Berita Malang Hari Ini
Teten Masduki Sebut Malang Creative Center Harus Jawab Tantangan Pasar Global
Teten Masduki menghadiri acara Pusat Layanan Usaha Terpadu Koperasi dan UMKM (PLUT KUMKM) Summit 2024 di Gedung Malang Creative Centre (MCC).
Penulis: Benni Indo | Editor: Yuli A
SURYAMALANG.COM, MALANG - Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Teten Masduki menghadiri acara Pusat Layanan Usaha Terpadu Koperasi dan UMKM (PLUT KUMKM) Summit 2024 di Gedung Malang Creative Centre (MCC), Jumat (26/4/2024).
Teten melihat-lihat produk UMKM yang dipamerkan di MCC. Ia mengapresiasi Pemkot Malang yang sudah mengembangkan MCC sebagai tempat tumbuh berkembangnya entrepreneur muda kreatif. Teten mengatakan, MCC bisa menjadi contoh yang bagus bagi daerah lain untuk bisa mengembangkan potensi kreativitas anak muda.
“Ini betul-betul MCC sebagai sebuah inkubator bagi anak-anak muda industri kreatif dan saya hanya temukan di Kota Malang. Kami sengaja bikin Plut Summit di sini agar mereka belajar dari daerah untuk mengembangkan Plut, menjadi tempat bagi anak-anak muda melakukan inovasi produknya, inovasi bisnisnya,” ujar Teten.
Kata Teten, Indonesia perlu segera melahirkan entrepreneur baru, melahirkan ekonomi baru, agar bisa lompat dari negara berpendapatan menengah yang sudah 30 tahun, menjadi negara berpendapatan tinggi. Jika terlalu lama terperangkap, Indonesia bisa saja gagal lompat ke negara berpendapatan tinggi.
“Salah satunya memperkuat, melahirkan entrepreneur baru, supaya ekonomi nasional kita makin besar sehingga kita siap menjadi negara maju.
MCC contohnya yang paling pas, tentu daerah punya unggulan domestiknya. Tadi saya bilang ke Pak Pj Wali Kota Malang agar perkuat karakter Malangnya. Indonesia butuh yang betul-betul siap berkompetisi karena kita sekarang sudah pasar bebas, termasuk pasar global,” terang Teten.
Teten mengungkapkan, di banyak negara maju, UMKM berperan penting di dalamnya. Negara maju memiliki keunggulan keterhubungan produk UMKM dengan sektor industrialisasi. Hal seperti itu perlu didorong di Indonesia agar produknya bisa menjangkau pasar yang lebih luas.
“Mereka lebih produktif, terhubung ke Industrialisasi terhubung ke sistem produksi yang modern, terhubung ke pasar global, terhubung ke pembiayaan dan lainnya. Kita kebanyakan UMKM-nya usaha mandiri karena lebih kuat di kuliner, fashion, dan kriya. Kita harus mulai mengembangkan UMKM menjadi suplai chance dari industri,” ujarnya.
Menurut Teten, Indonesia perlu mengembangkan teknologi produksi modern agar bisa memproduksi dan memasok rantai kebutuhan industri nasional dan internasional. Ia menegaskan akan membangun rumah-rumah produksi modern tapi skala menengah kecil yang dikelola oleh koperasi.
Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat mengatakan, dirinya telah mengeluarkan kebijakan untuk mendukung UMKM dan koperasi. Kebijakan yang dapat mendukung UMKM tersebut antara lain mewajibkan semua pegawai di Pemkot Malang untuk mengenakan produk UMKM. Menurut Wahyu, UMKM telah menjadi motor penggerak ekonomi di Kota Malang.
Ia meminta para pegawai bisa menjadi bagian dari tumbuh kembangnya UMKM di Kota Malang. Dikatakan Wahyu, UMKM di Kota Malang banyak bergerak di bidang kuliner. Selain itu juga ada di bidang kriya dan teknologi. Semua peluang akan terus dikembangkan oleh Pemkot Malang agar potensi yang ada terus berkembang dan berdampak.
“Peran koperasi dan UMKM dalam perekonomian sangat penting. UMKM menjadi kekuatan ekonomi. Meningkatkan kesempatan kerja, meningkatkan pendapatan, memenuhi ekspor. Kami laporkan di Kota malang, program kami semua ASN harus menggunakan produk UMKM. Kami mewajibkan semua ASN menggunakan produk UMKM. Memenuhi kebutuhan kami dan mitra kami. Semua menggunakan produk UMKM,” paparnya.
Wahyu juga bercerita tentang tantangan UMKM dan koperasi di Kota Malang. Tantangan yang hadir saat ini antara lain adalah persaingan di pasar, akses informasi, kelembagaan, lalu keterampilan. Ini harus dijawab karena telah menjadi tantangan bagi pelaku UMKM yang mengembangkan usaha sesuai dengan kebutuhan zaman.
“Kita juga perlu mengembangkan jaringan bisnis, untuk meningkatkan ekonomi di Kota Malang. 90 ribu UMKM di Kota Malang, didominasi usaha kuliner, di pusat oleh-oleh, lalu merambah ke pasar digital. Menjadi perhatian kami, UMKM yang belum memiliki kerjasama. Kami akan fasilitasi. Kami melakukan berbagai program dalam rangka menjaga keberlangsungan UMKM dan koperasi. Program pemberdayaan dan perlindungan,” tegas Wahyu.
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Teten Masduki didampingi Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat melaksanakan kunjungan kerja ke Kota Malang. Kunjungannya ke Kota Pendidikan tersebut hadir dalam acara Pusat Layanan Usaha Terpadu Koperasi dan UMKM (PLUT KUMKM) Summit 2024 di Gedung Malang Creative Centre (MCC), Jumat (26/4/2024).
Polemik Beli LPG 3 Kg di Distributor, Pemilik Pangkalan di Kota Malang sampai Bingung |
![]() |
---|
UMKM Kota Malang Tak Peduli Harga Mahal, Yang Penting LPG 3 Kg Selalu Ada |
![]() |
---|
Polemik Beli LPG 3 Kg di Pangkalan, Warga Kota Malang: Kebijakan Jangan Bikin Repot |
![]() |
---|
Bisnis Akademi Wirausaha Mahasiswa Merdeka UB Malang, Maggot Jadi Pakan Kucing dan Busana Big Size |
![]() |
---|
Puluhan Napi di Lapas Malang Lolos Kompetensi, Diwisuda Jadi Guru Al-Quran |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.