Berita Malang Hari Ini
Produsen Kue Kering di Kota Malang Panen Pesanan Jelang Lebaran 2024, Pre Order Sudah Ditutup
Jelang lebaran 2024 ini, produsen kue kering di kota Malang, MacCheese sudah mendapat jumlah pemesanan mencapai 700 toples.
Penulis: Sylvianita Widyawati | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM, MALANG - Produser kue kering Maccheese di Sawojajar Malang mengerjakan pesanan kue dari hasil PO (Pre Order) yang sudah membanjir.
Jelang lebaran 2024 ini MacCheese sudah mendapat jumlah pemesanan mencapai 700 toples.
Untuk saat ini PO bahkan sudah ditutup.
"Targetnya produk kita 1000 toples. Tapi saat ini masih PO 700 toples," jelas Riza Wiryanti, produser Maccheese pada suryamalang.com, Jumat (22/3/2024).
Tapi jika nanti ada kelebihan produksi di PO ini, maka akan ditawarkan lagi ke calon pembeli untuk kekurangan 300 toples itu.
Menurut Riza, pembuatan kue kering dilakukan hanya menjelang lebaran.
"Untuk kue kering, masih musiman saja. Sehari-harinya kami memproduksi snack soes kering atau Melting Soes," jawab perempuan ini.
Ia memilih pasar menengah ke atas karena memakai bahannya premium.
Untuk membuat kue kering dengan harga low end tidak dilayani karena akan menurunkan kualitas.
Gejolak harga bahan dasar kue, termasuk telur juga jadi perhatiannya.
Sebab mempengaruh biaya produksi.
"80 Persen pelanggan kami selalu ikut PO," katanya.
Ia juga membuat produknya fresh agar bisa tahan lebih lama di tangan konsumen.
Ia membuat 26 varian kue kering. Antara lain kue kering kastangel dengan tiga varian. Yaitu spesial, istimewa dan sorgum yang gluten free.
Juga ada nastar dengan varian nastar keju dan susu.
Sagu juga dibuat tiga varian. Ada keju, almond dan cokelat. Juga ada jenis kue lainnya.
Untuk harga kastangel dijual Rp 120.000 sampai Rp 130.000/toples.
Harga kue kering paling murah Rp 100.000/toples dan termahal Rp 150.000 untuk nastar durian.
"Di mana-mana penjualan seperti nastar, kastangel diminati termasuk kue cokelat. Makanya varian kue kering cokelat banyak karena digemari," kata wanita berhijab ini.
Karena ada penambahan produksi, maka ia menambah pegawainya dari lima menjadi 10 orang.
Menurut Riza, untuk snack Melting Shoes dipasarkan di toko oleh-oleh di Jawa-Bali.
"Saat puasa, penjualan ya agak slow. Tapi biasanya ramai saat Lebaran," jawabnya.
Snack ini diproduksi sejak 2021 kala pandemi. Sebelumnya sempat memproduksi es krim mochi yang dipasarkan di tempat wisata dan lobi hotel.
Tapi saat pandemi rugi banyak karena juga ada pembatasan sosial/pergerakan.
"Untuk membangun lagi agak berat karena rugi banyak. Akhirnya bikin snack yang lebih mudah dijual hingga luar pulau karena bisa tahan lama," pungkasnya
Polemik Beli LPG 3 Kg di Distributor, Pemilik Pangkalan di Kota Malang sampai Bingung |
![]() |
---|
UMKM Kota Malang Tak Peduli Harga Mahal, Yang Penting LPG 3 Kg Selalu Ada |
![]() |
---|
Polemik Beli LPG 3 Kg di Pangkalan, Warga Kota Malang: Kebijakan Jangan Bikin Repot |
![]() |
---|
Bisnis Akademi Wirausaha Mahasiswa Merdeka UB Malang, Maggot Jadi Pakan Kucing dan Busana Big Size |
![]() |
---|
Puluhan Napi di Lapas Malang Lolos Kompetensi, Diwisuda Jadi Guru Al-Quran |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.