Berita Viral

Aksi Nekat Erika Bawa Mayat Pamannya untuk Pinjam Uang ke Bank, Pakai Kursi Roda Dipaksa Tandatangan

Beginilah aksi nekat Erika bawa mayat pamannya untuk pinjam uang ke bank hingga menjadi viral di media sosial.

Penulis: Frida Anjani | Editor: Frida Anjani
Instagram
Aksi Nekat Erika Bawa Mayat Pamannya untuk Pinjam Uang ke Bank, Pakai Kursi Roda Dipaksa Tandatangan 

SURYAMALANG.COM -Beginilah aksi nekat Erika bawa mayat pamannya untuk pinjam uang ke bank hingga menjadi viral di media sosial.

Dengan percaya diri, wanita mendatangi pegawai bank untuk proses pinjaman tersebut dengan membawa mayat paman pelaku yang sudah meninggal dunia.

Adalah Erika de Souza Vieira Nunes, wanita di Brasil yang nekat membawa Paulo Roberto Braga (68), seorang pria lanjut usia yang diklaim sebagai pamannya, ke bank untuk menandatangani dokumen pinjaman di bank.

Ternyata pria tersebut sudah meninggal dunia dua jam sebelum dibawa ke bank pada Selasa (16/4/2024).

Tentu persitiwa tak lazim ini menggegerkan  bank di Rio de Janeiro, Brasil, Selasa (16/4/2024).

Pasalnya terungkap seorang wanita bernama Erika De Souza Vieira alias Nunes, 42 tahun, membawa pamannya yang sudah meninggal, Paulo Roberto Braga ke bank untuk mendapatkan pinjaman.

Kasus ini terungkap saat pegawai bank curiga karena penampilan Braga yang tidak biasa dan mulai merekamnya.

Terlihat Nunes yang mencoba memasukkan pena diantara jari-jarinya agar bisa bertandatangan di atas kertas pinjaman.

Bank kemudian menghubungi layanan darurat, yang mengkonfirmasi kematian Braga.

Aksi Nekat Erika Bawa Mayat Pamannya untuk Pinjam Uang ke Bank, Pakai Kursi Roda Dipaksa Tandatangan
Aksi Nekat Erika Bawa Mayat Pamannya untuk Pinjam Uang ke Bank, Pakai Kursi Roda Dipaksa Tandatangan (Instagram)

Baca juga: Nasib Sopir Bus Arogan Maki Pengendara Lain hingga Halangi Jalan Ambulans, Berakhir Melas Minta Maaf

Baca juga: Viral Acara Tunangan 2 Bocah Bikin Geger Madura, Disorot dan Banjir Doa: Semoga Sampai ke Pelaminan

Nunes kini menghadapi dakwaan pencurian dengan cara penipuan dan penyalahgunaan mayat.

Investigasi sedang berlangsung untuk mengetahui hubungan antara keduanya dan keadaan seputar kematian Braga.

Insiden ini telah memicu gelombang reaksi di media sosial

Beberapa orang menyatakan simpati dan yang lainnya mengkritik lanskap politik dan moralitas di Brasil.

“Saya tak berpikir kondisi orang itu sehat. Ia sama sekali tak terlihat baik-baik saja,” ujar salah seorang pegawai bank dikutip dari The Guardian.

Vieira ketika itu diketahui berusaha membuat pamannya yang sudah tua menandatangani pinjaman bank senilai 17.000 real Brasil atau setara Rp52,6 juta.

Ia pun didakwa telah melakukan perusakan terhadap mayat, dan berusaha melakukan penipuan.

“Ia (Vieira) tahu bahwa (pamannya) telah tewas. Ia telah tewas setidaknya pada dua jam terakhir,” kata penyelidik kepolisian Favio Luiz Souza.

“Saya tak pernah menemukan cerita seperti ini selama 22 tahun (menjadi polisi),” ujarnya.

Rekaman dari upaya mengerikan Vieira untuk mendapatkan uang dari mayat kerabatnya telah viral di media sosial.

Pada satu titik dalam rekaman itu, yang mulai direkam oleh pekerja bank setelah mencium bau tikus, seorang karyawan yang curiga berkomentar tentang kulit pucat Braga.

Souza pun mengatakan ia tengah melakukan penyelidikan jika Vieira faktanya adalah keponakan Braga.

“Semua orang yang melihatnya (rekaman), bisa melihat orang itu sebenarnya sudah meninggal,” tuturnya.

Artikel Tribunnews.com 'Pegawai Bank Nyaris Tertipu, Wanita Ini Bawa Mayat Pamannya Tandatangani Pinjaman di Bank'.

Viral Penagih Utang Dilempar Mangkok Sampai Berdarah

Berikut ini rangkuman fakta penagih utang dilempar mangkok sampai berdarah di Gresik yang menjadi viral di media sosial. 

Kejadian viral itu berlangsung di Desa Sidowungu, Kecamatan Menganti, Gresik belum lama ini.   

Dalam video berdurasi 45 detik itu, mulanya tampak seorang wanita berkerudung hitam dari koperasi simpan pinjam menagih hutang kepada emak-emak yang memakai daster merah.

Tak berselang lama, emak-emak tersebut masuk kedalam rumah meninggalkan wanita dari koperasi tersebut.

Kepada warga sekitar, wanita berhijab hitam itu mengatakan bahwa debiturnya itu tidak bisa diajak bicara secara baik-baik.

"Masalah e gak iso di ajak omong Bu. Wong di kongkon nggolekno Lo gak digolekno. (Masalahnya tidak bisa diajak bicara Bu. Disuruh Carikan (uang untuk memgangsur) malah gak dicarikan)," ucap wanita koperasi kepada salah satu warga sekitar, Rabu (3/4/2024).

Perkataan wanita dari koperasi itu lantas membuat emak-emak tersebut langsung keluar rumah. Sembari membawa panci berisi air dan mangkok ia hendak menyiramkan air di panci tersebut kepada wajah petugas penagih hutang.

Baca juga: Viral Pengusaha Beri Hadiah Karyawan yang Setia Kerja 12 Tahun, Ada Mobil, Rumah, THR, Gaji 2 Digit

Baca juga: Viral Driver Taksi Online Buka Jasa Tukar Uang Baru, Pilih Libur Narik Gegara Untungnya Lebih Gede

"Aku kan wes ngomong, engkok ae balik o disik (saya kan sudah ngomong, nanti saja balik dulu)," kata emak-emak tersebut sembari menyodorkan panci berisi air ke muka penagih saat ditagih.

Hal itu membuat penagih juga marah. Namun saat dilerai tetangganya yang memakai daster biru, emak-emak tersebut melempar mangkok ke kepala penagih hingga pecah.

"Mbok rekamkan. (Kamu rekam kan)," ucap penagih kepada temannya yang merekam video.

"Maksud sampean opo Bu," lanjut penagih sembari mendatangi emak-emak tersebut.

Kericuhan pecah tak terbendung ketika penagih mendekat kepada emak-emak tersebut, ia sempat menarik hijab dan menarik rambut penagih.

Bahkan beberapa kali penghutang memukul penagih hingga kepalanya berlumur darah. Sembari menangis sang penagih hanya bisa memegang kepalanya yang berlumur darah.

"Aku kan wes ngomong sampean iku gak nunggak pisan pindo. Kok iso malah ngamuk iku Lo (Saya kan sudah bilang, anda itu menunggak hutang tidak sekali dua kali, kok malah bisa marah)," tuturnya sembari memegangi kepalanya yang berlumur darah.

Berikut fakta-faktanya: 

1. Polisi datangi lokasi 

Viral Emak-emak di Gresik Ditagih Utang Malah Ngamuk, Penagih Dilempar Mangkok Sampai Berdarah
Viral Emak-emak di Gresik Ditagih Utang Malah Ngamuk, Penagih Dilempar Mangkok Sampai Berdarah (Facebook Idzha)

Baca juga: Kisah Pilu Pelayan Dipukul Bos Gegara Makan Bebek Goreng Sisa Pelanggan, Disuruh Bayar Ganti Rugi

Kapolsek Menganti AKP Roni Ismullah membenarkan peristiwa tersebut.

"Itu kejadiannya di Desa Sidowungu, Kecamatan Menganti, Gresik pada Jumat lalu sekitar pukul 10 pagi," ujar Roni, Rabu (3/4/2024).

Sampai saat ini polisi belum menerima laporan terkait peristiwa yang viral tersebut. Meski begitu, Polsek Menganti sudah mendatangi lokasi kejadian untuk menggali keterangan dari sejumlah saksi mata.

"Sekarang masih dilakukan lidik terhadap korban dan pelaku. Namun Ketua RT setempat akan memfasilitasi ke kantor Polsek," imbuhnya.

2. Polisi jemput korban dan pelaku

Setelah polisi mendatangi lokasi, akhirnya terungkap sosok penagih utang dan emak-emak pemukulnya.

Menurut Kapolsek Menganti AKP Roni Ismullah, keduanya berasal dari Gresik. 

Emak-emak pelaku berasal dari Desa Sidowungu, Kecamatan Menganti, Gresik.

AKP Roni Ismullah mengatakan, pihaknya langsung turun menjemput baik terduga pelaku maupun korban yang ada dalam video viral tersebut.

Kemudian, pihak keluarga dari masing-masing yang bersangkutan juga dihadirkan.

Menurutnya, viralnya video tersebut harus dikomunikasikan dengan duduk bersama.

"Mediasi karena belum ada laporan, saya jemput karena viral di medsos, kami harus bisa menetralisir tidak menjadikan itu pembiaran. Duduk bersama semuanya bersepakat damai," ujar Roni.

3. Sepakat damai, utang tetap berlanjut

Emak-emak berdaster merah menjambak penagih utang baju putih 1
Emak-emak berdaster merah menjambak penagih utang baju putih 1 (Facebook Idzha)

Setelah dihadirkan di mapolsek Menganti, baik pelaku maupun korban sepakat damai di Mapolsek Menganti pada Rabu (3/4/2024) malam.

Keduanya duduk bersama di Mapolsek Menganti. Didampingi pihak keluarga dan Kapolsek Menganti AKP Roni Ismullah.

Damainya kasus ini terkait tindakan kekerasan yang ada di video viral tersebut saja.

Kedua belah pihak sudah membubuhkan tanda tangan di atas materai. Sementara dengan hutangnya, masih berlanjut.

"Namanya masyarakat mau hari raya, mungkin karena miss komunikasi, masalah keluarga bagaimana orang yang bayar hutang, hutang tetap hutang," imbuhnya.

 

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved