Anak Selebgram Dipukul Pengasuh
Pengakuan Selebgram Emy Aghnia Punjabi Terkait Penganiayaan pada Putrinya, Ungkap Alasan ke Jakarta
Emy Aghnia Punjabi justru mengungkap pengakuan bersalahnya dan menerima komentar warganet pada dirinya terkait kasus penganiayaan pada putrinya.
SURYAMALANG.COM, MALANG - Pengakuan selebgram Emy Aghnia Punjabi terkait kasus penganiayaan yang dialami putrinya oleh pengasuh atau babysitternya diungkap melalui akun media sosialnya.
Emy Aghnia justru mengungkap pengakuan bersalahnya dan menerima komentar warganet pada dirinya.
Baca juga: Rekam Jejak IPS Suster Penyiksa Anak Selebgram Malang Emy Aghnia Punjabi, Punya Catatan Kerja Buruk
Aghnia menyatakan dirinya tidak membela diri dan menyebut dirinya bukanlah seorang ibu yang sempurna, bahkan masih merupakan ibu yang bodoh.
Ungkpan itu dilontarkan seiring ia menjelaskan kronologis penganiayaan anaknya oleh pengasuh di rumah.
Seperti diketahui, putri Emy Aghnia Punjabi menjadi korban kekerasan oleh pengasuh atau babysitternya, dengan inisial IPS.
Akibat penganiayaan tersebut, anak Aghnia mengalami luka lebam di bagian mata dan luka di telinganya.

Melalui akun resmi Instagram-nya @emyaghnia, ibu dua anak ini mengungkap bagaimana kronologi kejadian penganiayaan yang dialami oleh putrinya .
"Dengan segala kerendahan hati saya, tidak ada saya membela diri. Saya bukan ibu yang sempurna, saya ibu yang bodoh dan saya juga ibu yang mungkin menurut kalian belum siap.
Bukan hanya suster itu yang berhak mendapatkan hukuman, saya pun harusnya dihukum saja!
Tapi demi Allah, saya selalu memberikan yang terbaik untuk anak saya, perhatian penuh, pendidikan, perawatan, makanan, dan semua keperluannya." tulis Aghnia, dalam postingan di Instagram resminya.
Ibu korban ini lalu mengurai kronologi yang bermula ketika 27 Maret 2024 siang, Aghnia pergi ke Jakarta untuk menyelesaikan pekerjaannya selama 2 hari.
Dirinya tidak membawa serta kedua anaknya, karena masih sekolah.
"Kronologi
Tanggal 27:
Saya pergi ke Jakarta siang hari untuk bazar selama 2 hari, saya tidak membawa anak di karenakan C*** dan S***** sudah sekolah. C*** sekolah di hari Senin sampai dengan Jumat. Saya titipkan sus dengan adik ipar saya. Di rumah ada: driver, mba 2 orang, suster 2 orang, termasuk tersangka dan adik ipar."
"Tanggal 28:
Jam 4 subuh peng4niaya4n terjadi, posisi semua di basement tidak mendengar sama sekali dan kamar terkunci rapat. Proses peng4niaya4n dilakukan 1 jam tanpa henti.
Dan pelaku tidak memperbolehkan C*** keluar kamar karena takut terlihat orang rumah atas tindakannya. Ia memberitahu semua orang rumah bahwa C*** demam, makan pun dibawa ke kamar.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.