Kisah Kurir Bergaji Rp 58 Juta Per Bulan Padahal Hanya Lulusan SD, Jadi Tukang Antar Makanan

Beginilah kisah kurir bergaji Rp 58 juta per bulan padahal hanya lulusan SD menjadi sorotan.

Penulis: Frida Anjani | Editor: Frida Anjani
Tribunnews
Kisah Kurir Bergaji Rp 58 Juta Per Bulan Padahal Hanya Lulusan SD 

SURYAMALAN.COM - Beginilah kisah kurir bergaji Rp 58 juta per bulan padahal hanya lulusan SD menjadi sorotan.

Seorang pemuda asal Singapura mempunyai penghasilan Rp58 juta meski hanya lulusan SD dan bekerja sebagai pengantar makanan.

Meski dulunya sempat dihina dan diintimidasi, kisah suksesnya membuktikan bahwa pekerjaan yang dijalankan dapat memberikan penghasilan yang menggiurkan.

Pemuda tersebut bernama Wangan Bryan, seorang pria asal Singapura, menceritakan perjalanan kariernya yang menginspirasi.

Dengan bekerja sebagai pengantar makanan, Bryan berhasil meraup penghasilan bulanan mencapai puluhan juta rupiah, bahkan melebihi sebagian besar lulusan universitas saat ini.

Keistimewaan pekerjaan yang dijalani Bryan adalah tipe pekerjaan yang tergolong santai.

Meskipun bekerja 16 hingga 20 jam sehari, Bryan menyatakan bahwa ini adalah pekerjaan impian baginya.

Bryan mengungkapkan bahwa penghasilannya mencapai $5.000 per bulan, dengan tambahan tip dari pelanggan, jaminan kesehatan, dan bonus insentif.

Kisah Kurir Bergaji Rp 58 Juta Per Bulan Padahal Hanya Lulusan SD
Kisah Kurir Bergaji Rp 58 Juta Per Bulan Padahal Hanya Lulusan SD (Tribunnews)

Baca juga: Suami Lihat Istri Telanjang di Kamar Mandi dengan Cowok Lain, Warga Geram Hingga Memicu Tragedi Pilu

Baca juga: Viral Wanita Bak Menyembah Pacar Lewat Video Call Banjir Kritik, Lakukan Ritual Doa, HP Disiram Air

Bagi pria berusia 21 tahun itu, pekerjaan yang dia jalani terasa menyenangkan.

"Saya mengatur jadwal saya sendiri - jam berapa saya mulai dan mengakhiri pekerjaan.

Dan gajinya lumayan. Saya mendapat tip dari pelanggan, jaminan kesehatan, dan bonus insentif." ujarnya.

Pengalaman Bryan menjadi viral setelah ia membagikannya melalui platform TikTok-nya.

Dia berhasil melakukan lebih dari 1.200 pengiriman dalam satu bulan, menghabiskan lebih dari 400 jam di aplikasi Foodpanda.

Dari hasil kerjanya itu, Bryan berhasil mengumpulkan penghasilan bulanan sekitar $6.800 atau sekitar Rp80 juta.

Meskipun perjalanannya tidak mudah, Bryan membuktikan bahwa dengan kerja keras, hasil yang fantastis dapat diraih.

Dia mengalami berbagai rintangan, termasuk dikucilkan dari perusahaan sebelumnya dan menghadapi tantangan dari gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas (ADHD).

“Saya dikucilkan dari perusahaan saya sebelumnya,” katan Bryan.

Namun, Bryan tidak menyerah dan terus berjuang.

Dia menceritakan bahwa pendapatannya meningkat dua kali lipat setelah beralih menggunakan sepeda listrik.

Meskipun harus bekerja keras dalam cuaca ekstrem dan menghadapi kelelahan, Bryan memiliki visi jangka panjang.

Dia ingin terus bekerja sebagai pengantar makanan hingga usia 65 tahun, sambil menabung untuk membeli properti pribadi dan hidup mandiri.

Bryan mengatakan bahwa dia masih perlu bekerja antara 14 dan 20 jam sehari untuk mendapatkan jumlah yang dapat diterima olehnya.

“Sering kali saya harus berani menghadapi hujan atau cuaca panas,” katanya.

“Dan tubuh saya harus menahan rasa lelah saat saya sedang melakukan pengantaran makanan.” imbuhnya.

Artikel TribunJateng.com 'Bahagianya Pemuda Ini Jadi Kurir Makanan Bergaji Rp58 Juta perbulan'.

Viral Driver Taksi Online Buka Jasa Tukar Uang Baru

SURYAMALANG.COM - Viral kisah driver taksi online buka jasa tukar uang baru menjelang Lebaran atau Hari Raya Idul Fitri 2024. 

Hal ini dilakukan lanatran untung dari buka jasa tukar uang baru itu ternyata lebih besar dibanding dengan narik sebagi driver taksi online.

Jasa tukar uang mulai menjamur di berbagai daerah jelang lebaran Idul Fitri 1445 H.

Kehadiran mereka adalah sebagai alternatif bagi orang-orang yang hendak menukarkan uang baru untuk memberi Tunjangan Hari Raya (THR) tapi tak mau antre di bank atau di titik-titik penukaran yang disediakan Bank Indonesia (BI).

Bahkan, seorang driver taksi online berinisial A (41) memilih libur untuk sementara waktu demi banting setir jadi penyedia jasa penukaran uang di pinggir Jalan KH Noer Ali, Kalimalang, Kota Bekasi.

Tak sendiri, A ditemani sang istri membuka lapak untuk masyarakat yang ingin menukar uang THR Lebaran.

"Saya juga (sopir) Grab mobil, saya enggak nge-Grab dulu dua minggu ini karena ini penghasilannya lebih gede daripada nge-Grab," ujar A saat diwawancarai di lokasi, Rabu (3/4/2024).

Ilustrasi jasa tukar uang baru
Ilustrasi jasa tukar uang baru (Tribunnews)

Baca juga: Kisah Cewek Hamil Diracun Teman Kerja di Kantor Viral, Gegara Tak Mau Ditinggal Cuti Melahirkan

Baca juga: Pro-Kontra Guru SD Viral Dapat THR dari Murid Disorot Pengamat, Singgung Gratifikasi dan Gaji Kecil

Dalam dua minggu, A bisa membawa pulang uang Rp 10 juta.

Penghasilan yang menjanjikan ini membuat A rela berhenti sementara sebagai sopir taksi online.

"Iya ada kurang lebih segitu (Rp 10 juta) dalam dua minggu, makanya sekarang saya nge-Grab setop dulu.

Cuma harus hati-hati, karena bisa aturan untung jadi buntung," jelasnya.

A mengatakan, pendapatannya tidak menentu setiap harinya tergantung dari banyaknya masyarakat yang menukar uang kepadanya.

Meski begitu, hasil dari profesi penyedia jasa tukar uang itu bisa digunakan A untuk biaya kuliah anaknya.

"Enggak menentu (keuntungan), tahun lalu puji Tuhan saya dapat buat bayar semester anak, anak saya kuliah di UI," tuturnya.

Menjadi penyedia jasa tukar uang sudah dilakukan A selama lebih kurang 15 tahun.

Lapak jasa penukaran uangnya berada di depan supermarket Super Indo Kalimalang.

"Saya sudah 15 tahun (jasa penukaran uang). Setiap tahun saya jualan ini, saya juga jual masker di sini sama istri," ujarnya.

A bisa melayani penukaran uang mulai dari 10 lembar per pecahan.

Namun, ada biaya yang dikenakan setiap penukaran.

Setiap pelanggan yang ingin menukar Rp 1 juta harus membayar biaya jasa Rp 150.000 kepada A atau sebesar 15 persen.

Sejauh ini, masyarakat yang menukar masih sepi dibandingkan pada tahun lalu di waktu sama.

A menduga hal itu terjadi karena adanya kenaikan harga atau biaya penukaran uang dari yang sebelumnya hanya 10 persen.

Artikel Tribuntrends.com 'Kisah Driver Taksi Online, Pilih Libur Narik Demi Jadi Penyedia Jasa Tukar Uang'.

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved