sudah dibersihkan oleh keluarga korban.

Polisi mendatangi lokasi kejadian, melakukan olah TKP. Memeriksa kamar korban, akses pintu samping, termasuk menggali keterangan dari suami korban.

"Uang sekitar Rp 150 juta dan satu buah HP milik suami hilang," ujar Kasatreskrim Polres Gresik, AKP Aldhino Prima Wirdhan.

Polisi masih menemukan sedikit barang bukti karena TKP sudah dibersihkan pihak keluarga.

"Ada sarung golok di atas kasur, goloknya tidak ada. Dugaan awal perampokan," ujar Aldhino.

Halaman
12
Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved