Berita Viral

Kronologi Bidan Zainab Diduga Malapraktik Pasien Sakit Maag Meninggal Usai Suntik, 7 Saksi Diperiksa

Kronologi bidan Zainab diduga malapraktik pasien sakit maag meninggal setelah suntik, 7 saksi diperiksa polisi.

Youtube TribunSumsel.com
Video viral bidan Zainab diduga malapraktik pasien sakit maag meninggal setelah suntik, 7 saksi diperiksa polisi. 

SURYAMALANG.COM, - Kronologi bidan Zainab diduga malapraktik terharap pasien menjadi sorotan polisi dan warganet di media sosial. 

Setelah disuntik, pasien yang awalnya mengeluh sakit maag tiba-tiba mengalami kondisi yang semakin parah sampai akhirnya meninggal dunia. 

Alhasil, tujuh orang saksi pun diperiksa oleh polisi Polres Prabumulih terkait dugaan malapraktik yang dilakukan bidan Zainab

Seperti apa kronologinya?

1. Viral di Media Sosial

Kasus dugaan malapraktik oleh Bidan Zainab di Kota Prabumulih, Sumatera Selatan ini viral setelah pertama kali diunggah oleh akun @voltcyber_v2 pada Jumat (3/5/2024).

Dalam posting-an tersebut, dituliskan adanya oknum bidan di Kota Prabumulih berinisial Z diduga melakukan malapraktik.

Dari posting-an berbagai media sosial, terlihat sosok Bidan Z mengenakan baju blazer putih tampak memberikan suntikan besar kepada korban inisial R (59), diduga karena sakit.

R diketahui tercatat sebagai warga Jalan Lingkar Timur, Kelurahan Tanjung Raman, Kota Prabumulih.

Suntikan yang digunakan Bidan Zainab terlihat besar dengan jumlah cairan yang juga terlihat banyak.

Akibat dugaan malapraktik tersebut, pasien Bidan Zainab diduga menderita pembengkakan ginjal hingga akhirnya meninggal dunia.

2. Pasien Berobat

Dalam posting-an berbagai akun juga menampilkan kronologi malapraktik yang diduga dilakukan bidan yang juga Lurah tersebut.

Awalnya, pasien dibawa ke bidan karena mengeluh sakit maag pada 23 November 2023 lalu.

Sehingga bidan tersebut menyarankan pasiennya untuk dirawat selama kurang lebih satu minggu.

Selama dirawat itulah, bidan tersebut tidak menyarankan untuk cek lab tapi hanya memberikan suntikan obat-obatan.

"Pada 23 November 2023 pasien mengeluh sakit mag dan dibawa berobat ke bidan tersebut. Bidan menyarankan untuk dirawat kurang lebih 1 minggu tanpa ada cek lab, cek citi scan" seperti yang tertulis dalam caption video tersebut.

"Lalu bidan memberikan suntikan obat-obatan yang keluarga juga tidak tahu kalau ditanya tentang suntikan-suntikan obat itu aman katanya sudah sesuai resep, suntikan-suntikan yang berbagai macam cairan yang banyak sesuai yang ada di video," lanjut keterangan video. 

3. Pembengkakan Ginjal

Alih-alih membaik, pasien tak kunjung sembuh dan diduga semakin parah.

Pasien kemudian memilih melanjutkan berobat di rumah sakit.

Betapa terkejutnya pasien tersebut saat mengetahui dirinya mengalami pembengkakan dan divonis harus cuci darah.

"Selama pengobatan terakhir di bidan tersebut tidak ada perubahan sama sekali malah makin parah akhirnya diputuskan tidak lagi berobat ke bidan tersebut" sambung keterangan video.

"Setelah pasien berobat mandiri ke RS, ternyata ginjal pasien yang sebelumnya sehat mengalami pembengkakan dan divonis harus cuci darah," lanjut narasi video.

3. Pasien Meninggal 

Hingga satu bulan kemudian, pasien yang sebelumnya hanya mengeluhkan sakit mag itu harus meninggal dunia.

"Setelah pasien cuci darah sebanyak 6 kali, pasien meninggal dunia pada 22 Januari 2024," tambah keterangan video. 

Adapun posting-an tersebut juga menulis dugaan malapraktik dilakukan bidan yang juga berprofesi sebagai lurah di Kota Prabumulih.

"Dugaan kasus malpraktik oknum Bidan dan juga menjabat sebagai Lurah di wilayah kota di Prabumulih," tulis akun medsos @voltcyber_v2 seperti yang dilihat pada Jumat (3/5/2024).

4. Rekaman Bidan saat Memberi Suntikan

Sementara itu dalam video terlihat oknum bidan memasukkan cukup banyak cairan ke dalam jarum suntik.

Lalu setelah itu, cairan racikan beberapa obat tersebut disuntikkan kepada korban.

Menurut sang bidan, pasien dan keluarga tidak perlu khawatir karena hal itu sudah sesuai resep dan menurutnya cukup aman.

"Tidak apa-apa, ini aman sudah sesuai dengan spek," ungkap oknum bidan tersebut, dalam rekaman video yang beredar.

Sementara itu, anak korban mengungkap pihaknya sengaja mem-viral-kan kasus tersebut agar tidak terjadi kepada warga lain dan apa yang dilakukan bidan tersebut adalah salah.

"Kami keluarga sepakat mengangkat kasus ini, awalnya kami tidak mau, apalagi ayah selalu melarang. Namun kami menduga ada kejanggalan," ungkap anak korban melalui pesan WhatsApp kepada wartawan.

5. Penjelasan Bidan Zainab

Bidan Zainab yang juga Lurah Cambai kemudian muncul mengomentari terkait video viral dugaan malapraktik yang ia lakukan.

Menurut Bidan Zainab, dirinya memberikan obat suntik yang terdiri dari anti muntah dan suntik vitamin.

"Itu suntik (obat) anti muntah dan vitamin, tidak lebih dari itu," ungkapnya setelah dihadang wartawan usai menjalani pemeriksaan Inspektorat, Jumat (3/5/2024) mengutip Tribun Sumsel.

Terkait dugaan banyaknya ampul yang digunakan untuk menyuntik sang pasien, Bidan Zainab mengatakan, untuk dua obat hanya dioplos yang disebutnya menggunakan aquades.

Alasannya karena jika orang kurus dengan spet kecil, maka akan mengental sehingga menyusahkan dalam pemberian obat.

"Jadi injeksi dioplos pake spet agak besar, sehingga dia cair dan mudah dalam mendorong obat masuk," katanya dalam video yang beredar.

Ditanya apakah hal itu sering dilakukan terhadap pasien, Bidan Zainab mengaku tergantung dan tidak selalu demikian.

"Tergantung, tidak selalu," katanya sambil berlalu.

Disinggung terkait apa yang dilakukannya banyak disebut malapraktik, Bidan Zainab juga tak memberikan jawaban.

6. Tujuh Orang Saksi Diperiksa Polisi

Kini Kasat Reskrim Polres Prabumulih bersama jajaran melakukan pemasangan police line atau garis polisi di rumah Bidan Zainab yang diduga lakukan malapraktik di Kota Prabumulih, Sabtu (4/5/2024).

Tidak hanya memasang police line, petugas kepolisian bahkan telah memeriksa sebanyak tujuh saksi terkait kasus dugaan malapraktik yang viral di Kota Prabumulih tersebut.

"Jadi dari berita viral kemarin kami langsung tindak lanjuti dengan melakukan penyelidikan dan memeriksa tujuh orang saksi, termasuk Bidan ZN. Hari ini kami lakukan pemasangan police line," ungkap Kasat Reskrim, AKP Herli Setiawan, kepada wartawan.

Kasat Reskrim menegaskan jika dari hasil penyelidikan ditemukan unsur pidana dan terpenuhi dua barang bukti sesuai Pasal 184 KUHP, maka kasus akan ditingkatkan menjadi penyidikan serta penetapan tersangka.

"Sejauh ini masih penyelidikan dan jika terpenuhi bisa kita tetapkan tersangka, saat ini statusnya masih saksi," kata Herli Setiawan usai memasang police line.

Lebih lanjut Herli mengaku, pihaknya mengamankan baju dan beberapa obat dari hasil penggeledahan dilakukan beberapa waktu lalu di tempat praktik Bidan Zainab.

"Kita pasang police line tidak bisa masuk selain penyidik, kemarin baju saat melakukan tindakan di dalam video viral, dan beberapa obat yang disuntikkan Bidan ZN kepada korban juga kita amankan," kata Herli.

Kasat Reskrim juga menyampaikan, hingga saat ini keluarga korban belum melapor dan diimbau melapor karena kasus sudah viral.

"Sejauh ini belum ada keluarga melapor, kami imbau segera melapor," tandas Herli.

(BangkaPos.com)

Ikuti berita lainnya di News Google >> SURYAMALANG.COM

Ikuti saluran SURYA MALANG di >>>>> WhatsApp 

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved